Isi kuliah umum, Annabel Teh Gallop: Corak stempel Cap Sikureung dipengaruhi budaya Mughal India

Namun dia tidak menampik pernyataan pakar-pakar sejarah lain yang mengatakan stempel tersebut ada sebelum masa Tajul Alam
 

Kepala Bagian Asia Tenggara The British Library, London, Annabel Teh Gallop.@ukm.my

STEMPEL raja-raja Aceh masa lalu dipengaruhi oleh kerajaan Islam Mughal di India. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Asia Tenggara The British Library, London, Annabel Teh Gallop yang juga pakar stempel dunia, saat memberikan kuliah umum di Fakultas Adab IAIN Ar Raniry Banda Aceh, Rabu, 5 Juni 2013.
"Kerajaan Mughal sendiri pertama kali menggunakan stempel pada masa Sultan Akbar dan di Kerajaan Aceh, stempel digunakan pada masa Sultan Alauddin Riayat Syah," katanya.
Cap Sikureng, kata Annabel, pertama kali digunakan pada masa Sultan Tajul Alam Safiatuddin sekitar tahun 1666 Masehi. Namun dia tidak menampik pernyataan pakar-pakar sejarah lain yang mengatakan stempel tersebut ada sebelum masa Tajul Alam.
“Untuk saat ini, Cap Sikureng paling tua yang sudah ditemukan adalah pada masa kepemimpinan Sultanah Safiatuddin,” ujarnya.
Terdapat kesamaan antara stempel raja-raja Aceh, terutama Cap Sikureung dengan kerajaan Mughal di India. Ciri khas tersebut, kata dia, dapat dilihat dari nama sultan yang sedang berkuasa, dibubuhkan di tengah stempel. Sementara pinggirannya dihiasi dengan nama-nama raja yang pernah memimpin sebelumnya. Di Aceh, kata Annabel, terdapat 400 lebih stempel kerajaan.[](bna)

No comments: