Simbol Bintang David Juga Ada Di Masjid Raya Al-Mashun Kota Medan
SIMBOl-simbol Yahudi dan hal-hal yang berkaitan dengannya, sebenarnya bukan sesuatu yang baru di kalangan masyarakat Muslim. Besar kemungkinan penggunaan simbol-simbol Yahudi tersebut di tengah masyarakat Muslim lebih disebabkan karena ketidaktahuan dan bukan suatu yang disengaja. -->
Jika simbol Yahudi, khususnya simbol bintang Daud (David) yang saat ini menjadi lambang bendera Israel, beredar di tengah umat Islam secara samar namun simbol tersebut juga bisa terlihat sangat jelas dan malah menjadi hiasan pada ornamen masjid.
Sewaktu melakukan kunjungan ke Medan, penulis menyempatkan diri untuk melihat simbol Yahudi yang menjadi ornamen masjid tersebut. Simbol Yahudi yang menggambarkan bintang segi enam itu terletak tepat di atas mihrab masjid raya Al-Mashun kota Medan.
Masjid raya Al-Mashun sendiri merupakan masjid kebanggaan umat Islam kota Medan dan warga Sumatera Utara secara umum karena dianggap menjadi salah satu ikon kebesaran kesultanan Islam Deli pada masa lalu.
Terletak di pusat kota Medan, Masjid Raya Al Mashun dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909. Pada awal pendiriannya, masjid ini menyatu dengan kompleks istana. Gaya arsitekturnya khas Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat.
Kembali ke simbol bintang Daud yang terletak di dalam masjid tersebut, penulis berhusnuzhan bahwa simbol yahudi yang ada di atas mihrab masjid lebih disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat Muslim pada waktu itu. Namun jika simbol Yahudi di dalam masjid raya Al-Mashun ingin dikaitkan dengan teori konspirasi dan penyebaran jaringan Freemason di nusantara, hal itu juga bisa sedikit diterima. Kenapa bisa dikaitkan? Karena menurut catatan sejarah, pembangunan masjid dirancang oleh arsitek Belanda dan juga didanai oleh pengusaha Cina Medan pada waktu itu.
Pembangunan Masjid Raya Al Mashun sendiri dilakukan pada tanggal 21 Agustus 1906 (1 Rajab 1324 H). Keseluruhan pembangunan rampung pada tanggal 10 September 1909 (25 Sya‘ban 1329 H) sekaligus digunakan dengan ditandai pelaksanaan shalat Jum’at pertama di masjid ini. keseluruhan pembangunannya menghabiskan dana sebesar satu juta Gulden.
Pendanaan pembangunan masjid ini ditanggung sendiri oleh Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam sebagai pemimpin Kesultanan Deli, namun konon Tjong A Fie, tokoh pengusaha kota medan dari etnis Thionghoa yang sejaman dengan Sultan Ma’mun Al Rasyd turut berkontribusi besar mendanai pembangunan masjid ini.
Pada awalnya Masjid Raya Al Mashun di rancang oleh Arsitek Belanda Van Erp yang juga merancang istana Maimun, namun kemudian proses-nya dikerjakan oleh JA Tingdeman. Van Erp ketika itu dipanggil ke pulau Jawa oleh pemerintah Hindia Belanda untuk bergabung dalam proses restorasi candi Borobudur di Jawa Tengah.
JA Tingdeman, sang arsitek merancang masjid ini dengan denah simetris segi delapan dalam corak bangunan campuran Maroko, Eropa dan Melayu dan Timur Tengah. Denah yang persegi delapan ini menghasilkan ruang bagian dalam yang unik tidak seperti masjid masjid kebanyakan. Di ke empat penjuru masjid masing masing diberi beranda dengan atap tinggi berkubah warna hitam, melengkapi kubah utama di atap bangunan utama masjid. Masing masing beranda dilengkapi dengan pintu utama dan tangga hubung antara pelataran dengan lantai utama masjid yang ditinggikan, kecuali bangunan beranda di sisi mihrab.
Kemungkinan besar dari sisi artistek Belanda inilah, yang memunculkan simbol bintang Daud sebagai salah satu hiasan di atas mihrab Masjid. Wallahu a’lam. Penulis sendiri tidak sempat menemui pengurus masjid untuk menanyakan lebih lanjut terkait adanya hiasan ornamen simbol Yahudi yang ada di dalam masjid. Sebagai catatan, simbol Yahudi sejenis setahu penulis juga terdapat di masjid Raya Tanjung Pura Sumatera Utara.
Penulis secara pribadi belum bisa memastikan bahwa adanya simbol bintang Daud di atas mihrab masjid raya Al-Mashun Kota Medan sebagai bagian dari konspirasi Yahudi atau bukti penyebaran jaringan Freemason di Nusantara. Karena konon katanya di masjid-masjid terkenal di dunia Islam pun, juga terdapat simbol Yahudi bintang Daud dari yang samar sampai terang-terangan terlihat.(fq/wiki)
No comments:
Post a Comment