Makam Syekh Mahmud Syarif Hidayatullah Berusia 600 Tahun di Pengadegan Banyumas

13645030151713834485
Foto:Nizam Sukmajaya juru kunci bersama anggota tim yang menelusuri makam
Satu lagi peninggalan sejarah masa lampau terungkap,kali ini di Desa Pengadegan, Banyumas, Jawa Tengah. Sebuah makam yang berada di atas bukit Pengadegan yang di perkirakan telah berusia hampir 600 tahun tersebut di temukan oleh warga sekitar bukit yang berada 3 km di bawah makam. pada saat di temukan warga mula mula hanya berupa dua buah batu yang mirip batu nisan dan di yakini itu adalah sebuah makam. Warfa semula menganggap itu adalah bagian batu dari bukit tersebut,namun setelah di teliti ternyata adalah sebuah makam.
Pada awal sebelum di temukannya,warga sekitar desa yang bermata pencaharian sebagai petani dan penderes air gula jawa menganggap bahwa puncak bukit tersebut adalah wilayah yang dikenal sangat angker. karen letaknya yang tersembunyi dan terdapat pohon yang sangat besar. bahkan menurut warga setiap ada orang yang mencari kayu bakar atau menebang pohon di sekitar puncak selalu mengalami sakit bahkan hingga meninggal tanpa di ketahui penyebabnya. Namun ada seorang warga bernama Nizam Sukmajaya yang merasa penasaran dengan daerah tersebut, hingga pada awal tahun 2010 yang lalu mengadakan penelitian dan “bermeditasi’ di puncak yang di anggap angker tersebut.hingga pada sautu ketika berkesimpulan bahwa tempat tersebut adalah makam tua.
Kemudian dengan inisiatif dn di dukung beberapa warga lainnya, Nizam membuka jalan menuju tempat makam tersebut. yaitu dengan cara menebang pepohonan yang menutupi makam yang di anggapnya angker.
saat penulis bersama tim menelusuri tempat makam tersebut memang terlihat jalan yang cukup terjal untuk mencapai puncak. Tim berjalan kaki menuju makam kurang lebih hampir 3 km melewati sungai bukit berupa batus cadas dengan air yang sangat bening dan sejuk. Lumayan capek juga saat sampai di atas karena perjalanan di lakukan pada (26/3/13) pukul 10 hingga 12.30 wib.
saat di perjalanan, Nizam sempat menelpon kepada tim menanyakan apakah telah sampai di tempat tujuan?? dan kami jawab sedang dalam perjalanan. lalu beliau mengatakan, ” semoga lulus..” , yang bagi tim belum tahu maknanya. Kemudian 1 jam berikutnya Nizam yang ternyata adalah Juru Kunci makam tersebut pun menyusul kami.
Saat berbincang bincang di dekat makam, memang terasa sangat sejuk sekali hingga kami merasa sedang berada di tempat yang ber AC bahkan rasa capek kami hilang seketika. dari wawancara langsung di katakan Nizam bahwa, ” pertama saya dan warga yang berinisiatif membuka lahan makam di anggap stress dan gila, namun kami berkeyakinan apa yang kami perbuat adalah ingin membuka misteri keangkeran di sini,dan nyatanya sekarang puncak ini pun mulai di kunjungi warga yang penasaran,”dan soal pemberian nama makam Syekh Mahmud Syarif Hidayatullah ini berdasarkan penemuan tulisan di batu dan hasil meditasi bahwa ini adalah makam beliau”.
Menurut sejarahnya Syekh Mahmud Syarif Hidayatullah ini adalah seorang keturunan Kerajaan majapahit yang di lahirkan di Pengadegan banyumas pada tanggal 31 Agustus 1694 yang mensyiarkan agama Islam di tanah Mataram. hingga ke wilayah Banyumas dan Cirebon. pada saat usia 35 tahun Syekh Mahmud mendirikan musholla Assifaul Qulub yang di atndai dengan di temukannya batu besar dan dan tempat berwudlu di daerah tersebut. dan menurut beberapa tokoh warga Syekh Mahmud juga katif dalam perang melawan penjajahan Belanda. Hingga kemudian wafat pada tanggal 9 April 1844.
Di harapkan oleh warga nantinya akan ada perhatian dari pemerintah daerah bahwa di wilayah Banyumas masih banyak tempat peninggalan sejarah hingga nantinya melakukan penelitian. namun memang belum ada yang meneliti. (cs23)

No comments: