Halusinasi Penginjil Kedar Ministry, Surganya Hanya di Angan-Angan
PARA PENGINJIL semakin vulgar menyatakan permusuhan terhadap umat Islam. Lembaga penginjilan Kedar Ministry terang-terangan menyatakan bahwa lembaga ini didirikan untuk mengkristenkan umat Islam. Dalam website muslim-murtad###.com dipaparkan misi dan visi sbb:
“Misi kami adalah menjangkau jiwa-jiwa muslim yang tersesat dan membuka mata nuraninya agar mereka tahu bahwa di dalam Islam tidak ada kepastian keselamatan, dan mengabarkan kabar sukacita karena ada Juruselamat yang menjamin 100% keselamatan adalah Tuhan Yesus Kristus/Isa Almasih.”
Dalam artikel “Mengapa Para Mukmin Gelisah Akan Kiamat?” penginjil Kedar Ministry berusaha memurtadkan umat Islam dengan tudingan bahwa dalam Islam tidak ada jaminan keselamatan. Tuduhan ini ditopang dengan asumsi bahwa umat Islam takut menghadapi hari Kiamat.
Untuk memaksakan kesimpulan bahwa dalam Islam tidak ada jaminan keselamatan surgawi, mereka menyandarkan asumsi pada pendapat seseorang yang tidak jelas indentitasnya. Lucunya, pendapat seorang anonim yang diklaim sebagai hajjah dari Malaysia ini dijadikan sebagai asumsi umum seluruh umat Islam:
“Pada umumnya, kita masih bingung apabila memikirkan saat kematian. Ke manakah saudara akan pergi? Sorga atau neraka? Selain biasanya sulit untuk dijawab, pertanyaan ini juga membingungkan… Seorang Hajjah dari Malaysia pernah berkata, “Saya tetap takut dengan kiamat, walau saya rajin berpuasa, saleh, dan hidup sebaik-baiknya. Saya tidak yakin Allah akan menerima saya pada hari akhir.”
Ketakutan seorang anonim itu dijadikan kesimpulan bahwa umat Islam takut terhadap hari Kiamat karena Islam tidak menjamin keselamatan surgawi. Kedar menulis:
“Menurut ajaran agama Islam, karena Allah Mahakuasa, Allah menentukan masalah keselamatan tanpa memberitahu kepada manusia apakah ia akan masuk sorga atau neraka. Sehingga, walaupun seseorang beramal dan saleh, beriman pada Allah dan mengharap pada pengampunan Allah yang "Arrahmaanir rahim," ia masih akan selalu ragu-ragu apakah ia akan selamat sesudah meninggal dunia atau tidak.”
...Semakin penginjil menyerang akidah Islam, yang terungkap justru kejahilan sang penginjil dan kebobrokan agamanya...
Sebuah hadits shahih tak luput dari sasaran kejahatan penginjil Kedar. Sabda Nabi diperalat untuk menuduh umat Islam tidak selamat dari neraka karena hanya karena dosa yang kecil umat Islam tidak akan masuk surga. Kedar menulis:
“Dosa kecil punya arti besar. Salah satu hadits berbunyi, "Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan" (HR Muslim). Ucapan ini sangat berat. Karena ada dosa sekecil apapun dan kenyataan Allah mempunyai kuasa mutlak, para Mukmin ragu-ragu mengenai nasibnya pada hari pembalasan.”
ARGUMEN AKROBATIK, LOGIKA PENGINJIL JUNGKIR BALIK
Itulah argumen akrobatik penginjil untuk memurtadkan umat Islam. Wawasan lemah dan minimnya data dipaksakan untuk menyerang akidah Islam yang mulia dan ilmiah. Semakin penginjil menyerang akidah Islam, yang terungkap justru kejahilan sang penginjil dan kebobrokan agamanya.
Pertama, bohong besar tuduhan penginjil bahwa umat Islam tidak terjamin surga dan keselamatannya di akhirat. Dalam banyak ayat Allah menjamin surga bagi umat Islam sekaligus akan dihindarkan dari api neraka:
“Orang-orang yang beriman (Islam) dan mengerjakan amalan shaleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?” (Qs An-Nisa’ 122; baca juga: Al-Baqarah 82, An-Nisa’ 57, Al-A’raf 42, Yunus 9, Hud 23, Ar-Ra’d 29, Ibrahim 23, Al-Kahfi 107, Maryam 60, Thaha 75, Al-Hajj 14, 23, 56, Al-‘Ankabut 7, 58, Ar-Rum 15, Luqman 8, As-Sajdah 19, Asy-Syura 22, Al-Jatsiyah 30, At-Taghabun 9, At-Thalaq 11, Al-Buruj 11, dll).
Rasulullah SAW dalam banyak sabdanya juga menggaransi umatnya akan masuk surga dan terbebas dari neraka. Tak heran jika kitab Shahih Muslim jilid I terdapat dua bab khusus: “Keimanan yang Membawa Seseorang Masuk ke dalam Surga" dan bab "Orang yang Menghadap Tuhannya dengan Kebulatan Iman yang Mantap, Akan Dimasukkan dalam Surga dan Dihindarkan dari Api Neraka,”
Dalam hadits riwayat Bukhari disebutkan, suatu hari Rasulullah SAW ditanya oleh seorang laki-laki, “Tunjukkan kepadaku amalan apa yang dapat memasukkan aku ke dalam surga?” Rasulullah SAW menjawab: "Menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun, menegakkan shalat, membayar zakat dan menghubungi sanak kerabat.”
“Barangsiapa bersaksi tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya, bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan bahwa Isa (yang terjadi dengan) kalimat-Nya, yang disampaikan-Nya kepada Maryam dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya, dan bahwa surga adalah haq (benar) dan neraka haq, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga dengan amalan apa pun yang telah ia perbuat” (HR Bukhari).
Bahkan umat Islam yang hanya memiliki setitik iman pun punya kesempatan masuk surga, meski sempat masuk neraka karena memiliki dosa selama di dunia. Rasulullah SAW bersabda:
“Bila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka Allah SWT akan berkata, “Orang yang di dalam hatinya ada setitik iman, hendaklah dikeluarkan. Maka mereka pun keluar dari neraka” (HR Bukhari dan Muslim).
“Dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan (Laa Ilaaha Illallah) dan di dalam hatinya ada seberat biji dari kebaikan (iman)” (HR Bukhari dan Muslim).
Bahkan Allah SWT bersumpah akan mengeluarkan orang yang mengucapkan syahadatain itu dari neraka.
Dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman: “Demi Izzah-Ku, demi Jala-Ku, demi Kesombongan-Ku dan demi Keagungan-Ku, Aku pasti keluarkan (dari neraka) orang yang mengucapkan (Laa ilaaha illallah)” (HR Bukhari)
...Bohong besar tuduhan penginjil bahwa umat Islam tidak terjamin keselamatannya di akhirat. Dalam banyak ayat Allah menjamin surga bagi umat Islam sekaligus akan dihindarkan dari api neraka...
Meski sudah dijamin masuk surga, umat Islam tidak boleh takabur dengan memastikan dirinya masuk surga, karena kunci-kunci ilmu ghaib hanya Allah saja yang Maha Tahu (Qs Al-An’am 59). Dalam hadits shahih riwayat Bukhari, Rasulullah SAW merinci lima kunci ilmu ghaib, yaitu: 1) apa yang terjadi esok hari, 2) apa yang dikandung oleh rahim, 3) kapan turun hujan, 4) di bumi mana seseorang akan meninggal, 5) kapan terjadi hari kiamat.
“Kunci-kunci ilmu gaib ada lima, hanya Allah yang mengetahuinya: tidak ada yang tahu apa yang terjadi esok hari kecuali Allah, tidak ada yang tahu apa yang dikandung oleh rahim kecuali Allah, tidak ada yang tahu kapan turun hujan kecuali Allah, tidak ada seorang pun yang tahu di bumi mana dia akan meninggal, dan tidak ada yang tahu kapan terjadi hari kiamat kecuali Allah” (HR Bukhari).
Karena tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang, terutama kematian, kiamat dan surga-neraka, maka dilarang memastikan masuk surga tanpa ucapan “insya Allah” (Qs Al Kahfi 23-24).
Kedua, tudingan bahwa umat Islam ragu-ragu terhadap surga dan keselamatan akhirat, terbantahkan oleh keberanian para mujahidin di medan perang. Dengan gagah berani, mereka bertarung melawan kezaliman para kuffar di medan jihad. Nyawa yang semata wayang mereka pertaruhkan, karena meyakini fadilah syuhada dan surga yang dijanjikan Allah. Rasulullah SAW bersabda:
“Ada tiga orang yang semuanya dijamin Allah azza wajalla, yaitu: seorang lelaki yang pergi untuk berperang di jalan Allah, maka ia dijamin oleh Allah hingga Allah mewafatkannya, lalu memasukkannya ke surga dengan segala pahala atau harta rampasan perang yang diperolehnya...” (HR. Abu Daud).
Ketiga, di samping meyakini Islam sebagai satu-satunya agama dan jalan keselamatan surgawi (Qs Ali Imran 19), Al-Qur'an juga mengajarkan bahwa semua agama di luar Islam tidak diterima Allah (Ali Imran 85).
Umat Kristen disebut sebagai “kafir kitabi” (kafir Ahli Kitab) kafir karena meyakini Yesus sebagai Tuhan doktrin Trinitas (Al-Ma’idah 72-73). Allah memastikan mereka akan menjadi penghuni neraka Jahannam:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (Qs. Al-Bayyinah 6).
Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang mendengar berita kenabianku tetapi dia enggan untuk masuk Islam, maka dia telah memilih tempat tinggalnya di Neraka Jahannam” (HR Muslim).
...Sang penginjil mengakui bahwa surga adalah tempat kesucian di Hadirat Yang Maha Suci. Tapi di sisi lain ia ingin agar surga juga diperuntukkan bagi orang-orang sombong. Ini logika yang tidak waras...
Keempat, sang penginjil merasa janggal terhadap ajaran Islam bahwa orang yang sombong tidak akan masuk surga. Pernyataan ini kontradiktif dengan pernyataan sang penginjil di awal tulisannya:
“Pada akhir riwayat dunia ini nanti, tak seorang pun di antara umat manusia bersedia masuk ke dalam tempat penyiksaan yang dinamakan neraka. Tak terkecuali, setiap kita pasti ingin menikmati kebahagiaan yang kekal di surga, tempat kesucian di Hadirat Yang Mahasuci.”
Sang penginjil sudah mengakui bahwa surga adalah tempat kesucian di Hadirat Yang Maha Suci. Tapi di sisi lain ia ingin agar surga juga diperuntukkan bagi orang-orang sombong. Jelas ini logika jungkir balik yang tidak waras.
MENGIMANI KETUHANAN YESUS BIKIN CELAKA
Setelah menuding ketidakselamatan umat Islam di akhirat, penginjil Khedar Ministry mengumbar klaim bahwa umat Kristen pasti masuk surga setelah mati. Ia mengimbau umat Islam agar menerima Yesus sebagai juruselamat penebus dosa supaya selamat di akhirat:
“Janji keselamatan yang diberikan oleh Isa Al-Masih tidak dapat dibeli dengan amal dan ibadah. Keselamatan merupakan anugerah dan pemberian cuma-cuma dari Allah… Keselamatan adalah pemberian terindah. Datanglah kepada Isa Al-Masih untuk menerima keselamatan yang sudah disediakan. Keselamatan yang hanya akan diterima oleh mereka yang bersedia menyambut anugerah terbesar. Akhirnya tuhan Yesus memberkati kita semua nya.”
Klaim orang Kristen (maupun Yahudi) bahwa hanya mereka yang masuk surga, bukan fenomena baru bagi umat Islam. Allah menegaskan bahwa itu adalah halusinasi alias angan-angan kosong belaka. Al-Qur'an sudah mensinyalir dua puluh abad yang lalu:
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, "Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani." Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, "Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar" (Qs Al-Baqarah 111; baca juga: Al-Baqarah 135, Al-Ma’idah 18).
...Jaminan iman kepada Yesus sebagai Tuhan telah terbukti meleset. Jangan pertaruhkan iman dengan surga palsu yang ditawarkan penginjil...
Mari kita uji iman kepada ketuhanan Yesus dengan parameter Alkitab (Bibel). Injil Markus menjelaskan bahwa tanda orang yang beriman kepada Yesus adalah tidak akan celaka bila memegang ular berbisa yang mematikan dan dapat meminum racun mematikan.
“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya, ....mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh” (Markus 16:17-18)
Dengan kata lain: bila orang Kristen tidak mengalami celaka sedikitpun, setelah memegang ular berbisa atau meminum racun, maka keimanan orang Kristen sudah benar sesuai standar ajaran Yesus.
Siapa yang berani membuktikan kebenaran iman sesuai ayat ini? Sepanjang sejarah Paus di Vatikan belum pernah membuktikannya. Satu-satunya orang Kristen yang berani membuktikan ayat ini adalah Pendeta Mark Randall “Mack” Wolford, dari gereja House of the Lord Jesus di Matoaka, Virginia Barat, Amerika Serikat.
Ternyata jaminan iman kepada ketuhanan Yesus tidak terbukti. Sang pendeta mati tragis saat testing iman dalam kebaktian di gereja pada Minggu (27/5/2012). Sebuah gigitan ular berbisa di pahanya yang mengantarkan pada kematian, menggugurkan jaminan Yesus dalam Bibel.
Jaminan iman kepada Yesus sebagai Tuhan telah terbukti meleset. Jangan pertaruhkan iman dengan surga palsu yang ditawarkan penginjil! Sekali salah pilih, maka penyesalan di neraka Jahannam tidak ada gunanya!! [a ahmad hizbullah/suara-islam]
No comments:
Post a Comment