Kehidupan Sebelum Ada Oksigen di Bumi
Bagaimana proses kehidupan terbentuk 3 miliar tahun yang lalu?
Muhammad Chandrataruna, Amal Nur Ngazis
Studi mereka menunjukkan Asam ribonukleat (RNA) dapat mengkatalisasi transfer elektron (ET) tanpa kehadiran oksigen. RNA bersama DNA (Asam Deoksiribonukleat) dan protein merupakan tiga makromolekul utama yang berperan penting dalam segala bentuk kehidupan. Transfer elektron terjadi saat elektron bergerak dari atom atau spesies kimia ke atom atau spesies kimia lainnya. Banyak proses biologi melibatkan reaksi ET.
Secara ringkas, ET merupakan kebutuhan mutlak bagi proses kehidupan dasar seperti pembangunan DNA dengan RNA, fotosintesis, dan respirasi (proses seputar pernafasan).
Penelitian tersebut membuktikan RNA dapat mengkatalisasi transfer elektron tunggal dalam besi tanpa adanya oksigen. Proses uji coba ini berhasil pada 10 jenis RNA yang berbeda.
Chiaolong Hsiao (kiri) dan Professor Loren Williams tengah menguji Asam ribonukleat (RNA) yang ternyata dapat mengkatalisasi transfer elektron (ET). (Georgia Tech Photo)
Studi juga menyebutkan tidak ada unsur oksigen bebas yang hadir di Bumi sejak tiga miliar tahun yang lalu.
Semua besi di Bumi, disebutkan teroksidasi (penggabungan suatu zat dengan oksigen), saat oksigen mulai diproduksi oleh fotositesis tanaman. Sehingga, bijih besi teroksidasi besi. Sementara besi yang teroksidasi tidak dapat digunakan sebagai komponen pereaksi dalam transfer elektron RNA.
Penelitian ini membuktikan RNA bisa menggunakan besi untuk mengkatalisasi transfer elektron tunggal untuk menghasilkan DNA dalam dunia yang bebas oksigen sekitar tiga miliar tahun lalu.
Konsep ini telah diusulkan, tapi tak pernah terbukti secara eksperimental sampai penelitian terbaru ini berhasil dilakukan.
Hasil penelitian itu menunjukkan blok bangunan dasar proses kehidupan sangat awal dapat terbentuk di Bumi. Bukan itu saja, blok itu juga terbentuk secara mandiri dari proses saat ini yang menghasilkan DNA dari RNA.
(Reuters/ Carl Buell/ Handout)
Peneliti mengungkap kehidupan di Bumi telah muncul sebelum adanya oksigen. Dilansir Examiner, 20 Mei 2013, temuan itu diungkap penelitian Loren Williams dan Chiaolong Hsiao. Keduanya merupakan ilmuwan dari School of Chemistry and Biochemistry, Georgia Institute of Technology.Studi mereka menunjukkan Asam ribonukleat (RNA) dapat mengkatalisasi transfer elektron (ET) tanpa kehadiran oksigen. RNA bersama DNA (Asam Deoksiribonukleat) dan protein merupakan tiga makromolekul utama yang berperan penting dalam segala bentuk kehidupan. Transfer elektron terjadi saat elektron bergerak dari atom atau spesies kimia ke atom atau spesies kimia lainnya. Banyak proses biologi melibatkan reaksi ET.
Secara ringkas, ET merupakan kebutuhan mutlak bagi proses kehidupan dasar seperti pembangunan DNA dengan RNA, fotosintesis, dan respirasi (proses seputar pernafasan).
Penelitian tersebut membuktikan RNA dapat mengkatalisasi transfer elektron tunggal dalam besi tanpa adanya oksigen. Proses uji coba ini berhasil pada 10 jenis RNA yang berbeda.
Chiaolong Hsiao (kiri) dan Professor Loren Williams tengah menguji Asam ribonukleat (RNA) yang ternyata dapat mengkatalisasi transfer elektron (ET). (Georgia Tech Photo)
Semua besi di Bumi, disebutkan teroksidasi (penggabungan suatu zat dengan oksigen), saat oksigen mulai diproduksi oleh fotositesis tanaman. Sehingga, bijih besi teroksidasi besi. Sementara besi yang teroksidasi tidak dapat digunakan sebagai komponen pereaksi dalam transfer elektron RNA.
Penelitian ini membuktikan RNA bisa menggunakan besi untuk mengkatalisasi transfer elektron tunggal untuk menghasilkan DNA dalam dunia yang bebas oksigen sekitar tiga miliar tahun lalu.
Konsep ini telah diusulkan, tapi tak pernah terbukti secara eksperimental sampai penelitian terbaru ini berhasil dilakukan.
Hasil penelitian itu menunjukkan blok bangunan dasar proses kehidupan sangat awal dapat terbentuk di Bumi. Bukan itu saja, blok itu juga terbentuk secara mandiri dari proses saat ini yang menghasilkan DNA dari RNA.
No comments:
Post a Comment