Pesan Hasan Tiro tentang pembangunan Aceh

“Good, very good. Aceh harus dibangun lebih baik, tanpa merusak sumberdaya alam,” pesan Wali -
Dokumen
PERTENGAHAN Mei 2007, Kuntoro Mangkusubroto, mantan Ketua Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias berkunjung ke Swedia.
Kuntoro datang ke Swedia dalam rangka lawatan ke Eropa untuk menemui sejumlah pimpinan negara donor yang telah menyumbang bantuan untuk Aceh pascatsunami. Rupanya, di sela-sela lawatannya, dia merasa perlu menjenguk Wali Nanggroe.
Awalnya, Kuntoro sempat ragu apakah mungkin Tengku Hasan bersedia menerima dirinya. Apalagi, Wali dikenal belum pernah bersedia menerima perwakilan pemerintah untuk bertemu dengannya.
Namun, kekhawatiran itu tak terbukti. Dia disambut hangat. Pertemuan itu tak terjadi begitu saja. Sebelum berangkat, Kuntoro bertemu Malik Mahmud. Pertemuan pun dirancang. Di depan Kuntoro, Malik menelepon Hasan Tiro.
Dari seberang, Hasan Tiro setuju bertemu. "Silahkan ke sana Pak Kun, silahkan ke sana," ujar Malik seperti ditulis dalam buku laporan BRR berjudul: ”Story: Feat of the Daunting Launch.”
Ditemani secangkir kopi susu panas dan kue apel koka khas Swedia, mereka larut dalam obrolan hangat. Seperti kepada setiap tamu lain yang datang, Hasan Tiro bercerita tentang sejarah perjuangan Aceh.
Perbincangan berlangsung dalam bahasa Inggris. Kuntoro lalu menggelar peta Aceh yang sengaja dipersiapkan sejak berangkat dari Banda Aceh. Dalam buku Story: Feat of the Daunting Launch, Kuntoro menggambarkan pertemuan itu penuh antusias.
“Apa ini?,” tanya Hasan Tiro sambil menunjuk daerah yang diberi warna berbeda di atas peta.
“Itu adalah kawasan yang terkena bencana tsunami. Kami sedang membangun rumah dan jalan di kawasan yang rusak ini.,” jawab Kuntoro.
“Kalau ini apa?,” tanya Hasan menunjuk ke lokasi yang diberi warna lain.
“Itu peta pertambangan dan sumber daya alam Aceh. Peta I dan Peta II adalah tentang pertambangan. Peta III tentang pertumbuhan dan persebaran penduduk. Satu lagi peta infrastruktur yang sedang kita bangun,” jawab Kuntoro.
“Good, very good. Aceh harus dibangun lebih baik, tanpa merusak sumber daya alam,” pesan Wali.

No comments: