Berlarilah Sekencang-kencangnya!! atau Mati!!

1325850729364777039


Setiap pagi di Afrika, seekor kijang terjaga..


Ia tahu, Ia harus berlari cepat dari singa tercepat, atau Ia akan mati.


13258507971184778320


Dan setiap pagi seekor singa terjaga..


Ia tahu Ia harus mengejar kijang terlambat, atau Ia akan mati kelaparan.


Sekarang, tidak peduli anda singa atau kijang,

Ketika matahari mulai terbit. Anda harus mulai berlari!


Cerita Rakyat Afrika

Sejak zaman kekuasaan Fir’aun Mesir, Yunani, dan Romawi, bangsa-bangsa yang lebih lemah akan dijadikan budak dan kuli. Pada abad ke-7 hingga ke-13, peradaban Islam menguasai dunia dengan kemajuan ilmu dan teknologinya yang lebih unggul dari barat. Peradaban Aztec dan Inca dihancurkan pada masa awal penjelajahan Eropa dengan teknologi perang yang lebih canggih. Afrika menderita ribuan tahun akibat perbudakan. Nusantara dijajah Belanda 350 tahun.

Inggris menguasai dunia dengan kemajuan teknologi perkapalan dan revolusi industri. Inggris menjajah India sejak abad 18. Cina dijajah negara-negara Barat dan Jepang pada abad ke-19. Pada perang dunia II giliran Eropa ditindas Nazi Jerman. Jepang menjajah negara-negara Asia di perang dunia II. Amerika membom atom Nagasaki dan Hiroshima, Jepang, pada 1945.


Produk-produk Amerika membanjiri dunia pasca perang dunia II karena unggul dalam teknologi dan produksi massal. Produk-produk Jepang nyaris menghancurkan ekonomi superpower Amerika pada era 1980an. Sekarang masih banyak bangsa-bangsa di dunia yang terperangkap dalam kemiskinan dan kemelaratan karena tidak mampu bersaing secera ekonomi dengan bangsa-bangsa yang lebih maju.


Bangsa-bangsa yang belajar lebih cepat akan mempunyai ilmu dan teknologi yang lebih maju. Mereka akan menjadi unggul, superior. Dengan kemajuannya itu, Ia akan mendapatkan apapun yang diinginkannya. Kemakmuran yang melimpah, kebanggaan sebagai bangsa yang berhasil, bahkan kekuasaan untuk mengendalikan bangsa-bangsa yang inferior. Bangsa yang unggul akan mudah mengalahkan bangsa yang lambat belajar.


Pada zaman imperialis-kolonialis, bangsa yang unggul menjajah secara fisik bangsa yang inferior dan menghabisi seluruh sumber daya yang ada termasuk manusianya. Pada zaman kapitalis, bangsa yang unggul akan menjajah dunia dengan menguasai perdagangan. Walaupun lebih beradab, negara-negara yang kuat tetap akan menghabisi tanpa ampun sumber daya bangsa-bangsa yang lemah.


Masalahnya adalah, manusia dan bangsa akan selalu mempunyai kepentingan. Dan sayangnya kepentingannya yang terbesar selalu dua hal, kekuasaan dan kekayaan. Negara-negara maju biasanya akan bermain dua muka. Di satu sisi, memberikan macam-macam sumbangan. Akan tetapi mereka tentu tidak akan kaya jika hanya memberi. Mereka juga pasti mengambil bahkan lebih banyak. Mereka secara strategis melemahkan kemandirian bangsa-bangsa sasarannya, terutama yang kaya sumber daya alamnya. Makin lemah bangsa itu, maka makin mudah dijadikan sapi perahan dan makin besar pula keuntungannya.

Bangsa-bangsa yang inferior, bangsa-bangsa yang selalu lambat belajar, dan bangsa-bangsa yang kalah dalam visinya, akan menjadi bangsa-bangsa yang terperangkap dalam lingkungan setan dari keterbelakangan, kemiskinan, penderitaan, bencana, dan penindasan oleh yang kuat selama beratus-ratus tahun. Akan tetapi sekali lagi, manusia bisa dan akan belajar.

(tulisan ini dikutip dari buku IMPERIUM III, Zaman Kebangkitan Besar, karya EKO LAKSONO dengan sedikit pengurangan)
Selasa 20 Desember 2011
12.32 WIB

Syaiha

No comments: