Negeri Saba’ Benar Berada di Indonesia

Ada teori yang menggemparkan dunia persejarahan, yaitu bahwa borobudur adalah warisan Sulaiman AS, dan Sulaiman adalah Nabi dari Indonesia (Atlantis). Pro dan kontra pun turut menghiasi teori sejarah yang didasarkan pada ilmu Matematika AlQur’an tersebut. Banyak fakta-fakta yang memperkuat teori tersebut juga dilandasi dengan ayat-ayat AlQur’an. KH. Fahmi Basya seorang perintis Dzikru Lil Alamien (DLA) sebagai pencetus teori inipun dengan keyakinan yang kuat dan berlandaskan tafsir Qur’an versi beliau, bahkan akan menggugat ke Mahkamah Konstitusi bahwa Borobudur adalah milik Umat Islam bukan warisan agama Buddha.
Sebagai seorang muslim, saya pikir teori tersebut sah-sah saja, mengingat bahwa seorang muslim memang diperbolehkan untuk berijtihad dalam menafsirkan Al-Qur’an. Bagi yang kontra terhadap teori tersebut, juga melandasinya dengan argumen-argumen juga yang menurut saya pun juga masuk akal. Memang ada beberapa kelemahan teori yang dikemukakan oleh KH. FB tersebut. Namun saya bisa mengambil kesimpulan bahwa ada beberapa kebenaran (versi saya) dari teori KH. FB tersebut.
Pertama, bahwa relief-relief yang terdapat di Borobudur sebagian besar memang mengilustrasikan kisah-kisah yang terdapat dalam Qur’an. Mulai kisah burung hud-hud, tabut Sulaiman, kisah perahu nuh. dan lainnya. Relief-relief yang ada di Borobudur bahkan tidak menampilkan satu pun kisah Buddha.
Kedua, teori pemindahan Borobudur yang melebihi kecepatan cahaya menyebabkan beberapa struktur batuan mengalami pelelehan. Hal tersebut sudah dijelaskan dengan gamblang oleh KH. FB.
Ketiga, Nabi Sulaiman pada saat mengabsen para rakyatnya yang terdiri dari golongan jin, manusia, dan hewan tersebut berada jauh dari istana beliau. Nabi Sulaiman kala itu sedang dalam perjalanan dan kebetulan berhenti sejenak di sebuah tempat yang terkenal dengan lembah semut. Saat itulah burung hud-hud belum tampak hadir sehingga akan dihukum oleh Sulaiman AS. Dan ternyata hud-hud datang dengan membawa kabar bahwa dia melihat ada negeri yang dipimpin oleh seorang ratu perempuan dan mereka menyembah matahari. Disini dapat saya simpulkan bahwa Arsyun ‘Adziem (Singgasana yang besar) milik Ratu Balqis adalah benar Borobudur. Namun tidak dipindahkan didekatnya Istana Sulaiman melainkan dipindahkan didekat Beliau dan para prajuritnya saat perjalanan.
Keempat, perjalanan nabi Sulaiman adalah waktu pagi sama dengan sebulan dan diwaktu sore adalah sama dengan sebulan. Dalam AlQur’an tidak dijelaskan perjlanan tersebut menggunakan transportasi apa, namun beberapa kalangan menafsir Qur’an bahwa perjalanaan tersebut menggunakan unta.  Saya lebih cenderung menafsirkan bahwa perjalanan tersebut adalah perjalanan dengan berjalan kaki. Jadi kalau bisa hitung berjalan kaki sehari semalam sama dengan perjalanan dua bulan, dan kelipatannya. Maka bisa disimpulkan bahwa Istana Nabi Sulaiman jauhnya adalah berapa lama beliau dari Lembah semut (Borobudur) menuju Istana Beliau bersama ratu Balqis yang sudah menyerahkan diri. Kalau ada ahli matematika mestinya teori ini akan semakin menguatkan bahwa dimanakah sebenarnya Nabi Sulaiman berada, yang pastinya adalah bukan di Indonesia karena di Indonesia adalah negeri Saba’ yang pada akhirnya adalah Negeri saba’ juga merupakan negeri yang dikuasai oleh Sulaiman AS.
Kelima, adalah setelah dipindahkan dari istananya ratu balqis, borobudur dirubah sedemikian rupa atas perintah Sulaiman agar ratu balqis tidak mengenalinya, namun begitu bagian-bagian utama tetap di pertahankan. Menguatkan sebuah opini bahwa relief-relief yang ada diborobudur dan adanya stupa-stupa (piring-piring) dan patung-patung yang membuat adalah bangsa jin yang diperintahkan oleh Sulaiman AS. Ada juga patung yang belum selesai sempurna dikerjakan karena ratu balqis keburu sudah datang saat perubahan bagian-bagian istana ratu balqis.
Fakta Keenam, bahwa Negeri Saba’ memiliki kekayaan alam yang melimpah, juga dijelaskan dalam Al_Qur’an negeri yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofuur. Negeri Saba’ penuh dengan mitos-mitos, penuh dengan hal yang erat hubungan dengan bangsa jin, dan hewan. Sampai sekarang pun negeri yang sangat erat bersinggungan dengan dunia ghaib adalah Indonesia, di negara lain manapun didunia ini (masih) Indonesia yang paling bersinggungan dengan bangsa jin dan hewan. Bahkan saat Walisongo berdakwah di negeri ini, mereka terkenal dengan penumbalan-penumbalan untuk merelokasi atau menjinakkan bangsa-bangsa  jin. Bahkan ada seorang walisongo yang terkenal khusus hanya bertugas menumbali tanah ini agar bangsa jin tidak mengganggu manusia. Hal ini erat kaitannya dengan kisah Sulaiman AS setelah meninggal dunia, bangsa jin ini kehilangan pemimpinnya sehingga mereka berani menguasai daerah-daerah bekas kerajaan Sulaiman. Pada saat menjadi rakyat Sulaiman mereka seperti halnya budak-budak yang hina, hal ini juga dijelaskan didalam Al-Qur’an. Pada akhirnya mereka seakan merdeka sehingga menjadi-jadi. Salah satu negeri yang mereka jadikan kekuasaan adalah negeri Saba’ ini.
Kemudian kaitannya dengan agama Buddha adalah bahwa setelah Sulaiman AS meninggal dunia, maka terjadilah migrasi-migrasi umat manusia sehingga kitab Zabur yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Dawud AS yang kemudian diwariskan kepada Sulaiman AS pun mengalami banyak penafsiran dan versi-versi, tidak ubahnya Taurat dan Injil saat ini. Borobudur yang merupakan satu-satunya model candi Buddha yang tidak ada dinegara manapun didunia ini, termasuk China atau Tibet dan juga India (versi sejarah) adalah model atau panutan yang menjadi inspirasi munculnya aliran-aliran baru dari kitab Zabur yang diturunkan khusus bagi Bani Israil ini. Jadi Agama Buddha sebenarnya berasal dari Indonesia yang kemudian diadopsi oleh bangsa-bangsa India dan juga China. Tidak mungkin kalau model patung Buddha tertua ada di Indonesia, kemudian diklaim bahwa agama Budha dari China atau India.
Ini adalah sejarah versi saya, kebenaran sejati tetap milik Allah SWT Tuhan satu-satunya.

Abu H

No comments: