Warga Samudera Temukan Kompleks Makam Terbenam

Warga Samudera Temukan Kompleks Makam Terbenam

Kompleks makam tersebut berada di tengah lahan yang dikelilingi areal sawah.

Tim Centre Information for Samudra Pasai Heritage (Cisah) bersama masyarakat gampong Pie, kecamatan Samudera, Aceh Utara, bergotong-royong menggali nisan-nisan kuno yang terbenam dalam lahan di gampong itu untuk pendataan, Ahad, 2 Maret 2014.

Kompleks makam dari zaman Kesultanan Samudra Pasai itu ditemukan warga gampong Pie, Rabu lalu. Kompleks makam tersebut berada di tengah lahan yang dikelilingi areal sawah. “Lahan ini sebelumnya dipenuhi semak-semak dan sejumlah pohon, kemudian dibersihkan dengan alat berat untuk dijadikan sawah,” kata Safar, anggota Tim Ekspedisi, Penelitian dan Pendataan Cisah kepada atjehpost.com lewat telpon seluler, tadi pukul 11.30 WIB.

Keterangan diperoleh Safar dari mantan keuchik gampong Pie, Zainal Abidin, awalnya warga hanya menemukan tiga batu nisan kuno di atas permukaan lahan itu. Saat mencangkul tanah tersebut, kata dia, warga menemukan banyak batu nisan yang terbenam. Itu sebabnya, tim Cisah bersama sejumlah tokoh masyarakat dan perangkat gampong Pie bergotong-royong mengangkat kembali nisan-nisan tinggalan sejarah tersebut.

“Sejak pagi tadi, 20 anggota tim Cisah dibantu tokoh masyarakat gampong Pie termasuk Zainal Ardi, keuchik saat ini, sudah menggali lima lubang dan menemukan batu nisan dari zaman Samudra Pasai yang terbenam dalam tanah, tiga di antaranya dalam kondisi rusak. Selain nisan, juga ditemukan pecahan-pecahan keramik,” ujar Safar.

Safar mengatakan, tim Cisah akan terus menyisir lahan itu hingga sore nanti untuk mendata nisan-nisan kuno dan menyelamatkan jejak sejarah. Cara mengidentifikasi nisan yang terbenam dalam tanah, tim Cisah menggunakan besi mirip tombak.

“Lokasi kompleks makam yang baru ditemukan ini tidak jauh dari kompleks makam Naina Hisamuddin bin Naina Amin, salah seorang tokoh pada era Kesultanan Samudra Pasai, abad ke-15 Masehi. Dekat lokasi ini juga ada beberapa kompleks makam bersejarah yang masih terabaikan,” kata Safar.

Zainal Ardi, keuchik gampoeng Pie, meminta Pemerintah Aceh Utara memugar kompleks makam tinggalan sejarah yang baru ditemukan itu agar terawat seperti situs cagar budaya kompleks makam Naina Hisamuddin.[]

Irman L P AP

No comments: