Galeri Foto Aceh Tempo Dulu
Dokumentasi sejarah Aceh | Koleksi Foto Tropenmuseum
reusam
Galeri Foto Aceh Tempo Dulu
Sebagai negara yang pernah menjajah Aceh, sangat banyak sumber sejarah Aceh yang tersimpan dengan sangat baik di Belanda.
SUMBER memegang peranan yang sangat vital dalam penulisan sejarah. Bila suatu peristiwa sejarah tidak meninggalkan sumber, tidak mungkin menceritakan atau menulis kembali peristiwa itu. Kalaupun diceritakan, yang lahir bukan cerita sejarah, melainkan dongeng atau mitos. Karena pentingnya peranan sumber dalam penulisan sejarah, muncullah istilah “no document no history” (tidak ada sumber, maka tidak akan pernah ada sejarah).
Bentuk sumber sejarah bermacam-macam, seperti benda, tulisan, foto, rekaman, ataupun saksi mata yang masih hidup. Sesuai dengan bentuknya, tempat kita dapat memperoleh sumber-sumber tersebut juga bermacam-macam. Salah satu tempat penyimpanan sumber sejarah Aceh, khususnya sumber tertulis dan sumber benda, adalah di Belanda.
Sebagai negara yang pernah menjajah Aceh, sangat banyak sumber sejarah Aceh yang tersimpan dengan sangat baik di Belanda. Oleh karena itu, tidak mengherankan banyak peneliti yang tertarik mengkaji tentang Aceh pasti akan pergi ke Belanda untuk memperoleh sumber bagi tulisannya. Ada banyak lembaga di Belanda yang menyimpan sumber sejarah Aceh khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
Untuk sumber yang berbentuk benda, Museum KNIL (Het Koninklijk Nederlands Indisch Leger) di Arnhem Nijmegen, tempat yang sangat penting, karena di sana disimpan beberapa bukti sejarah Aceh masa perang.
Untuk sumber tertulis, selain Perpustakaan Universitas Leiden, terdapat beberapa tempat yang sangat penting karena menyimpan koleksi tentang Aceh, yaitu KITLV (Koninklijk Instituut voor taal-, land- en volkenkunde) Leiden. Di sini tersimpan banyak sekali manuskrip yang ditulis oleh para intelektual Aceh masa keemasannya dulu.
Selain itu, di sini juga disimpan dengan sangat baik catatan-catatan dan terbitan resmi kolonial tentang Aceh dalam berbagai bentuk.
Tempat yang sangat penting lainnya adalah Arsip Nasional Belanda di Den Haag. Di sini tersimpan arsip-arsip resmi sejak masa VOC sampai masa akhir Pemerintah Kolonial Belanda tentang Aceh dalam jumlah yang sangat banyak, baik tulisan tangan yang dibuat abad ke-17-19 maupun ketika mulai abad ke-20.
Lembaga lain yang juga menyimpan koleksi tertulis tentang Aceh, terutama laporan resmi pemerintah kolonial adalah KIT (Het Koninklijk Instituut voor de Tropen) Amsterdam.
Demikian catatan yang dibuat oleh Mawardi Umar, Ketua Jurusan Sejarah FKIP Unsyiah kepada atjehpost.com, medio 2013 lalu. Catatan tersebut disampaikan untuk referensi sumber sejarah Aceh yang kini banyak terdapat di Belanda. Melengkapi tulisan ini, kami juga menyajikan beberapa foto dokumentasi sejarah Aceh tempo dulu. Klik foto untuk melihat.[]
Boy NA AP
Bentuk sumber sejarah bermacam-macam, seperti benda, tulisan, foto, rekaman, ataupun saksi mata yang masih hidup. Sesuai dengan bentuknya, tempat kita dapat memperoleh sumber-sumber tersebut juga bermacam-macam. Salah satu tempat penyimpanan sumber sejarah Aceh, khususnya sumber tertulis dan sumber benda, adalah di Belanda.
Sebagai negara yang pernah menjajah Aceh, sangat banyak sumber sejarah Aceh yang tersimpan dengan sangat baik di Belanda. Oleh karena itu, tidak mengherankan banyak peneliti yang tertarik mengkaji tentang Aceh pasti akan pergi ke Belanda untuk memperoleh sumber bagi tulisannya. Ada banyak lembaga di Belanda yang menyimpan sumber sejarah Aceh khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
Untuk sumber yang berbentuk benda, Museum KNIL (Het Koninklijk Nederlands Indisch Leger) di Arnhem Nijmegen, tempat yang sangat penting, karena di sana disimpan beberapa bukti sejarah Aceh masa perang.
Untuk sumber tertulis, selain Perpustakaan Universitas Leiden, terdapat beberapa tempat yang sangat penting karena menyimpan koleksi tentang Aceh, yaitu KITLV (Koninklijk Instituut voor taal-, land- en volkenkunde) Leiden. Di sini tersimpan banyak sekali manuskrip yang ditulis oleh para intelektual Aceh masa keemasannya dulu.
Selain itu, di sini juga disimpan dengan sangat baik catatan-catatan dan terbitan resmi kolonial tentang Aceh dalam berbagai bentuk.
Tempat yang sangat penting lainnya adalah Arsip Nasional Belanda di Den Haag. Di sini tersimpan arsip-arsip resmi sejak masa VOC sampai masa akhir Pemerintah Kolonial Belanda tentang Aceh dalam jumlah yang sangat banyak, baik tulisan tangan yang dibuat abad ke-17-19 maupun ketika mulai abad ke-20.
Lembaga lain yang juga menyimpan koleksi tertulis tentang Aceh, terutama laporan resmi pemerintah kolonial adalah KIT (Het Koninklijk Instituut voor de Tropen) Amsterdam.
Demikian catatan yang dibuat oleh Mawardi Umar, Ketua Jurusan Sejarah FKIP Unsyiah kepada atjehpost.com, medio 2013 lalu. Catatan tersebut disampaikan untuk referensi sumber sejarah Aceh yang kini banyak terdapat di Belanda. Melengkapi tulisan ini, kami juga menyajikan beberapa foto dokumentasi sejarah Aceh tempo dulu. Klik foto untuk melihat.[]
Boy NA AP
No comments:
Post a Comment