Ironi Sebuah Prasasti Sejarah di Kota Industri

Semarang terkenal dengan industrinya, pabrik-pabrik yang memadati pemukiman. Ternyata memiliki warisan sejarah yang luput dari pandangan masyarakat. Selama ini wisata kota semarang yang kebanyakan orang tahu hanyalah Kuil Sampokong, Lawang Sewu, Candi Gedong Songo, Wisata Bandungan, dan Puri Maerokoco. Padahal ada sebuah candi yang terletak di Jalan mangkang KM 11, Semarang Barat, atau 2 km dari IAIN Walisongo(kanan jalan), atau tepatnya barat SMP hasanudin, Candi Tugurejo. Candi ini konon merupakan perbatasan antara kerajaan Majapahit dan Padjajaran, mungkin salah satu bukti ialah tumbuhnya buah Maja disekitar lokasi Candi. Lama terbengkalai, pada tahun 1938 atas masukan dari sejarawan J Knebel dilakukan pemugaran terhadapsitus tersebut. Kemudian pada tahun 1984-1985 Pemkot Semarangmelakukan perbaikan kembali.
1358485155673906216candi tugu
1358485321682151334Buah Maja
13584854072101192220bukti pemugaran pada masa penjajahan belanda
Andai ada kepedulian dari pemerintah kota semarang maupun dari masyarakat,situs bersejarah ini bisa menjadi aset berharga kota dengan memanfaatkan candi ini sebagai obyek wisata. Namun sayangnya nasi sudah menjadi bubur, kondisi candi yang tidak terawat dengan banyaknya coretan-coretan dan lingkungan sekitar candi yang dijadikan pemukiman. Bahkan disekitar candi dijadikan tempat pengeksploitasian pasir. Meskipun bisa dikatakan bangunan ini merupakan “candi palsu”, namun candi ini menyuguhkan pemandangan yang tak kalah menarik dengan pemandangan yang bisa kita lihat dari candi Borobudur. Terletak diatas bukit yang cukup tinggi, jika melihat kearah utara, kita akan melihat sebuah panorama indah dengan hamparan sawah dan angin dari arah pantai utara. Hanya sisi utara yang bisa dinikmati. Dari atas sana, kita akan melihat betapa memprihatinkannya kota Semarang, asap-asap pabrik yang mengepul dilangit-langit, mencemari udara dan merusak pemandangan. Atap-atap perumahan yang diselimuti asap dari cerobong pabrik. Karena ketidakpedulian masyarakat dan pemerintah kota, harta yang berharga ini perlahan hanya akan menjadi prasati sejarah yang termakan zaman dan tertutup lumut.
13584857312117306036daerah sekitar candi yang dijadikan pemukiman
13584858182087172978kondisi jalan keatascandi yangdicorat-coret
13584859571619552427traktor-traktorpengangkut pasir disekitar candi
1358486044373110024pemandangan di sebelah utara
13584861851131710175polusi udara yangmerusak pemandangan sekitar lokasi
Aniza Ambarwati

No comments: