SIAPA AHLUSSUNNAH WALJAMAAH ITU?


13591993101110362261
Masjid Raya Vila Mutiara Gading 2 - Bumi Anggrek Syekh Abdul Qodir
APAKAH IA TERIKAT DG TIGA HAL INI : WAKTU, TEMPAT, ORGANISASI
WAKTU :
KURUN ZAMAN KENABIAN-SAHABAT-TABIIN-TABIIT TABIIN-ZAMAN KITA
TEMPAT :
MAKKAH-MADINAH, ARAB-NON ARAB-DUNIA TIMUR-BARAT-DUNIA ISLAM PADA UMUMNYA
ORGANISASI ISLAM DAN MASA PERKEMBANGAN SEJARAHNYA :
· ZAMAN ROSULULLAH
· ZAMAN SAHABAT, TABIIN, TABIIT TABIIN
· KHILAFAH ISLAM-
· DAULAH ISLAM-
· PERANG SALIB-
· KERAJAAN ISLAM-
· KEMUNDURAN UMAT ISLAM-
· KEBANGKITAN BANGSA BARAT-
· ORGANISASI-ORGANISASI ISLAM LAHIR-
· UMAT ISLAM BANGKIT KEMBALI (BARAT SENDIRI SUDAH MEMPREDIKSI AL : PENDAPAT SCAWEN BLUNT (1882) MENGEMUKAKAN TENTANG 4 KEBANGKITAN UMAT ISLAM YAITU : IBADAH HAJI YANG DILAKUKAN TIAP TAHUN OLEH UMAT ISLAM, AJARAN TENTANG KHOLIFAH FIL ARD, ADANYA KOTA SUCI MAKKAH&MADINAH, REFORMASI DI TUBUH UMAT ISLAM ITU SENDIRI.
ATAU HANYA TERIKAT DENGAN SISTEM ATAU STANDAR KEILMUAN/ METODOLOGI ILMIAHNYA TERSENDIRI ?
MISALANYA BEBERAPA VERSI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH :
A. PANDANGAN KAUM NAHDHIYIN (NU) :
As’ariyah adalah sebutan bagi sebuah faham atau ajaran aqidah yang dinisbatkan kepada Syaikh Abdul Hasan Ali Al-Asy’ari (Lahir dan Wafat di Basrah tahun 260 H - 324 H. Para pengikutnya sering disebut dengan Asy ‘Ariyyun atau Asy ‘Ariyah (Pengikut Mazhab Asy’ari). Abu Hasan Ali Al-Asy’Ary yang kemudian dikenal sebagai pelopor aqidah Ahlussunnah Waj jamaah. Abu Hasan Ali A;-Asy’Ary menurut buku yang diterbitkannya beliau adalah memiliki garis keturunan (garis ke 10) dari seorang sahabat Rosulullah SAW. Yang terkenal dengan keindahan suaranya dalam membaca Al-Quran yaitu Abu Musa Al-Asy’ari. Beliau lahir 55 tahun setelah mawatnya al-imam As-Syafi’i. Dan Abu Hasan Al-Asy’ari adalah pengikut Mazhab Syafi’i.
Dalam mengusung aqidah Ahlussunah Waljamaah ini, terdapat pula seorang ulama yang sejalan dengan Al-Asy’ari, yaitu Syaikh Abu Mansur Al-Maturidi (Wafat di Samarkand Asia Tengah pada tahun 333 H). Meskipun paham atau ajarannya yang mereka sampaikan itu sama atau hampir sama, namun Al-Asy’ari lebih dikenal nama dan karyanya serta lebih banyak pengikutnya, sehingga para pengikut aqidah Ahlussunnah Waljamaah lebih sering disebut dengan Al Asy’aariyah (pengikut Al-Asy’ari) atau Al-Asy’ariyyun.
Masih menurut buku yang diterbitkan oleh kaum Nahdhiyyin, Ahlus SunahWal Jamaah lahir sebagai reaksi dari penyebaran aqidah Mu’tazilah yang cenderung mengedepankan akal ketimbang Al-Quran dan Hadits. Banyak keyakinan Mu’tazilah yang dianggap oleh Al-Asy’ari menyimpang jauh dari dasarnya. Ajaran Al-Asy’ari dan Al-Maturidi (Ahlussunnah Waljamah) ini kemudian berhasil meruntuhkan paham mu’tazilah, dan umat islam kembali mendasari aqidah mereka dengan Al-Quran dan Hadits serta dalil-dalil aqly (akal) sebagaimana dicontohkan oleh para Salafus Saleh.
Pada masa berikutnya, aqidah ahlussunnah waljamaah dianut dan disebarluaskan oleh ulama-ulama besar seperti Abu Bakar Al-Qaffal (Wafat 365 H.), Abu Ishaq Al-Isfarayini (Wafat 411 H.), Al-Baihaqi (Wafat 458 H.), Imam Al-Haromain Al-Juwaini (Wafat 460 H.), Al-Qusyairi (Wafat 465 H.), Al-Baqillani (Wafat 403 H.), Imam Al-Ghozali (Wafat 505 H.), Fakhruddin Al-Razi (Wafat 606 H.), Abdullah Asy-Syarqawi (Wafat 1227 H.), Ibrahim Al-Bajuri (Wafat 1272 H.), Syekh Muhammad An-Nawawi Al-Bantani – Banten (Wafat 1315 H.), Zaenal Abidin Al-Fattani (Thailand) dan lain-lainnya.
Para ulama pengikut empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali) adalah penganut Aqidah Ahlussunnah Wal-Jama’ah. (Untuk lebih jelasnya, lihat I’tiqad Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Karya KH. Siradjuddin Abbas, diterbitkan oleh Pustaka Tarbiyah Jakarta).
B. PANDANGAN KAUM SALAFI (WAHABI) :
Definisi ahlussunnah wal jamaah secara harfiah merupakan frase (gabungan kata) yang terdiri dari tiga kata utama yaitu ahlu, sunnah dan jamaah. Kata ahlu mempunyai beberapa arti diantaranya adalah keluarga, pemilik, penduduk, pengikut dan lain-lain. Dalam hal ini kata ahlu pada kalimat ahlussunnah wal jamaah yang paling tepat diartikannnya adalah pengikut. Ahlussunnah wal jamaah berarti pengikut sunnah dan jamaah.
Secara bahasa ahlussunnah pengikut assunnah, adapun menurut istilah ulama tauhid assunnah adalah jalan yang ditempuh oleh Rasulullah dan para sahabatnya, yaitu jalan yang selamat dari fitnah syubhat dan syahwat. Para ulama merangkum definisi Assunnah dengan mengatakan, “assunnah adalah ungkapan untuk menggambarkan sikap ittiba (mengikuti dan meneladani) manhaj kitab dan sunnah an-nabawiyyah dalam persoalan ushul (pokok) dan furu’ (cabang).
Ahlu jamaah berarti pengikut jamaah, secara bahasa jamaah berarti sebuah kelompok, sebuah perkumpulan, kesepakatan, dan persatuan. Nama ini diambil dari banyak ayat Al-Quran dan hadits Shahih yang memerintahkan umat Islam untuk berjamaah dan melarang mereka dari beroecah belah.
Dari penjelasan di atas, menjadi jelas bahwa ahlussunnah wal jamaah adalah generasi sahabat, tabi’in, tabiit tabiin, dan seluruh umat islam yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, memahami dan mengamalkan keduanya sebagaimana pemahaman dan pengamalan generasi sahabat yang dibina oleh Rasulullah.
Tokoh-tokoh Ahlussunnah Waljamaah Menurut pandangan kelompok ini adalah :
1. Rosulullah SAW.
2. Generasi Sahabat
3. Setelah Generasi Sahabat
4. Setelah Generasi Tabi’in
5. Setelah Gen erasi Tabi’it-Tabi’in
6. Tokoh Ulama Generasi Sahabat
7. Tokoh Generasi Sesudahnya
a. Di Madinah
b. Di Makkah
c. Di Kuffah
d. Di Bashrah
e. Di Syam
f. Di Mesir
g. Di Baghdad
h. Di Wasith, Maushil, Khurassan, Ray dan Thabaristan dan Dunia Islam Lainnya
C. PANDANGAN KAUM ISLAM MODERAT & MODERN (IKHWAN) :
Jika kita ingin melihat siapa kaum Islam moderat yang ada di Indonesia maka beberapa suber literatur menyebutkan salah satunya adalah jamah tarbiyah yang ada di PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Seperti yang diakuinya dalam bayan yang dikeluarkan oleh Dewan Syari’ah Partai Keadilan Sejahtera dalam rangka memberikan klarifikasi terkait dengan sering dikaitkannya PKS dengan gerakan Wahabi atau Salafi maka pandangan kaum moderat ini bisa kita kutif dari literatur tersebut sebagai berikut :
PKS dan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
Sebagai partai dakwah PKS berpegang teguh kepada aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dengan sumber rujukan utama sebagaimana termaktub dalam Ijtihad Fiqih Dewan Syar’iah PKS berupa Mashadir Asasiyah (Sumber Hukum Primer) yang disepakati oleh Jumhur Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yaitu Al-Qur’an, Sunnah Yang Suci, Ijma dan Qiyas.
PKS dan Wahabisme
Tidak ada hubungan antara PKS dengan Wahabiyah, yaitu gerakan yang dipimpin oleh Syekh Muhammad Bin Abdul Wahab di negeri Hijaj yang bertujuan untuk
Memurnikan aqidah dari Takhayul, Bid’ah dan Khurafat (TBC), bekerja sama dengan Malik Abdul Aziz dan menggunakan berbagai cara dari yang sifatnya halus sampai yang radikal. Jelas tidak ada hubungan historis karena PKS lahir pasca reformasi 1998.
Tidak ada hubungan struktural organisatoris antara PKS dengan organisasi keagamaan di Saudi Arabia. Bahwa diantara pimpinan PKS pernah studi di saudi Arabia, hal yang sama berlaku juga pada ormas Islam yang lain. Bahkan ada yang pendiirinya pernah mukim di sana. Tapi tidak lantas ormas-ormas tersebut boleh dituduh sebagai pengusung “Wahabiyah”.
Karakteristik Dakwah Ikhwan (Menurut : Syaikh Jasim Muhalhil)
· Ikatan keimanan yang kuat dalam dakwah yang dibangun di atas ukhuwwah
· Ikatan organisasi yang kokoh dibangun di atas rasa percaya (tsiqoh)
· Saling melengkapi dalam bangunannya
· Jauh dari arena perselisihan fiqih
· Jauh dari intervensi penguasa
· Jauh dari hegemoni organisasi dan partai yang korup
· Bertahap dalam langkah
· Dakwah Robbaniyah
· Dakwah Alamiyah (Mondial)
BISA TERIKAT BISA TIDAK DG TIGA HAL DI ATAS, TAPI SESUNGGUHNYA IA ADALAH :
AHLUSSUNNAH WALJAMAAH ADALAH INDIVIDU & ORGNANISASI YANG MEMILIKI VISI/MISI/SISTEM/AKTIVITAS/INDIKATOR&CIRI-CIRINYA :
DALIL DARI AL-QURAN :
7. … apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (Al Hasyr/59 :7)
DALIL DARI HADITS :
“Sesungguhnya Bani Israil telah terpecah belah menjadi 72 golongan dan Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali 1 golongan saja. Para sahabat bertanya “Siapakah golongan tersebut wahai Rosulullah ?” beliau SAW menjawab “Orang-orang yang mengikuti sunnahku dan sunnah para sahabat”. HR. At-Tirmizi.
“Dari Abdullah Bin Mas’ud dar Nabi SAW bersabda : Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat rosul), kemudian generasi sesudahnya, kemudian generasi sesudahnya” HR. Bukhori
“Dari Abu Hurairoh bahwa Nabi SAW bersabda : Sebaik-baik umatku adalah generasi yang aku diutus di tengah mereka (generasi sahabat), kemudian generasi sesudahnya. Abu Hurairoh berkata : Allah yang lebih mengetahui, apakah beliau menyebutkan generasi yang ketiga atau tidak” HR. Muslim
DALIL DARI AKAL SEHAT :
Perkara Sunnah itu banyak dan sudah jelas
Perkara Berjama’ah itu juga bisa dilihat dan dirasakan kita berjama’ah atau tidak dg orang lain.
BEBERAPA ALIRAN SESAT DALAM AQIDAH ISLAM :
Yang 72 golongan di atas terhimpun secara garis besarnya ke dalam 7 golongan utama ini yaitu : Khowarij, Syi’ah, Mu’tazilah, Murji’ah, Jabariyah & Qodariyah, Mutasyabbih.
CONTOH ALIRAN SESAT DI INDONESIA (MENURUT BUKU ALIRAN DAN FAMAH SESAT DI INDONESIA) :
· Ingkarus Sunnah,
· Aliran Isa Bugis,
· Gerakan darul Arqom,
· NII Ma’had Zaitun,
· Gerakan Ahmadiyah,
· Baha’i sempalan Syi’ah,
· LDII,
· Gerakan Syiah Indonesia,
· Ajaran Lia Aminuddin dan Agama Salamullah.
BAGAIMANA MENYIKAPI MASALAH BID’AH?
Dzikir Berjama’ah, Apakah Bid’ah?, Ikutan Demokrasi, Apakah Bid’ah?, Apakah Musik itu Halal?
“Adalah orang-orang bertanya kepada Rosulullah SAW dari hal kebaikan, tetpi aku bertanya kepadanya dari hal kejahatan, -karena- khawatir apabila kejahatan itu akan menjangkauku, maka aku berkata, Ya Rosulullah, sesungguhnya kami dulu dalam kejahiliyahan dan keburukan. Lalu Allah mendatangkan kebaikan ini (Iman-Islam) kepada kami, maka apakah setelah kebaikan ini akan ada keburukan? Beliau bersabda : Ya, aku bertanya, dan apakah setelah keburukan itu akan ada kebaikan (lagi)? Beliau menjawab, Ya dan di dalamnya ada kekeruhan, Aku bertanya, Dan apakah kekeruhannya? Beliau menjawab, Suatu kaum yang mengambil petunjuk kepada selain petunjukku, -dan ada suatu riwayat- Suatu kaum yang mengambil sunnah/perbuatan kepada selain sunnahku dan mengambil petunjuk kepada selain petunjukku-. Engkau kenal mereka itu dan engkau ingkari, Aku bertanya, Maka apakah setelah kebaikan itu ada keburukan (lagi)? Belai menjawab, Ya juru-juru dakwah/penyeru-penyeru ada di atas pintu-pintu Jahannam, barangsiapa yang menjawab seruan mereka itu, maka mereka lemparkan dia ke dalam Jahannam, Aku berkata, Ya Rosulullah tunjukkanlah sifat-sifat mereka itu kepada kami, beliau menjawab Kulit mereka sama dengan kita dan mereka berbicara dengan bahasa-bahasa kita, Aku bertanya, Maka apa yang Engkau perintahkan kepadaku apabila aku menjumpai yang demikian itu? Beliau bersabda, Kamu tetaplah berada di jama’ah muslim dan imamnya, Aku bertanya, Apabila mereka (muslim) itu tidak memiliki jama’ah dan tidak punya imam? Beliau bersabda, Maka kamu singkirkan kelompok-kelompok (firqoh-firqoh) itu seluruhnya walau kamu (harus) menggigit akar poho sampai kamu menemui kematian dan kamu (tetap) atas yang demikian itu” HR. Al-Bukhori-Muslimdan Abu Dawud.
“Sesungguhnya akan ada dari golongan umatku beberapa kaum yang meghalalkan zina, sutera, khomar dan ma’azif (musik). HR. Bukhori
Hal-Hal Yang Dikultuskan Masyarakat Kita :
Pemimpin, Guru/Ulama/Syaikh/Mursyid/Kyai/Orang Alim, Hawa Nafsu, Tradisi dan Faham yang bertentangan dengan Hukum Allah, walaupun bertentangan dg selera diri kita.
Kitab Rujukan :
1. Hakikat Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan, DR Yusuf Qordhawy Robbani Press Cet 1 1998
2. Solidaritas Islam, Jalan Menuju Persatuan, Farid Achmad Okbah, Drs Hartono A Jaiz, Darul Haq Cet 1 1993
3. Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, Hartono Ahmad Jaiz, Pustaka Al-Kautsar Cet 1 2002
4. Gerakan Keagamaan dan Pemikiran, Akar Idiologis dan Penyebarannya, Wamy Indonesia Cet 2 1999
5. Buku Pintar Aqidah, Panduan Praktis, Memahami Aqidah Ahlussunah Wal Jamaah Sesuai Dengan Pemahaman Para Salaf, Abu Fatiah Al Adnani, Abu Aisyah Abdurrahman, Kelompok Telaah Kitab Ar-Risalah, Rumah Buku Cet 2 2010
6. Membongkar Kebohongan Tipu Daya, Fatwa-Fatwa Kaum Wahabi – Salafi (Palsu), Judul Sebelumnya “Menyikapi Tipu Daya & Fitnah Keji Fatwa-Fatwa Kaum Salafi & Wahabi” Ahmad Samanhudi, Foswan (Forum Silaturahim Warga Nahdhiyyin) Cet 3 2011
7. Sejarah Peradaban Islam Kurikulum 1984 untuk Madrasah Aliyah (MA) Drs Ma’ruf Misbah, Drs Ja’far Sanusi, Abdullah Qusyairi M, Drs Sya’id Syahroni, Wicaksana Semarang Edisi 1991
8. Menuju Jama’atul Muslimin, Telaah Sistem Jamaah dalam Gerakan Islam, Hussain Bin Muhammad Bin Ali Jabir, MA Pengantar DR Salim Segaf Al-Jufri, Robbani Press Cet 7 2009
9. Islam Moderat, Menebar Islam Rahmatan Lil Aalamin, Prof. DR. Achmad Satori Islamil, DR. M.Idris Abdul Shomad MA, DR. Surahman Hidayat MA, DR. Amir Faishol Fath MA, DR. Muslih Abdul Karim MA, Ahmad Dumyati Bashori MA, Ahmad Kusyairi Suhail MA, Harjani Hefni MA, Tajuddin Pogo MA, Pengantar : Samson Rahman MA, Pustaka IKADI Cet 1 2007
10. Teruskan Perjuangan, Judul Asli Hal Alqo Al Muslimun Al Mirsah, Mahmud Muhammad Al Hamid, Pustaka IKADI Cet 1 2008
AHLUSS SUNNAH WAL JAMAAH, HAK SIAPA DAN APA STANDARNYA ?
Semoga dengan catatan dan ulasan di atas kita mendapatkan pencerahan dan hidayah dalam menapaki bahtera kehidupan ini dengan landasan dan naungan aturan agama yang kita yakini masing-masing. [DM] 

Dimyat Aa Dym


No comments: