Dulu Dijajah Siapa?

Membaca buku The Human Story karangan James C. Davis, satu hal terbersit di benak. Sering kita dengar orang Indonesia berandai-andai. Coba kita dulu dijajah Inggris, bukan Belanda. Mungkin nasib kita akan lebih bagus dari sekarang. Sebab Inggris tidak hanya menjajah tetapi juga menularkan hal-hal yang baik.



Malaysia, bekas jajahan Inggris, lebih makmur dari kita. Sementara kita masih begini-begini saja. Tidak heran jika negeri jiran tersebut suka menggoda akhir-akhir ini.


Davis menyebut Indonesia dalam konteks Inggris menjajah India. Menurutnya, India merupakan prioritas kedua. Yang diincar pedagang-pedagang Inggris saat itu adalah Indonesia, alias East Indies. Oleh karena itu perusahaan yang dibentuk diberi nama English East India Company.


Belanda yang saat itu sudah terlebih dahulu berada di Indonesia tidak memberi kesempatan negara lain berniaga di Indonesia. Alhasil, Inggris tidak berhasil masuk. Mereka harus puas dengan pilihan kedua, India.


Menjadi bangsa terjajah, bagaimanapun, tidak dapat disebut sebagai beruntung. Namun, dilihat dari konteks sekarang, India mungkin dapat disebut beruntung karena dijajah Inggris. Dua hal yang disebut Davis sebagai kontribusi utama Inggris kepada India adalah infrastruktur dan pendidikan yang menghasilkan kaum terpelajar India.


Dewasa ini keberadaan India sangat diperhitungkan. Bersama sang naga China, India dianggap sebagai harimau yang baru bangun dari tidur. India menguasai sektor teknologi informasi, kedokteran, dan keuangan. Semakin banyak perusahaan yang menanamkan modal di India, atau membuka unit operasionalnya di India. Singkat kata, India sedang menjadi anak emas ekonomi global.



Kembali ke persoalan andai-andai tadi. Apakah India sukses karena dijajah Inggris? Jika jawabannya iya, habis sudah harapan Indonesia. Karena tidak tidak cukup beruntung dikuasai Inggris.


Jika kita masih menaruh harapan, jawabannya adalah tidak. Banyak juga bekas jajahan Inggris yang merana kok. Di Afrika, di Karibia, di Pasifik.


Bisa jadi kuncinya adalah kerja keras. Tidak peduli bekas jajahan siapa. Dengan kerja keras, mudah-mudahan suatu saat kita bisa berkata. Biarpun dulu dijajah Belanda, kita tetap bisa berprestasi lho. Aduh, jadi berandai-andai lagi…
K Ashari

No comments: