Pendiri Uni Soviet Vladimir Lenin Yahudi?
Banyak diantara kita yang belum tahu jati diri atau asal usul Vladimir Lenin. Lenin pendiri Uni Soviet, negara adikuasa, yang menganut ideologi komunisme, dan menjdi antitesa dari kapitalisme. Lenin bukan hanya pendiri Uni Soviet, tetapi seorang idelog, yang melahirkan komunisme, yang dianut manusia sejagat.
Belum lama ini dibuka sebuah pameran di State Historical Museum Moskow, yang akhirnya membuka rahasia gelap, dan sangat dijaga Rusia, yaitu ‘Asal usul Bapak Pendiri Uni Soviet Vladimir Lenin. Pameran di State Historical Museum Moskow itu, akhirnya mengungkapkan bahwa kakek Lenin adalah Yahudi.
Sepotong informasi yang menari ini diperoleh dari file KGB yang sudah dibuka (declassified). Informsi ini bukan merupakan detil yang menceritakan, di mana Uni Soviet, waktu itu dikenal sebagai negara yang menerapkan kebijakan anti-Semitisme (anti Yahudi), dan itu merupakan doktrin negara, serta berlangsung dalam beberapa dekade. Dimulai pada tahun 1930-an, rezim Soviet-dibawah Joseph Stalin – melancarkan kampanye kekerasan secara massal terhadap warga Yahudi. Banyak orang Yahudi di masa Stalin yang dikirim ke kamp Seberia, dan mati di sana.
Vladimir Lenin lahir di tahun 1870, dan mengakut dirinya hanya sebagai Rusia. Biografi resminya hanya menyebutkan asal-usulnya sebagi orang Rusia, Jerman atau Swedia. Terkadang menjadi kabur, asal-usulnya, apakah benar-benar orang Rusia, semuanya masih menjadi tanda tanya. Tapi satu potong informasi mempunyai nilai yang berharga saat berlangsung pameran, dan itu menjadi elemen kunci yang baru, yang akan mengungkapkan tentang Lenin.
Dalam sebuah surat kepada Stalin pada tahun 1932 – enam tahun setelah kematian Lenin – Anna Ulyanova, kakak Lenin, menulis bahwa kakek mereka "berasal dari sebuah keluarga Yahudi miskin, dan menurut akte (sertifikat) baptisnya adalah anak Musa Blank." Blank lahir di Zhitomir, Ukraina. Dalam suratnya, Ulyanova mengatakan adiknya "selalu berpikir yang sangat Yahudi." Dia juga mendesak Stalin untuk mengungkapkan latar belakang Lenin adalah Yahudi. Ulyanova menyimpulkan, bahwa "Itu akan salah untuk menyembunyikannya dari massa lalunya."
Stalin, bagaimanapun, memerintahkan Ulyanova untuk menjaga asal-usul lenin, yang selalu tersembunyi itu, yang sejatinya Lenin adalah Yahudi dari kakeknya. Beberapa tahun kemudian, Stalin mulai membersihkan orang-orang Yahudi dari para pemimpin revolusi. Sebelum kematiannya pada tahun 1953, selanjutnya, Stalin merencanakan mengirim seluruh penduduk Yahudi Uni Soviet ke kamp konsentrasi di Siberia.
Kebanyakan kota-kota provinsi di Rusia memiliki jalan utama bernama Lenin. Anda biasanya dapat menemukan toko yang menjual barang mewah dan pusat-pusat perbankan di sana. Sekarang, mereka cenderung masyarakatnya seperti di negara kapitalis.
Di tengah hampir setiap alun-alun, termasuk di Belarus dan di Ukraina, ada patung menjulang tinggi Lenin, dan ketika melihat ke bawah pra penjaga toko yang ramai. Dibanding dengan masa zamannya Lenin, kehidupan sekaran sangat paradok, bahkan masyarakat bekas Soviet itu sudah jauh meninggalkan warisan ideologi Lenin. Lenin dihormati oleh kelompok Rusia pinggiran yang radikal – orang yang merasa nostalgia terhadap masa lalu rezim Soviet, dan kelompok Stalinisme yang anti-Semit.
Kultus terhadap Lenin terpusat di Lapangan Merah Moskow. Di mana mumi tubuh Lenin dipajang permanen di mausoleum. Di masa lalu, warga Soviet diharapkan untuk melaksanakan ziarah ke tempat peristirahatan pemimpin Komunis itu. Persis seperti di Lapangan Merah China, di mana setiap harinya, ribuan orang dari segala berkunjung ke Lapangan Merah, melihat tubuh Mao Tse Tung, yang berbaring di mumi.
Sekarang menjadi perdebatan di Rusia tentang warisan Lenin yang berupa ideologi komunisme. Beberapa kalangan Komunis Rusia, ingin mengkultuskan dan menjadikan warisan Lenin menjadi abadi. Tapi ada orang Kristen Ortodoks Rusia membenci Lenin. Karena Lenin menghancurkan Tsarisme. Kemudian, Lenin berbalik menjadi ateisme yang menjadi landasan ideologi resmi Soviet. Banyak orang Rusia, yang ingin pria yang dimakamkan itu – diangkat sebagai seorang negarawan.
Rusia yang memulai kehidupan baru mereka setelah jatuhnya sistem komunisme dan Uni Soviet. "Anak-anak Soviet hampir menganggap kakek Lenin sebagai Santa Claus," kata Daria Beliaeva, seorang analis keuangan yang berumur 30 tahun yang melihat ke belakang pada era Soviet. "Tapi kemudian, saya mendengar bahwa Jerman mengirimnya ke Rusia dalam sebuah kereta lapis baja untuk memicu revolusi Rusia. Saya juga mendengar bahwa ia memerintahkan penghancuran sekitar 100 gereja," ujarnya.
Daria tidak terlalu menjadikan Lenin sebagai idola, karena Lenin memiliki akar Yahudi. "Dia memiliki unsur-unsur jahat dalam dirinya. Sekarang, ia harus dikubur",tambahnya.
Ahli politik ahli Kagarlitski Boris, seorang mantan pembangkang Lenin dan bangga, mengatakan "Pihak berwenang Rusia menggunakan perdebatan tentang latar belakang Yahudi Lenin dan tentang penguburan-nya sebagai dalih untuk mengambil simpati masyarakat kita", ungkapnya.
Sampai sekarang rakyat Rusia dan pemerintahan tetap memendam benci dan dendam kepada Yahudi, karena banyak diantara mereka yang meninggalkan Rusia dan wilayah Baltik, dan pergi ke Israel. Seorang terkaya di Rusia dan pengusaha raksasa minyak Kodovsky (Yahudi) di jebloskan ke dalam penjara dengan alasan menipu pajak. Ibrahimovic, yang sekarang hidup di London, orang terkaya di Rusia, yang mengelola sepak bola di Inggris. Menteri Luar Negeri Israel, Lieberman, Yahudi kelahiran Lithuania, yng berimigrasi ke Israel.
Mereka yang pernah hidup di Soviet dan berimigrasi ke Israel, menjadi tulang punggung Israel, dan mempraktekkan kekejian yang luar biasa. Mereka dendam terhadap Stalin, yang pernah menghancurkan Yahudi di Uni Soviet.
Bisa dimengerti Uni Soviet dan Komunisme yang dilahirkan Vladimir Lenin, yang menjad anti tesa Kapitalisme, dan terus menerus menimbulkan konflik dan perang. Anehnya, banyak umat manusia yang masuk ke dalam perangkap Soviet dan Komunisme atau masuk perangkap Amerika dan Kapitalisme. Keduanya hanya membawa kesengsaraan dan kehancuran manusia, dan itu menjadi tujuan Yahudi. (mh)
mashadi
No comments:
Post a Comment