Istri-istri Presiden Soekarno dan Kisah Cintanya
Soekarno merupakan presiden pertama Republik Indonesia. Beliau terkenal
dengan berbagai prestasi dan perannya dalam membangun bangsa Indonesia
ini. Selain itu kisah cinta beliau juga sangat menarik. Banyak yang
menganggap bahwa Soekarno merupakan sosok yang kharismatik, hangat,
penuh cinta. Tak heran jika mampu menaklukkankan hati banyak wanita.
Soekarno memliliki panggilan sayang sendiri bagi istri-istrinya. Oetari
dipanggil Lak, kepada Inggit ia memanggil Enung, Fatmawati sayang, Hartini dan Kartini tien, Haryati dipanggil wong ayuku, Yurike Yuri sayang, dan istri termuda Heldy dipanggil Dik Heldy.
Siti
Oetari Tjokroaminoto. Istri pertama Sorkarno. Dikenal sebagai putri
bangsawan Jawa H.O.S Tjokroaminoto yang merupakan pimpinan Sarekat
Islam. Kedekatan Soekarno dan Oetari terjadi karena Soekarno belajar di
rumahnya karena dititipkan oleh ayahnya, Soekemi Sosrodiharjo. Soekarno
bersaing dengan Sigit Bahrun untuk mendapatkan Oetari. Tapi Oetari lebih
memilih Soekarno dan menikah dengannya. Namun pada akhirnya, Oetari
diceraikan.
Inggid
Garnasih. Inggid dikenal sebagai sosok yang cantik dari sisi batin,
jiwa, maupun rupa. Inggid juga dianggap penuh pesona, matang, gaya
bicaranya menyenangkan dan anggun. Kecantikan dan kematangan jiwanya
itulah yang membuat Soekarno terpikat walaupun Inggid umur Inggid jauh
diatas Soekarno 12 tahun. Saat itu Soekarno masih beristrikan Oetari dan
Inggid masih bersuamikan Haji Sanusi. Akhirnya Soekarno berunding
dengan Sanusi dan Inggid. Akhirnya, Inggid diceraikan oleh suaminya dan
menikah dengan Soekarno yang juga menceraikan istrinya Oetari. Dengan
istri kedua ini, Soekarno juga menceraikannya dengan alasan tidak cocok
lagi.
Istri
Soekarno selanjutnya adalah Fatmawati. Dikenal sebagai putri
Hassanudin, tokoh Muhammadiyah Bengkulu. Setelah menikah dengan
Fatmawati, Soekarno menikah lagi dengan Hartini. Hartini merupakan
mantan istri pejabat, Suwondo pilot kapal terbang milik negara. Belum
berhenti sampai di sini, Soekarno menikah lagi dengan Haryati. Haryati
merupakan mantan penari istana dan menyandang gelar Staf Sekretaris
Negara Bidang Kesenian. Karena pekerjaan tersebut Suharyati dekat dengan
Soekarno. Soekarno dikenal sebagai arjuna yang tidak sepi rayuan, penuh
cinta, dan janji. Soekarno sering mengirim surat kepada Haryati yang
berisi kekagumannya terhadap sosok Haryati. Tepatnya pada 21 mei 1963
Soekarno resmi menikahi Haryati yang saat itu berstatus sebagai kekasih
pemuda bernama Sukri. Haryati mengagumi sosok Soekarno yang penuh cinta
kasih itu, walaupun beristri lebih dari satu, tetapi Soekarno menggilir
istri- istrinya dengan baik sebagai wujud nafkah batin. Namun selang 3
tahun Haryati diceraikan dengan alasan tidak cocok dan saat itu Soekarno
sedang dekat dengan Ratna Sari Dewi.
Ratna
Sari Dewi (Natoko Meimoto) merupakan istri Bung Karno berikutnya. Dewi
merupakan wanita berdarah Jepang dan dikenal sebagai gadis klub malam
dari Kafe Copacabana, Tokyo yang memili daya pikat dari kecantikan
fisiknya. Kecantikannya tidak hanya diakui oleh Soekarno saja, namun
anak tirinya Rachmawati juga mengagumi kecantikan ibu tirinya.
“….. Istri bapakku yang satu ini, bukan main cantiknya…….”
Soekarno
dinilai memberikan perhatian lebih pada istrinya yang satu ini. Bung
Karno juga memiliki pernyataan yang syarat akan makna tentang Ratna Sari
Dewi di matanya.
“Kalau
aku mati, kuburkan aku di bawah pohon yang rindang. Aku mempunyai istri
yang aku cintai dengan segenap jiwaku. Namanya Ratna Sari Dewi. Kalau
ia meninggal kuburkanlah ia dalam kuburku. Akun menghendaki ia selalu
bersamaku”
Yurike Sanger. Gadis poso berparas cantik yang berkulit kuning langsat,
berambut hitam panjang terurai. Pada tahun 1964 ia dinikahi Soekarno.
Soekarno melamar Yuri dengan mendadak dan Yuripun menerimanya dengan
spontan. Yuri saat itu masih remaja. Tidak beda jauh dengan istri- istri
Bung Karno yang dulu, jurus yang digunakan untuk menaklukkan hati Yuri
adalah dengan surat cinta. Yurike bercerai secara alami karena Soekarno
meninggal dunia.
Kartini Manopo. Seorang pramugari sekaligus model lukisan Basuki
Abdullah. Perkenalannya diawali saat Kartini mendampingi Soekarno dalam
penerbangan ke Surabaya. Kedekatan keduanya tidak hanya sebatas colega
saja. Lalu Soekarno menikahi Kartini. Namun sama seperti Yurike,
perkawinan Kartini dan Soekarno lepas secara alami karena pada tahun
1970 Bung Karno meninggal dunia.
Istri
terakhir Soekarno adalah Heldy Djafar. Heldy memang tidak banyak
diekspos media seperti istri- istri Bung Karno yang lain. Heldy menikah
dengan Soekarno pada 11 Mei 1966 di House Istana Negara. Heldy lebih
dikenal dengan sebutan Ibu Maya Ari Sigit Suharto yang selama 36 tahun
menyembunyikan perkawinannya dengan Soekarno. Heldy adalah istri yang
memegang rekor beda usia terjauh diantara deretan istri mantan presiden
Republik Indonesia itu. Saat menikah pada tahun 1966, usia keduanya
terpaut 48tahun.
Dari semua istri Soekarno, mereka beranggapan bahwa “Bapak” panggilan
mereka terhadap Bung Karno adalah sosok yang sangat berwibawa dan
bertanggung jawab. Soekarno juga dikenal sebagai suami yang hebat di
luar dan di dalam. Mereka memiliki kenangan- kenangan tersendiri dengan
sang suami atau mantan suami yang tidak semua dapat diceritakan. Namun
yang jelas, mereka sangat mengagumi sosok Soekarno.
Sumber :
Nuryanti, Reni. 2007. Perempuan dalam Hidup Sukarno Biografi Inggid Garnasih. Yogyakarta: Ombak
Soyomukti, Nurani. 2009. Perempuan di Mata Soekarno. Yogyakarta: Garnasih
Akbar M
No comments:
Post a Comment