Abu Lahab pun Bahagia dengan Kelahiran Muhammad

Suatu hari…
Hamparan Jazirah Arab kilau terang benderang. Alam raya berlimpah tumpah ruah keberkahan Allah. Lamat-lamat, perlahan namun pasti dan tegas, memancarlah sorot tajam sinar dan memburat ke segala penjuru Jazirah Arab; bahkan menerangi seisi alam semesta. Pancaran sinar tersebut, rupa-rupanya muncul dari Negeri Faris (Persia). Di saat bersamaan, banyak raja (muluk) dari berbagai dinasti, tumbang segala bentuk kekuasaan mereka.
Dari langit, kumpulan setan, terikat, lalu terlempar dengan kerasnya hingga terhunjam ke bintang yang sedang terbakar. Bangsa jin, seolah kawanan budak yang berpasrah diri kepada sang majikan; tatkala melihat pancaran nur ilahi yang begitu mengganggu penglihatan mereka.
Kawanan burung berlomba-lomba mendendangkan senandung cinta kasih mereka yang paling indah dan mesra, teruntuk sang kekasih Allah. Mereka amat menantikan kemuliaan yang berpancar dari sang junjungan Allah yang mulia. Hingga…hening senyap lirih membumikan kota Mekah. Hari itu, lahirlah, Rasulullah ‘alaish shalatu was salaam. Kelahiran Rasulullah, mengundang kebahagiaan banyak orang. Tak terkecuali, pamannya, Abu Lahab. Dan, Abu Lahab pun, melontarkan senyuman tanpa malu-malu terhadap bakal keponakannya itu.
Mari kita sambut bulan Rabi’ul Awal, bulan Maulud. Mari kita memperbanyak bershalawat atas beliau. :)
Ahmad Junaidi

No comments: