Pengakuan Jujur Andi Arief



RMOL. Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam yang juga inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri, Andi Arief, membuat pengakuan jujur tentang penelitian Gunung Padang dan Gunung Sadahurip.
“Di pertengahan 2011, saya juga dalam posisi meragukan paparan Tim Geologi bawah permukaan Gunung Sadahurip dan Gunung Padang pimpinan Dr. Danny Hilman beserta tim BPPT Dr. Boediarto Ontowirjo,” katanya dalam pesan elektronik beberapa saat lalu, Sabtu petang (11/5).
Meski agak ragu, namun saat itu dia merasa masih mempercayai integritas keilmuan mereka. Memang sebelumnya, Andi dan para ahli tersebut sering berinteraksi pada forum ahli kebumian, kemudian tiga kali ke Padang, Sumatera Barat melakukan paparan potensi megathrust 8,9 SR yang tadinya juga ditentang banyak kalangan, namun kini sudah menjadi kebijakan mitigasi nasional.
“Saya dan para ahli sudah terbiasa dapat cercaan, makian dan lainnya,” ungkapnya.
Sebagian keraguannya sedikit terjawab ketika pengeboran Dr. Andang Bachtiar pada 4-5 Februari 2012. Dia sendiri baru mengenal geolog independen itu di akhir 2011. Dia menyaksikan langsung coring di “teras 5″ Gunung Padang. Dari survei dilakukan, pada teras 1-5 dan di sekelilingnya, ditemukan adanya ruang di bagian perut gunung. Ruang ini berukuran panjang 10 x 10 x 10 meter.
“Tak ada yang meleset dari pemindaian alat-alat geofisika. Akurat, ada stratigrafi yang menggambarkan adanya struktur. Keyakinan saya bertambah dengan eskavasi lokal oleh arkeolog Dr. Ali Akbar di tahun 2012 dan yang terakhir awal Mei 2013 lalu yang mengafirmasi pemindaian dan sketsa imaginer Pak Pon Purajatnika (pakar arsitektur),” terangnya.
Ali Akbar sendiri baru dikenalnya pada 2012 saat dia dan Ali memberikan paparan tentang arkeologi dan kebencanaaan di Gedung BNI Kota Tua, Jakarta. Jadi pernyataan seorang sejarawan yang menyebutnya memilih Ali Akbar karena mereka adalah teman saat gerakan reformasi, terbantahkan pula.
“Kini, keraguan saya berakhir. Semua sudah terbuktikan. Selamat kepada para peneliti kita. Membanggakan kita semua,” ucapnya.
Andi Arief mengutip apa yang dikemukan pakar Geologi ITB, Profesor R.P. Koesoemadinata. “Barangkali Pak Danny dan Pak Andang memulai satu revolusi baru dalam ilmu kebumian dan arkeologi?”
Memang sebagaimana dikatakan E. Bright Wilson Jr dalam An Introduction to Scientific Research, suatu penemuan yang aneh yang tidak sesuai dengan kaidah ilmu yang berlaku dapat menggelindingkan suatu revolusi baru dalam ilmu pengetahuan. Namun hal ini sangat sangat jarang sekali terjadi, atau peluang-nya sangat-sangat kecil sekali.
“Peluang kecil sudah jadi nyata,” tandasnya. [ald]

No comments: