Al-Mahdi, Kedatangannya Diyakini Semua Golongan
BAGI setiap penganut agama, konsep mesianisme atau ideologi agama yang mengajarkan tentang ‘the ultimate salvation of human race’ (penyelamatan akhir bangsa manusia) dari kenistaan, kezaliman dan kehancuran melalui seorang manusia pilihan Tuhan, bukan suatu hal yang aneh dan mengejutkan. Lima agama besar yang mendominasi dunia, yaitu Nasrani (Kristen Protestan dan Katholik Roma), Yahudi, Islam, Hindu dan Budha, menyatakan bahwa mereka meyakini konsep mesianisme.
Ajaran agama Hindu dan Budha memiliki figure mesianistik. Pada salah satu teks kuno India, yaitu Visnu Purana, disebutkan bahwa di penghujung periode kali Yuga (era terburuk dari era-era sebelumnya), akan datang seorang kalki atau ‘Sang Penunggang’ yang merupakan ‘the tenth avatar‘ atau inkarnasi yang kesepuluh dari dewa Wisnu. Menurut catatan riwayat mereka, Kalki akan datang ke dunia sambil menunggangi seekor kuda putih dan menggenggam sebilah pedang api untuk menumpas segala bentuk kejahatan dan mengembalikan nilai-nilai kesucian.
Sedangkan menurut ajaran Budha, disebutkan bahwa Siddhartha Gautama meramalkan datangnya seorang Budha yang lain atau the Budha to come di masa yang akan datang. Budha yang akan datang ini bernama Mettaya (dalam bahasa Sansekerta disebut; Maitreya), artinya adalah cinta. Menurut riwayat mereka, Sang Mettaya akan datang untuk menegakkan sebuah kerajaan ideal di muka bumi. Sebuah kerajaan yang akan memerintah dengan keadilan dan penuh kedamaian.
Agama-agama samawi atau ajaran-ajaran yang berpangkal kepada figure nabi Ibrahim seperti Yahudi, Nasrani dan Islam juga meyakini akan datangnya seorang Mesiah. Umat Yahudi, melalui ajaran Tanakh mempercayai akan datangnya seorang Mesiah Tuhan untuk menegakkan agama, kerajaan Tuhan dan keadilan di muka bumi. Demikian pulahalnyadengan umat Nasrani. Dalam ajaran Bibel, mereka mempercayai kedatangan Yesus yang kedua untuk menegakkan ‘The Heavenly Kingdom on Earth’ atau Kerajaan Surga di bumi dengan kebenaran dan keadilan.
Umat Islam melalui ajaran Kitab Suci Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih dari baginda Rasulullah saw, juga meyakini akan datangnya seorang manusia yang bergelar Al-Mahdi menjelang akhir zaman untuk menegakkan kembali ajaran Islam dan kebenaran, menghancurkan kebatilan dan menyebar luaskan keadilan ke seantero bumi. Bersama nabi Isa, Al-Mahdi akan memimpin kaum muslimin untuk menerapkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Meski kelima agama ini, dan beberapa agama dan aliran kepercayaan lain sama-sama meyakini akan munculnya seorang pemimpin dunia yang memenuhi dunia dengan kebenaran dan keadilan; yang diistilahkan dengan Mesiah, Al-Masih, Al-Mahdi, ratu adil dan nama-nama lain yang cukup beragam, namun bukan berarti keyakinan semua agama dan aliran kepercayaan ini sama. Justru, keyakinan masing-masing agama dan aliran kepercayaan tentang detail-detail perihal Messiah atau Al-Mahdi ini sangat beragam dan berbeda, seperti keberagaman jenis agama dan aliran kepercayaan itu sendiri.
Perbedaan yang sangat mendasar bisa dilihat dari segi nama, ciri-ciri fisik, masa, tempat, cara dan akidah masing-masing. Setiap agama dan aliran kepercayaan ini memunyai tokoh yang tersendiri untuk diketengahkan, tempat munculnya, masa munculnya, cara munculnya, tugas-tugasnya dan untuk bangsa mana ia diutus. Pada segi ini, perbedaan keyakinan antar berbagai agama dan aliran kepercayaan ini sangat tajam dan terlalu mendasar, sehingga sulit untuk dicarikan titik temu.
Adanya keyakinan akan datangnya Mesiah, Al-Masih, Al-Mahdi, dan istilah-istilah yang serupa dengannya di dalam keyakinan berbagai agama, aliran kepercayaan, dan budaya berbagai bangsa di seantero dunia ini menunjukkan bahwa wacana tentangnya memang sejak lama telah dianut oleh umat manusia, dari beragam latar belakang agama, bangsa, bahasa, dan budaya. Ia merupakan sebuah wacana, dan bahkan keyakinan, yang sudah sangat terkenal dan mendunia.
Umat Islam melalui ajaran Kitab Suci Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih dari baginda Rasulullah saw, juga meyakini akan datangnya seorang manusia yang bergelar Al-Mahdi menjelang akhir zaman untuk menegakkan kembali ajaran Islam dan kebenaran, menghancurkan kebatilan dan menyebar luaskan keadilan ke seantero bumi. Bersama nabi Isa, Al-Mahdi akan memimpin kaum muslimin untuk menerapkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Nampaknya, adanya keserupaaan ideologi ini dengan keyakinan agama lain telah menjadi pintu masuk munculnya fitnah penolakan terhadap sosok Al Mahdi dengan berbagai alasan yang tidak logis juga tidak tidak ilmiah. Buku ini memaparkan pandangan ahlus sunnah wal jama’ah tentang sosok Al-Mahdi sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah saw dalam banyak haditsnya. Sungguh, Al-Mahdi adalah hakiki dan benar-benar akan muncul di akhir zaman untuk membawa kemenangan dan kejayaan bagi kaum muslimin, hingga matahari terbit dari barat.
Ajaran agama Hindu dan Budha memiliki figure mesianistik. Pada salah satu teks kuno India, yaitu Visnu Purana, disebutkan bahwa di penghujung periode kali Yuga (era terburuk dari era-era sebelumnya), akan datang seorang kalki atau ‘Sang Penunggang’ yang merupakan ‘the tenth avatar‘ atau inkarnasi yang kesepuluh dari dewa Wisnu. Menurut catatan riwayat mereka, Kalki akan datang ke dunia sambil menunggangi seekor kuda putih dan menggenggam sebilah pedang api untuk menumpas segala bentuk kejahatan dan mengembalikan nilai-nilai kesucian.
Sedangkan menurut ajaran Budha, disebutkan bahwa Siddhartha Gautama meramalkan datangnya seorang Budha yang lain atau the Budha to come di masa yang akan datang. Budha yang akan datang ini bernama Mettaya (dalam bahasa Sansekerta disebut; Maitreya), artinya adalah cinta. Menurut riwayat mereka, Sang Mettaya akan datang untuk menegakkan sebuah kerajaan ideal di muka bumi. Sebuah kerajaan yang akan memerintah dengan keadilan dan penuh kedamaian.
Agama-agama samawi atau ajaran-ajaran yang berpangkal kepada figure nabi Ibrahim seperti Yahudi, Nasrani dan Islam juga meyakini akan datangnya seorang Mesiah. Umat Yahudi, melalui ajaran Tanakh mempercayai akan datangnya seorang Mesiah Tuhan untuk menegakkan agama, kerajaan Tuhan dan keadilan di muka bumi. Demikian pulahalnyadengan umat Nasrani. Dalam ajaran Bibel, mereka mempercayai kedatangan Yesus yang kedua untuk menegakkan ‘The Heavenly Kingdom on Earth’ atau Kerajaan Surga di bumi dengan kebenaran dan keadilan.
Umat Islam melalui ajaran Kitab Suci Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih dari baginda Rasulullah saw, juga meyakini akan datangnya seorang manusia yang bergelar Al-Mahdi menjelang akhir zaman untuk menegakkan kembali ajaran Islam dan kebenaran, menghancurkan kebatilan dan menyebar luaskan keadilan ke seantero bumi. Bersama nabi Isa, Al-Mahdi akan memimpin kaum muslimin untuk menerapkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Meski kelima agama ini, dan beberapa agama dan aliran kepercayaan lain sama-sama meyakini akan munculnya seorang pemimpin dunia yang memenuhi dunia dengan kebenaran dan keadilan; yang diistilahkan dengan Mesiah, Al-Masih, Al-Mahdi, ratu adil dan nama-nama lain yang cukup beragam, namun bukan berarti keyakinan semua agama dan aliran kepercayaan ini sama. Justru, keyakinan masing-masing agama dan aliran kepercayaan tentang detail-detail perihal Messiah atau Al-Mahdi ini sangat beragam dan berbeda, seperti keberagaman jenis agama dan aliran kepercayaan itu sendiri.
Perbedaan yang sangat mendasar bisa dilihat dari segi nama, ciri-ciri fisik, masa, tempat, cara dan akidah masing-masing. Setiap agama dan aliran kepercayaan ini memunyai tokoh yang tersendiri untuk diketengahkan, tempat munculnya, masa munculnya, cara munculnya, tugas-tugasnya dan untuk bangsa mana ia diutus. Pada segi ini, perbedaan keyakinan antar berbagai agama dan aliran kepercayaan ini sangat tajam dan terlalu mendasar, sehingga sulit untuk dicarikan titik temu.
Adanya keyakinan akan datangnya Mesiah, Al-Masih, Al-Mahdi, dan istilah-istilah yang serupa dengannya di dalam keyakinan berbagai agama, aliran kepercayaan, dan budaya berbagai bangsa di seantero dunia ini menunjukkan bahwa wacana tentangnya memang sejak lama telah dianut oleh umat manusia, dari beragam latar belakang agama, bangsa, bahasa, dan budaya. Ia merupakan sebuah wacana, dan bahkan keyakinan, yang sudah sangat terkenal dan mendunia.
Umat Islam melalui ajaran Kitab Suci Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih dari baginda Rasulullah saw, juga meyakini akan datangnya seorang manusia yang bergelar Al-Mahdi menjelang akhir zaman untuk menegakkan kembali ajaran Islam dan kebenaran, menghancurkan kebatilan dan menyebar luaskan keadilan ke seantero bumi. Bersama nabi Isa, Al-Mahdi akan memimpin kaum muslimin untuk menerapkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Nampaknya, adanya keserupaaan ideologi ini dengan keyakinan agama lain telah menjadi pintu masuk munculnya fitnah penolakan terhadap sosok Al Mahdi dengan berbagai alasan yang tidak logis juga tidak tidak ilmiah. Buku ini memaparkan pandangan ahlus sunnah wal jama’ah tentang sosok Al-Mahdi sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah saw dalam banyak haditsnya. Sungguh, Al-Mahdi adalah hakiki dan benar-benar akan muncul di akhir zaman untuk membawa kemenangan dan kejayaan bagi kaum muslimin, hingga matahari terbit dari barat.
No comments:
Post a Comment