Dibuktikan, Planet Mars Pernah Memiliki Laut
Satelit milik Badan Antariksa Eropa (ESA), Mars Express, kembali memberikan bukti kuat mengenai keberadaan lautan di Mars. Dengan menggunakan radar MARSIS, Mars Express mendeteksi keberadaan sedimen yang berkenaan dengan dasar laut di antara batas-batas yang sebelumnya telah diidentifikasi sebagai garis pantai purba di Mars.
Jeremy Mouginot dari Institut de Planetologie et d’Astrophysique de Grenoble (IPAG) dan University of California, Irvine, serta rekannya telah menganalisa data-data dari radar MARSIS. Selama lebih dari dua tahun mereka menemukan bahwa dataran bagian utara diselimuti oleh materi yang tipis.
“Kami menafsirkannya sebagai endapan sedimen yang mungkin kaya akan es. Ini merupakan indikasi baru yang kuat bahwa pernah ada lautan di sini,” ujar Dr Mouginot dilansir oleh Astrobiology Magazine pada Selasa (7/2)
Keberadaan lautan pada Mars purba telah diduga sebelumnya. Beberapa fiturnya yang menunjukkan adanya batas pantai juga pernah teridentifikasi dalam foto yang diambil berbagai pesawat luar angkasa. Namun, isu ini tetap menjadi kontroversi yang hangat dibicarakan.
Diperkirakan ada dua lautan ketika kondisi cuaca masih lebih hangat pada empat miliar tahun lalu. Serta ketika es di bawah permukaan mencair dan menyebabkan dampak yang besar, menciptakan aliran keluar yang membawa air ke daerah yang lebih rendah sekitar tiga miliar tahun lalu.
“MARSIS menelusuri sampai ke dalam tanah, mengungkap kedalaman 60-80 meter dari permukaan planet. Dari kedalaman ini, kami menemukan bukti materi endapan dan es” ujar Wlodek Kofman, pemimpin tim radar di IPAG.
Sedimen yang ditemukan oleh MARSIS merupakan area dengan radar berdaya pantul rendah. Sedimen seperti itu merupakan tipikal materi butiran tipis yang telah mengalami pengikisan oleh air. Namun, lautan ini hanya bersifat sementara.
Diperkirakan oleh Dr Mouginot, dalam sejuta tahun atau kurang, airnya akan kembali membeku dan mengendap lagi di bawah tanah. Atau berubah menjadi uap air dan naik ke atmosfer secara perlahan.
Untuk menemukan bukti kehidupan, para astrobiologis akan melihat sejarah Mars ketika keberadaan air dalam periode yang lebih lama terjadi. Namun, pekerjaan ini belum memberikan bukti kuat mengenai keberadaan struktur air yang besar di Mars dan bukti lain mengenai peranan air dalam sejarah geologi Mars.
“Hasil dari Mars Express sebelumnya mengenai keberadaan air pada Mars merupakan sebuah hasil dari studi gambar dan data mineralogi, juga pengukuran atmosfir. Kini kami memiliki data dari radar bawah permukaan,” ujar Olivier Witasse, ilmuwan di proyek Mars Express.
“Ini menambahkan potongan informasi baru untuk teka-teki dengan pertanyaan yang sama: kemana semua air itu pergi?
Patrisya Sharen/Astrobiology Magazine)
Jeremy Mouginot dari Institut de Planetologie et d’Astrophysique de Grenoble (IPAG) dan University of California, Irvine, serta rekannya telah menganalisa data-data dari radar MARSIS. Selama lebih dari dua tahun mereka menemukan bahwa dataran bagian utara diselimuti oleh materi yang tipis.
“Kami menafsirkannya sebagai endapan sedimen yang mungkin kaya akan es. Ini merupakan indikasi baru yang kuat bahwa pernah ada lautan di sini,” ujar Dr Mouginot dilansir oleh Astrobiology Magazine pada Selasa (7/2)
Keberadaan lautan pada Mars purba telah diduga sebelumnya. Beberapa fiturnya yang menunjukkan adanya batas pantai juga pernah teridentifikasi dalam foto yang diambil berbagai pesawat luar angkasa. Namun, isu ini tetap menjadi kontroversi yang hangat dibicarakan.
Diperkirakan ada dua lautan ketika kondisi cuaca masih lebih hangat pada empat miliar tahun lalu. Serta ketika es di bawah permukaan mencair dan menyebabkan dampak yang besar, menciptakan aliran keluar yang membawa air ke daerah yang lebih rendah sekitar tiga miliar tahun lalu.
“MARSIS menelusuri sampai ke dalam tanah, mengungkap kedalaman 60-80 meter dari permukaan planet. Dari kedalaman ini, kami menemukan bukti materi endapan dan es” ujar Wlodek Kofman, pemimpin tim radar di IPAG.
Sedimen yang ditemukan oleh MARSIS merupakan area dengan radar berdaya pantul rendah. Sedimen seperti itu merupakan tipikal materi butiran tipis yang telah mengalami pengikisan oleh air. Namun, lautan ini hanya bersifat sementara.
Diperkirakan oleh Dr Mouginot, dalam sejuta tahun atau kurang, airnya akan kembali membeku dan mengendap lagi di bawah tanah. Atau berubah menjadi uap air dan naik ke atmosfer secara perlahan.
Untuk menemukan bukti kehidupan, para astrobiologis akan melihat sejarah Mars ketika keberadaan air dalam periode yang lebih lama terjadi. Namun, pekerjaan ini belum memberikan bukti kuat mengenai keberadaan struktur air yang besar di Mars dan bukti lain mengenai peranan air dalam sejarah geologi Mars.
“Hasil dari Mars Express sebelumnya mengenai keberadaan air pada Mars merupakan sebuah hasil dari studi gambar dan data mineralogi, juga pengukuran atmosfir. Kini kami memiliki data dari radar bawah permukaan,” ujar Olivier Witasse, ilmuwan di proyek Mars Express.
“Ini menambahkan potongan informasi baru untuk teka-teki dengan pertanyaan yang sama: kemana semua air itu pergi?
Patrisya Sharen/Astrobiology Magazine)
No comments:
Post a Comment