Orang Yahudi di Madinah

bangunan tua 490x326 Orang Yahudi di Madinah
MENURUT sejarah, orang-orang Yahudi adalah keturunan Israil. Dalam tafsir Ibnu Katsir, Al Qurthubi dan Jalalain, Isra’il adalah Nabi Ya’qub. Jadi bani Israil adalah keturunan Nabi Ya’qub. Menurut catatan KH. Munawar Khalil, kira-kira tahun 1800 SM, nabi Ya’qub pindah dari Kan’an (Palestina) bersama anak cucunya ke Mesir. Yaitu setelah Nabi Yusuf as, puteranya menjabat sebagai raja Mesir. Kemudian nabi Ya’qub wafat pada tahun 1689 SM, disusul Nabi Yusuf pada tahun 1635 SM.
Meskipun demikian bani Israil tetap tinggal di Mesir hingga 300 tahun iamanya. Setelah itu mereka hidup dibawah kekuasaan Fir’aun. Mereka ditindas, dibunuh dan diintimidasi. Akhirnya berkat pertolongan Nabi Musa mereka berhasil keluar dari Mesir dan kembali ke Palestina.
Allah swt berfirman: “Dan (Ingatlah) ketika kami selamatkan kamu dari (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu. Dan (ingatlah), ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan,” (QS Al Baqarah [2]: 49-50).
Setelah Nabi Musa wafat, pimpinan diserah-kan kepada Nabi Ilyas as, selanjutnya kepada Nabi Ilyasa as. Setelah Nabi llyasa wafat, mulailah keadaan dan kehidupan mereka menjadi kacau balau, kocar-kacir dan tidak karuan. Ajaran Taurat mulai mereka tinggalkan sehingga mereka menjadi lemah, rendah dan hina dina. Untung mereka memiliki pemimpin yang gagah berani bemama Samuel. Lalu Samuel menunjuk Shawel untuk mengendalikan pemerintahan. Setelah Shawel wafat, kemudian digantikan oleh Nabi Dawud as. Raja Dawud memegang kerajaan kira-kira pada tahun 1058 s.d. 1017 SM.
Selanjutnya Bani Israil hidup dibawah kerajaan Nabi Sulaiman. Pada masa ini, Bani Israil hidup damai, makmur dan sentosa. Yaitu lebih kurang 400 tahun lamanya. Setelah Nabi Sulaiman as wafat, kerajaan mereka terbagi menjadi dua. Yaitu kerajaan Israil dengan ibukota Samaria. Dan kerjaan Yahudi dengan ibukota Darus Salam (Yerusalem).
Tahun 722 SM, kerajaan Israli jatuh ke tangan raja Salmannasar. Dan tahun 586 SM, kerajaan yahudi diserbu raja Nabukadnesar. Lalu pada tahun 539 SM raja Cyrus dari Persia menaklukkan Babylonia. Tidak berapa lama bangsa Mesir berhasil merebut Negara kaum Yahudi dari kekuasaan bangsa Persia. Selanjutnya mereka ditaklukkan oleh bangsa Romawi dengan rajanya Augustus. Pada masa itulah nabi Isa as dilahirkan. Dalam kekuasaan Mesir dan Romawi itulah, bani Israil mengalami berbagai macam penderitaan dan kesengsaraan.
Pada tahun 70 SM mereka berupaya melakukan pemberontakan. Namun gagal. Justru akhirnya mereka diperbudak dan diusir dari negerinya oleh raja Romawi (Titus). Mulailah sejak saat itu mereka hidup terlunta-lunta di berbagai negeri (diaspora). Sebagian diantara mereka mengembara dan menetap di semenanjung Arabia. Diantaranya adalah tiga suku besar Yahudi yang tinggal di Yatsrib (Madinah). Yaitu bani Qainuqa, bani Nadhir dan bani Quraizhah. Di kota Madinah inilah mereka menunggu kedatangan Nabi terakhir yang diharapkan akan membantu membangkitkan kejayaan mereka kembali. Namun karena sifat iri dan dengkinya justru mereka memusuhi Rasulullah. Disebabkan Nabi Muhammad bukan keturunan Israil.
Allah swt berfirman: “Dan setelah datang kepada mereka Al-Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, Maka setelah datang kepada mereka apa yang Telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu,” (QS. Al-Baqarah [2]: 89).
Di Madinah mereka menguasai pusat-pusat ekonomi dan bisnis. Dengan kelicikannya tiada henti-hentinya mereka memprovokasi dan mengadu domba suku Aus dan Khazraj agar selalu ribut dan perang. Allah swt berfirman: “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. dan Sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: – Sesungguhnya kami Ini orang Nasrani. – yang demikian itu disebabkan Karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) Karena Sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri” (QS Al-Maaidah [5]:82). [ mimbarjumat]

No comments: