Pelajar Temukan Fosil Hewan Purba di Waduk Kedungbrubus Madiun
DETIK | Foto : ILUSTRASI
Ratusan tulang belulang yang telah menjadi fosil ditemukan di Waduk
Kedungbrubus, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Fosil yang
ditemukan pelajar dan guru SMA Negeri 1 Mejayan itu diperkirakan berumur
lebih 11 ribu tahun.
Fosil-fosil itu sendiri ditemukan secara tidak sengaja saat para siswa dan guru sedang melakukan reboisasi di kawasan hutan milik Perhutani KPH Saradan, Sabtu 19 Januari 2013 kemarin.
"Awal kita dengan pihak sekolah melakukan reboisasi di lahan gundul dalam hutan perhutani. Setelah itu kami sekitar 10 orang jalan-jalan. Tak jauh dari lokasi kami menemukan tulang gigi pada sebuah lereng yang mengalami erosi oleh air hujan. Lalu kami laporkan pada guru," kata Kurnia Santi, pelajar Kelas 2 IPA 3 SMA Negeri 1 Mejayan kepada detiksurabaya.com Senin 21 Januari 2013.
Setelah mendapatkan tulang gigi, para guru dan pelajar kemudian melakukan penggalian dan mendapatkan ratusan tulang belulang. Fosil-fosil itu kemudian diamankan di sekolah.
"Karena penasaran selanjutnya dilakukan dua kali penggalian pada hari Sabtu dan Minggu. Hasilnya ada ratusan fosil kita temukan ditambah temuan warga di lokasi berbeda. Temuan ini kemudian dibawa ke sekolah dan kita laporkan ke dinas terkait," ujar Suparyo, guru SMA Negeri 1 Mejayan memberikan penjelasan.
Menindaklanjuti temuan tulang belulang diduga fosil binatang purba, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun membawa ahli arkeologinya untuk melakukan pemeriksaan.
"Kita hanya melakukan pendataan dan meninjau lokasi penemuan. Kalau melihat posisi tulang yang hanya beberapa senti dari permukaan tanah, kemungkinan masih ada tulang lain yang terpendam," kata Pamong Budaya Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Arif Ardianto saat meninjau lokasi di pinggiran waduk Kedung Brubus, Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng, Madiun.
Sarjana arkeologi lulusan Universitas Gajah Mada ini juga memprediksi usia tulang belulang tersebut melebihi 11 ribu tahun. "Kalau melihat penampilan tulang luar yang sudah membatu kemungkinan ini fosil berbagai binatang yang telah berusia lebih 11 ribu tahun. Untuk kepastiannya perlu penelitian lebih lanjut," ucapnya.
Fosil-fosil itu sendiri ditemukan secara tidak sengaja saat para siswa dan guru sedang melakukan reboisasi di kawasan hutan milik Perhutani KPH Saradan, Sabtu 19 Januari 2013 kemarin.
"Awal kita dengan pihak sekolah melakukan reboisasi di lahan gundul dalam hutan perhutani. Setelah itu kami sekitar 10 orang jalan-jalan. Tak jauh dari lokasi kami menemukan tulang gigi pada sebuah lereng yang mengalami erosi oleh air hujan. Lalu kami laporkan pada guru," kata Kurnia Santi, pelajar Kelas 2 IPA 3 SMA Negeri 1 Mejayan kepada detiksurabaya.com Senin 21 Januari 2013.
Setelah mendapatkan tulang gigi, para guru dan pelajar kemudian melakukan penggalian dan mendapatkan ratusan tulang belulang. Fosil-fosil itu kemudian diamankan di sekolah.
"Karena penasaran selanjutnya dilakukan dua kali penggalian pada hari Sabtu dan Minggu. Hasilnya ada ratusan fosil kita temukan ditambah temuan warga di lokasi berbeda. Temuan ini kemudian dibawa ke sekolah dan kita laporkan ke dinas terkait," ujar Suparyo, guru SMA Negeri 1 Mejayan memberikan penjelasan.
Menindaklanjuti temuan tulang belulang diduga fosil binatang purba, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun membawa ahli arkeologinya untuk melakukan pemeriksaan.
"Kita hanya melakukan pendataan dan meninjau lokasi penemuan. Kalau melihat posisi tulang yang hanya beberapa senti dari permukaan tanah, kemungkinan masih ada tulang lain yang terpendam," kata Pamong Budaya Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Arif Ardianto saat meninjau lokasi di pinggiran waduk Kedung Brubus, Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng, Madiun.
Sarjana arkeologi lulusan Universitas Gajah Mada ini juga memprediksi usia tulang belulang tersebut melebihi 11 ribu tahun. "Kalau melihat penampilan tulang luar yang sudah membatu kemungkinan ini fosil berbagai binatang yang telah berusia lebih 11 ribu tahun. Untuk kepastiannya perlu penelitian lebih lanjut," ucapnya.
No comments:
Post a Comment