Pria Thailand Nikahi Jenazah Kekasihnya


Dailymail
Chadil Deffy menyematkan cincin ke jari jenazah Sarinya Kamsook dalam upacara pernikahan. Setelah pernikahan diresmikan, Deffy memakamkan jenazah istrinya.

NaH Kalau Dulu peranah share menikah dengan mayat dan terjadi di china,sekarang ditahun 2012 ini itu menjadi kenyataan dan itu terjadi dithailand

Seorang produser televisi Thailand menikahi kekasihnya pekan lalu. Upacara pernikahan mereka menjadi berita besar di negara itu. Bukan karena kemegahannya, melainkan karena mempelai perempuan itu sudah menjadi mayat.

Chadil Deffy atau yang lebih dikenal dengan nama Deff Yingyuen menikahi Sarinya "Anne" Kamsook, perempuan yang dipacarinya selama 10 tahun terakhir di sebuah kuil di Amphur Muang, Surin, seperti dilansir Huffington Post, Rabu (18/1/2012).

Deffy dan Kamsook sebenarnya berniat menikah sejak lama. Namun, Deffy meminta kekasihnya itu bersabar karena dia ingin menyelesaikan kuliah dulu. Selain itu, mereka juga cukup sibuk dengan kegiatan masing-masing. Mereka saling jatuh cinta ketika sama-sama belajar di Universitas Eastern Asia sepuluh tahun lalu, Pattaya Daily News melaporkan.

Tidak diduga, Kamsook meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas pada 3 Januari 2012 lalu, sebelum pasangan itu menentukan tanggal pernikahan.

Dalam upacara tak lazim yang diadakan pada 9 Januari lalu, Deffy mengenakan pakaian layaknya pengantin. Dia berbaju setelah hitam yang dilengkapi dasi putih. Kepalanya ditutup dengan topi tinggi. Mempelai perempuan pun mengenakan busana pengantin putih lengkap dengan kaus tangan transparan. Namun pernikahan itu langsung dilanjutkan dengan pemakaman sang mempelai perempuan.

Di akun Facebook-nya, Deffy menulis, "Di mata kalian, yang kami lakukan tampak seperti kisah cinta yang indah. Namun bagi kami, ini sebuah kesalahan dan kami tidak bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaikinya. Ingatlah, hidup itu singkat."

"Lakukan apa yang Anda sukai dan rawatlah orang-orang yang Anda kasih, baik itu orangtua, saudara-saudara. Karena Anda mungkin tidak punya kesempatan lagi."





No comments: