Pemanggul Dakwah Islam dari Pasai

Pendiri Kerajaan Islam Samudera Pasai ini menyebarkan Islam di Asia Tenggara. Ahli ibadah dan pembebas yang ksatria. Pemanggul Dakwah Islam dari Pasai
Makam Raja Pasai Zulkifli Anwar
TEUNGKU Muhammad Yakob menyapu lantai keramik putih di kompleks makam Al-Malik Ash-Shâlih atau Al-Malikush-shâlih yang lebih dikenal Sultan Malikussaleh ini. Makam itu dipayungi cungkup beratap genteng hijau tua.

Makam raja pertama Kerajaan Islam Samudra Pasai itu berada di Gampông Beuringen, Samudera, Aceh Utara. Di sisi makam Sultan Malikussaleh, ada makam Sultan Muhammad atau Malikul Zhahir. “Ini putra Sultan Malikussaleh,” ujar Teungku Muhammad Yakob, juru kunci makam Sultan Malikussaleh, ditemui beberapa waktu lalu.

Sultan Malikussaleh wafat pada 696 Hijriah (1297 Masehi). Kepemimpinan Kerajaan Samudera Pasai kemudian dilanjutkan putranya, Al-Malik Azh-Zhahir Muhammad atau Sultan Muhammad, lebih dikenal Malikul Zhahir, 1297-1326 Masehi.

Nisan makam Malikussaleh, kata peneliti sejarah dan kebudayaan Islam Taqiyuddin Muhammad, dari sisi struktur materiilnya: bahan baku, ornamen, relief, kaligrafi, dan pilihan ayat-ayat Alquran yang diukir, memiliki kecenderungan citarasa seni Islam di era Kesultanan Aceh Darussalam. Seni memunculkan suatu asimilasi budaya masyarakat pra-Islam di utara Sumatera dengan nilai-nilai Islam yang universal.

***

SULTAN Malikussaleh menyayangi orang-orang tak berdaya. Statusnya yang tinggi tidak menyulitkan dirinya untuk merendah. “Iman dan pengalaman hidupnya telah mengangkatnya untuk menjadi sosok yang dicintai rakyatnya, terutama golongan lemah,” ujar Taqiyuddin.

Tidak mengherankan, era pemerintahan Malikussaleh adalah masa awal Samudera Pasai muncul sebagai sebuah kesatuan politik yang kuat dan berpengaruh di nusantara, terutama, kata Taqiyuddin, dalam memperluas wilayah Islam di bumi nusantara. Sehingga, Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia dan semenanjung Melayu.

Proses islamisasi Asia Tenggara terjadi begitu cepat sebagai sebuah peristiwa sejarah terhebat di kawasan ini. Hal itu dilakukan orang-orang yang benar-benar teguh, salah satunya Sultan Malikussaleh.

“Ahli ibadah lagi pembebas yang juga kesatria, sifat ini yang membuat Al-Malik Ash-Shalih (Malikussaleh) bukan orang terkecualikan dalam barisan tokoh-tokoh besar dan agung dalam sejarah Islam,” kata Taqiyuddin.

Malikussaleh, kata dia, seorang pengembang dakwah Islam. Apabila ketertarikan orang ramai kepada Islam diawali faktor sosok penyebarnya, kata dia, kepribadian Malikussaleh merupakan daya tarik pertama yang mendorong orang memeluk Islam. “Jelas sekali, ia seorang yang tidak bernafsu menguasai tanah dan harta milik orang lain, ia hanya menginginkan hati mereka di dalam Islam.”[]

No comments: