Kunjungan Dinas ala Gubernur Jenderal Hindia-Belanda
Sebagaimana layaknya pemimpin sebuah negara, pada masa kolonial Belanda, Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pun banyak melakukan kunjungan-kunjungan ke kota-kota maupun kabupaten-kabupaten di wilayah kekuasaan.
Dalam beberapa kesempatan melakukan perjalanan, biasanya ia juga mengunjungi kampung-kampung, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah dan tempat-tempat peristirahatan, atau juga meresmikan beberapa proyek. Media di Hindia Belanda turut memberikan komentar dan menceritakan beberapa fakta terkait perjalanan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer keliling Jawa pada pertengahan tahun 1937, dan juga pada bulan Maret tahun 1939:
Koran Het Nieuws Van Den Dag, 03-07-1937:
GUBERNUR JENDERAL KE BANYUMAS
Koresponden kami di Cilacap menuliskan:
Dalam beberapa kesempatan melakukan perjalanan, biasanya ia juga mengunjungi kampung-kampung, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah dan tempat-tempat peristirahatan, atau juga meresmikan beberapa proyek. Media di Hindia Belanda turut memberikan komentar dan menceritakan beberapa fakta terkait perjalanan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer keliling Jawa pada pertengahan tahun 1937, dan juga pada bulan Maret tahun 1939:
Koran Het Nieuws Van Den Dag, 03-07-1937:
GUBERNUR JENDERAL KE BANYUMAS
Koresponden kami di Cilacap menuliskan:
Menurut berita yang kami terima, Z. E. (Zijne Excellentie) Gubernur Jenderal pada September yang akan datang, setelah mengadakan kunjungan ke Vorstenlanden (wilayah-wilayah kerajaan di Surakarta dan Yogyakarta), akan meneruskan perjalanannya melalui Wonosobo menuju Banyumas untuk bermalam disana di rumah dinas resident setempat. Keesokan harinya, dengan menggunakan mobil menuju Cilacap, terus melakukan kunjungan ke LP Nusakambangan, Kinderzee (Segara Anakan) dan Kampung Laut. Dengan menggunakan kapal milik N. V. “Soekapoera-Bongaardt”, rombongan akan melakukan penyeberangan Tjilatjap-Kalipoetjang (Priangan) yang diteruskan dengan perjalanan pulang.
Selanjutnya diberitakan pula oleh De Indische Courant pada 30 September 1937 bahwa dalam perjalanan tersebut kendaraan yang ditumpangi Gubernur Jenderal mengalami kepanasan atau overheat pada 4 km sebelum memasuki kawasan Diëngplateau. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mendinginkan kembali mesin mobilnya, baru kemudian Gubernur Jenderal melanjutkan kembali perjalanannya.
Dua tahun berselang, yakni pada 1939, sang Landvoogd (julukan gubernur jenderal Hindia Belanda), juga mengadakan kunjungan ke residensi Banyumas lagi, kali ini untuk meresmikan proyek irigasi Serayu. Proyek yang menghabiskan dana sekitar satu setengah juta gulden itu diharapkan dapat berguna bagi kehidupan sekitar 200.000 rakyat sekitarnya.
Bataviaasch Nieuwsblad melaporkan pada 15 Maret 1939 bahwa Gubernur Jenderal tiba di Pompstation (Pompa Air) Gambarsari untuk acara peresmian yang juga diselingi acara penganugerahan penghargaan pemerintah Hindia Belanda. Penghargaan diberikan kepada mereka yang berjasa membantu melancarkan pembangunan proyek irigasi tersebut. Selasa siang pukul 12.30 tanggal 14 Maret 1939 Gubernur Jenderal memimpin seremonial pembukaan proyek irigasi itu.
Berturut-turut memberikan pidato kata sambutan adalah gubernur Jawa Tengah RKA Bertsch, kepala dinas Provincialen Waterstaat (Dinas Pengairan Provinsi), Adriaanse, mewakili Departement Verkeer en Waterstaat (Pekerjaan Umum), ir. Valkenburg, atas nama ANIEM (PLNnya HIndia Belanda), Dekker, dan Regent Cilacap, RMAA Tjokrosiwojo atas nama rakyatnya.
Kepada segenap jajaran pejabat dan tokoh masyarakat yang terkait dengan pengerjaan pengairan tersebut mendapatkan penghargaan dari pemerintah, termasuk pengawas irigasi dan wedono Kroya yang menerima penghargaan berupa bintang perak besar, opnemer Minggoe menerima bintang perak kecil, bintang perunggu kepada para penatoe dari Gentasari dan Sampang, dan kepada lurah-lurah dari Glempang dan Sikampoh (Sikampuh). Sekitar 300 lebih undangan dan masyarakat sekitar turut menyaksikan dan meramaikan acara peresmian stasiun pompa air Gambarsari tersebut.
Foto: Gubernur Jenderal AWL. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer sedang melintas di depan pasukan eerewacht yang menyalaminya dengan menunduk, dalam sebuah acara peresmian dibukanya wilayah pengairan Serayu 1939. Sumber: Leeuwarder Courant.
Masyarakat yang antusias pada acara peresmian Stasiun Pompa Air Gambarsari. Foto: Zaans Volksblad
Stasiun Pompa Air Gambarsari Banyumas, yang menghabiskan dana satu setengah juta gulden. Foto: Algemeen Handelsblad
Sumber:
-Het Nieuws Van Den Dag Voor Nederlandsch-Indië
-Bataviaasch Nieuwsblad
-Algemeen Handelsblad
masminssonosse@yahoo.co.id
No comments:
Post a Comment