Misteri Dunia Unik Aneh Arkeologi Sejarah Islam: Vasco Da Gama, Ikon Portugal yang Belum Terganti

Lukisan Vasco Da Gama di Oriente Station (Foto: BM)

Menyusuri kota tua Lisbon Anda akan dapat melihat wajah, monumen dan nama Vasco Da Gama berada dimana-mana. Sejak lebih 500 tahun bangsa Portugis belum berhasil melahirkan sosok sehebat Vasco Da Gama yang pernah mereka miliki. Berapa ratus tahun lagikah bangsa ini harus menunggu?

Kehebatan Vasco Da Gama sebagai tokoh pelayaran telah membuka jalan baru perdagangan ke timur melalui laut. Rute ke timur yang menghubungi barat dan timur dimonopoli oleh bangsa Italia yang menguasai jalan darat ke Mesir dan laut ke India. Rute ini penting untuk perdagangan rempah yang menjadi komoditas penting masyarakat Eropa untuk mengawet makanan ketika musim dingin. Lantas jalan alternatif lain terpaksa dicari hingga Bartolomew Diaz berhasil menemukan Tanjung Pengharapan pada 1488 di selatan Afrika untuk ke Samudra Hindia di sebelah timur.

Temuan jalan baru ke Timur telah membuka ruang yang besar kepada bangsa Portugis untuk menguasai jalan perdagangan baru. Vasco Da Gama telah memimpin empat armada kapal untuk ekpedisi ke timur pada tahun 1497 dan sampai di Calicut India pada 1498. Keberhasilan itu telah membuka lebih banyak usaha ekspedisi ke timur pada tahun 1502. Kemudian pada 1510 ekspedisi ke timur dilanjutkan sampai ke Goa di timur India dan sampai ke kepulauan rempah di Asia Tenggara dengan menguasai pusat perdagangan rempah utama yaitu Melaka pada 1511. Ekspedisi bangsa Portugis diteruskan sampai ke Timur Jauh yaitu di Guangzhou dan akhirnya berhasil mendapatkan Makau pada tahun 1557. Zaman ini dikenal sebagai The Age of Discovery untuk bangsa Portugis yaitu Vasca Da Gama sebagai pembuka pada penemuan baru jalan ke timur. Untuk menginggati zaman ini telah didirikan sebuah monumen yang dinamakan Discovery Monument di tepi sungai Tagus.

Permandangan Jembatan Vasco Da Gama dariCable Car (Foto: BM)

Kontribusi Vasco Da Gama mendapat pengakuan dengan banyak tempat di kota Lisbon yang dinamakan sempena nama beliau. Jembatan sepanjang 17.2 km yang merintangi Sungai Tagus merupakan jembatan terpanjang di Eropa. Pembangunan adalah untuk mengurangi aliran trafik yang macet di Jembatan 25 de Abril yaitu jembatan merah yang persis Jembatan Golden Gate di San Francisco. Ia secara resminya dibuka kepada umum pada 29 Maret 1998 untuk menyambut ulang tahun yang ke 500 penemuan jalan laut dari Eropa ke India oleh Vasco Da Gama. Proyek ini memakan waktu 18 bulan untuk disiapkan sepenuhnya.

Satu lagi struktur yang membawa nama Vasco Da Gama adalah sebuah menara yang didirikan di tepi Sungai Tagus dan tidak jauh dari Vasco Da Gama Bridge. Menara yang berbentuk layar kapal itu menggunakan besi baja setinggi 145 meter. Menara ini juga siap dibangun pada tahun 1998 saat berlangsungnya World Expo di Lisbon. Sebelah Vasco Da Gama Tower ini sedang didirikan Vasco Da Gama Royal Hotel setinggi 20 lantai dengan 178 kamar. Pembinaanya dimulai pada tahun 2007 dan diperkirakan siap sepenuhnya pada tahun 2012.

Berhadapan dengan Oriente Train Station berdiri Vasco Da Gama Shopping Mall di Park of Nations. Lokasi ini adalah tempat Expo ‘98 World Exhibition diadakan. Sampai kini daerah bekas ekspo ini masih dikunjungi oleh wisatawan terutama Oceanarium yaitu salah satu akuarium terbesar didunia serta layanan ‘cable car’ disepanjang tebing sungai. Disini juga didirikan hotel, rumah kediaman, marina dan taman-taman yang indah.

Selain itu ada juga sebuah lukisan besar pada marmer gambar Vasco Da Gama di Oriente Stasiun yang menarik perhatian banyak orang. Patung Vasco Da Gama juga ada didirikan di Sines yaitu kota kelahiran tokoh ini. Discoveries Monument yang didirikan di tepi Sungai Tagus juga sebagiannya adalah sebagai memperingati Vasco Da Gama sebagai seorang yang berpengaruh di zaman kegemilangan bangsa Portugis. Tetapi kini setelah lebih 500 tahun, bangsa Portugis hanya bisa membanggakan tokoh lampau. Belum ada lagi sosok yang benar-benar sehebat Vasco Da Gama untuk dijadikan ikon sanjungan. Mungkinkah mereka harus menunggu seribu tahun lagi?