Asal Usul dan Sepak Terjang Bangsa Yahudi
SIAPA yang tidak mengenal kaum Yahudi atau dengan sebutan lain sebagai Bani Israel. Sejarah dan kisah perjalanan hidup mereka telah di muat dalam kitab-kitab agama (Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur`an). Di mana ada kebaikan yang terjadi, namun tidak sedikit yang terabadikan dalam kekejian, kemunafikan dan pembangkangan terhadap aturan Allah SWT.
Kata Israel di ambil dari gelar Nabi Ya`kub AS sendiri. Semua bermula dari pertengkaran sengit antara dia dengan saudara kembarnya yaitu Isu (Esau). Lalu, untuk menyelamatkan dirinya Nabi Ya’kub AS ber-”isra,” yakni berjalan pada malam hari ke negeri pamannya, Laban, di kampung Ur, di distrik Kildani, Iraq. Sehingga karena ber-isra` inilah Nabi Ya’kub AS kemudian diberi gelar Israel.
Sedangkan kata Yahudi sendiri berasal dari penisbatan segolongan kaum kepada seorang putra dari Nabi Ya`kub AS yang bernama Yehuda. Kemudian dari 12 anak Nabi Ya`kub AS lah – termasuk Nabi Yusuf AS – disebut sebagai bani Israel. Setelah itu dikukuhkan kembali oleh Nabi Musa AS saat beliau memimpin umat ini.
Jadi, pada dasarnya mereka ini berasal dari satu keturunan yang sama dengan bani Ismail yaitu dari Nabi Ibrahim AS sebagai bapaknya. Bani Ismail berasal dari Nabi Ismail AS yang belakangan menjadi kaum Quraiys, sedangkan bani Israel berasal dari Nabi Ishaq AS yang belakangan menjadi kaum Yahudi.
Berikut gambaran silsilahnya:
Ibrahim - Ishaq - Ya`kub - Yusuf -dan seterusnya disebut bani Israel
Ibrahim - Ismail - tidak ada nabi Muhammad ; disebut bani Ismail
Sepak terjang bangsa Yahudi
Bangsa Yahudi sangat terobsesi dengan kitab suci mereka yang bernama Talmud. Di mana sebagian isinya menganggap bahwa hanya merekalah satu-satunya bangsa yang dipilih oleh Tuhan untuk menguasai dunia ini. Ini jelas telah menyimpang dari ajaran pokok kitab Taurat yang di turunkan Allah SWT kepada Nabi Musa AS. Orang yang berjasa membebaskan mereka dari cengkeraman keji raja Mesir, yaitu Fira`un.
Sedari awal mereka telah membangkang dari kodrat-Nya dengan mengingkari kenabian Ismail AS dan keturunannya. Mereka hanya menganggap bahwa keturunan Nabi Ibrahim AS hanyalah Nabi Ishaq AS saja karena berasal dari istri pertama Nabi Ibrahim AS, yaitu Sarah. Sedangkan Nabi Ismail AS yang berasal dari istri kedua (Hajar) tidak pernah di akui hingga kini.
Selain itu, bani Israel ini memang satu-satunya umat manusia yang paling sulit di atur. Buktinya ketika mereka masih di bawah bimbingan Nabi Musa AS saja telah begitu berani menentang perintah sang nabi. Seperti saat Nabi Musa AS harus menyendiri di atas bukit Tursina untuk mendapatkan petunjuk dari Allah. Mereka pun dengan berani melakukan perbuatan syirik dengan menyembah patung sapi bikinan seorang penyihir yang bernama Samiri. Meski telah di peringatkan oleh Nabi Harun AS, mereka tetap tidak mau peduli, bahkan sang nabi pun akan mereka bunuh.
Atas kecongkakkan dan kesombongan ini, Allah SWT pun murka kepada bani Israel. Akibatnya, beratus-ratus tahun mereka harus menjadi warga negara kelas bawah yang sering tertindas di negeri dimana mereka tinggal. Meski sempat mempunyai kerajaan yang dibangun oleh Nabi Daud AS dan mencapai masa keemasannya saat di tangan Nabi Sulaiman AS. Namun, kerajaan ini kemudian pecah menjadi dua karena intrik, lalu menjadi lemah dan akhirnya mereka pun dijajah oleh Fira`un Nekho. Diusir sebagai orang buangan oleh Raja Nebukadnezar dari bangsa Babilonia. Dijajah lagi oleh bangsa Romawi. Dan di zaman moderen pun dibantai oleh Nazi, Jerman.
Namun, meski hukuman itu adalah wujud nyata dari kemurkaan Allah, itu tidak membuat mereka jera dan bertobat. Malah dihati bangsa ini menjadi makin dendam untuk terus melawan Allah. Kecongkakkan mereka pun semakin menggila dengan menganggap dirinya sebagai bangsa pilihan Tuhan satu-satunya dan paling berhak memerintah dunia ini, sedangkan bangsa yang lain tidak masalah bila di jadikan sebagai budak yang setara dengan binatang.
Mereka pun dengan sombongnya telah bersumpah untuk memerangi agama lain selain agama mereka dengan segala cara. Persis ketika Iblis bersumpah kepada Allah untuk memperdayai anak cucu Adam AS sampai hari kiamat nanti.
Untuk itu Allah SWT pun mengingatkan di dalam Al-Qur`an seperti pada surat Al-Baqarah [2] ayat 120:
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka,…” [kp]
No comments:
Post a Comment