Panas, akibat Badai Matahari?


Wired
Badai Matahari

Isu aktivitas badai Matahari yang diperkirakan akan meningkat pada pertengahan 2012 hingga 2013 mendatang mengakibatkan banyak tweeps pun meningkatkan aktivitasnya.




Peningkatan panas akan terjadi secara gradual, bertahan dalam waktu lama, dan menurunnya juga gradual.
-- Mulyono Prabowo

Sejumlah tweet terkait badai Matahari mewarnai jejaring sosial Twitter hari ini, Senin (2/1/2012). Di antara banyak tweets itu, beberapa di antaranya mengaitkan terjangan badai Matahari dengan suhu Bumi.

Salah satu tweet dari @ratihOktavia, misalnya, yang berbunyi, "2012 badai Matahari, makanya kota Padang panas". Sementara tweet dari @ilmaatriana menyebutkan, "Badai Matahari: O pantes panas muluk!"

Lalu, apakah benar badai Matahari berhubungan dengan suhu Bumi? Jika benar, apakah betul bahwa suhu panas yang mungkin dirasakan sebagian warga Indonesia hari ini akibat badai Matahari?

Mulyono Prabowo, Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengatakan, memang betul aktivitas badai Matahari bisa memengaruhi suhu Bumi.

"Peningkatan aktivitas badai Matahari memang bisa mengakibatkan meningkatnya energi yang diterima Bumi. Memang, itu bisa memengaruhi suhu di permukaan Bumi," papar Mulyono saat dihubungi Kompas.com, Senin malam.

Meskipun demikian, perlu dipahami bahwa efek badai Matahari tidak terjadi secara tiba-tiba, dalam waktu singkat, dan ruang yang terbatas. Efek badai Matahari akan terjadi secara gradual dan panjang.

"Jadi, efek badai Matahari juga tidak satu-dua hari dan tiba-tiba, tidak hanya di ruang terbatas. Peningkatan panas akan terjadi secara gradual, bertahan dalam waktu lama, dan menurunnya juga gradual," ungkap Mulyono.

Mulyono mengatakan, sampai hari ini cuaca masih normal, belum menunjukkan adanya anomali akibat badai Matahari. Dalam beberapa bulan ke depan juga diperkirakan masih normal.

Ia menambahkan, walaupun badai Matahari bisa meningkatkan curah hujan, tidak bisa dikatakan bahwa badai Matahari menyebabkan banjir.

No comments: