Islam Bukan Sekedar Agama Ritual; Sebuah Kritik Mendasar Pasca Rasulullah Wafat

Belajar dari kisah peperangan “antar saudara” yang terjadi pasca Rasulullah wafat, khususnya peperangan yang memepertemukan Ali-Mu’awiyah, Ali-Aisyah dan perang-perang lainnya, walau pada dasarnya ini semua merupakan fitnatul kubro, tetapi ada keunikan tersendiri di dalamnya. Hal tersebut yakni karena mereka shalat subuh dengan rakaat yang sama, mereka shalat dengan bacaan yang sama, mereka puasa dengan jumlah hari yang sama, mereka zakat dengan syarat dan ketentuan yang sama, dan mereka menunaikan haji atas keterpanggilan yang sama pula. Lalu mengapa pula pada akhirnya mereka berperang? Apakah hanya karena memperebutkan klaim siapa yang paling pantas atas pengganti Rasulullah? Berada di posisi mana ajaran dan nasihat Rasul yang terhitung masih sangat hangat waktu itu?….
Entah siapa diantara mereka yang melupakan bahwa -“Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar” disamping ibadah-ibadah lainnya. Dari konteks ayat ini, peranan shalat selain sebagai ritual adalah berperan sebagai penolakan atas amoralitas. Subtansinya ialah terletak atas penghayatan dalam memahami serta memaknai bacaan shalat dan gerakannya. Karena efek peranannya yang begitu paripurna dalam kehidupan sosial, oleh sebab itu shalat bukan merupakan ritual belaka, lebih dari itu shalat merupakan proses pemaknaan dan penghayatan sebagai ajang dialogis mahluk dengan tuhannya terhadap kehidupannya.
Gerakan shalat yang begitu khasnya dan sama-sama menghadap pada satu titik, serta fungsi ibadah puasa dari segi kesehatan, atau manfaat zakat dalam kehidupan sosial, apabila direnungkan dengan seksama merupakan sebuah pembelajaran bagi orang-orang yang berpikir yang kemudian diartikannya dalam kehidupan nyata. Dengan begitu, islam bukan hanya sebagai agama yang memuat ritual-ritual belaka. Arti filosofi yang terkandung didalamnya adalah islam sanggup mengontrol gerak-gerik umatnya lewat pengingatan atas tuhannya secara berkala dan islam mengajarkan akan pentingnya tasamuh antar islam sendiri maupun orang lain.
Adapun mengenai korelasi ritual agama dengan beragam peperangan yang terjadi pasca Rasulullah wafat yang dalam beberapa artikel dianggap sebagai sebuah fitnah. Karenanya penyulut fitnah tersebut bagi hemat saya bisa terjadi lantaran perenungan ajaran islam itu sendiri belum sampai pada klimaks penjiwaan. Masih dipandang sebagai proses ritual yang sama halnya dengan apa yang mereka lakukan saat menyembah berhala. Begitu setelah Rasul meninggal, mereka lupakan petuahnya dan maindset jahiliyah kuno datang kembali.
Wallahuallam…………

Ahmad N

No comments: