10 Orang Pemanah yang tersisa dalam Perang Uhud
GUNUNG Uhud atau lebih dikenal Jabal Uhud menjadi saksi bisu atas sebuah perang yang paling dahsyat yang pernah terjadi di dalam sejarah agama Islam. Jabal Uhud terletak sekitar 5 kilometer sebelah barat laut Madinah. Gunung ini memanjang dari timur ke barat sepanjang sekitar 10 kilometer.
Dibawah Jabal Uhud ini ada sebuah bukit yang di beri nama bukit Ar Rumah yang artinya pemanah. Di bukit itulah Nabi Muhammad pernah menempatkan 50 orang pemanah yang dipimpin oleh Abdullah bin Jubair al Anshir.
Didalam kitab Fashuulu Min Taariikhil Madinatil Munawarah atau Chapter From The History Of Madinah yang di tulis oleh Ali Haafizd, terdapat sejarah perang Uhud dan peperangan yang lainnya. Pertempuran tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 15 Syawwal Tahun Ke- 3 H (625 M).
Pasukan kafir Quraisy dipimpin Abu Shufyan dengan panglima perang Khalid bin Walid yang ketika itu belum masuk Islam dan Ikrimah bin Abu Jahal dengan kekuatan 3.000 pasukan berkuda dan unta, sedangkan Muslimin langsung dipimpin Nabi Muhammad Saw yang berkekuatan 1.000 orang pasukan, 300 orang di antaranya kaum munafik yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay bin Salul, sehingga pasukan kaum Muslimin sebenarnya hanya 700 orang dengan komandan pasukan pemanah adalah Abdullah bin Jubair Al Ansari.
Dalam peperangan tersebut, kaum Muslimin menderita kekalahan dengan gugurnya 70 orang syuhada (64 orang kaum Anshar dan 6 orang dari kaum Muhajirin) serta yang menderita luka-luka di perkirakan 150 orang termasuk Rasulullah Saw sendiri, sementara dari kafir Quraisy yang tewas 22 orang. Dalam perang Uhud terjadi lima kali serangan balik yang dilakukan Muslimin maupun kafir Quraisy, antara lain :
Di lembah Qanaah, tempat basis pertahanan kaum kafir Quraisy. Disini kaum Muslimin mendapat kemenangan. Di kaki bukit Ar Rumah, Hamzah bin Abdul Muthallib paman Nabi Muhammad SAW gugur karena ditombak oleh budak dari Jubair bin Muth’am Al-Quraisy yang bernama Wahsyi (yang kemudian hari dia masuk Islam) sebagian anak buah Abdullah bin Jubair Al Anshari itu sebanyak 40 orang turun dari bukit tersebut.
Para pemanah ikut berperang, sehingga pasukan pemanah tinggal 10 orang. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Khalid bin Walid yang kemudian menyerang dan menduduki bukit tersebut. Setelah bukit ini dikuasai oleh pasukan Khalid bin Walid, kaum muslimin mulai terdesak dan terus menjadi sasaran anak panah pasukan kafir Quraisy.
Di lereng bukit dan jalan menuju Jabal Uhud kaum Muslimin terus dipukul mundur oleh pasukan Quraisy. Kaum Muslimin terpencar ketiga arah yaitu sebelah Timur, Barat dan Utara untuk mengatur strategi serangan balik.
Kaum kafir Quraisy yang mengetahui tempat basis pertahanan dan persembunyian kaum Muslimin kemudian menyerang ke tiga tempat tersebut di dataran tinggi gunung Uhud. Namun, akhirnya mereka menderita kekalahan dan kembali ke Makkah.[fha/islampos/kisahislam]
No comments:
Post a Comment