Membongkar Sejarah Kristenisasi Jawa
Jauh sebelum Wali songo mendakwahkan Islam di Jawa, Sebenarnya masyarakat Jawa itu sendiri sudah kenal dengan agama Islam. Karena sejak abad ke VII M, Islam sudah di kenal oleh masyarakat Nusantara melalui wiraniagawan arab.
Meskipun Sejarah mencatat, perkembangan Islam secara pesat adalah di saat walisongo mulai menggerakan dakwahnya di pulau jawa. Sejak saat itu pula, masyarakat jawa menyatu dengan dakwah Islam, dan secara perlahan mereka mulai melupakan agama Hindu Budha.
Bahkan sejak runtuhnya kerajaan Majapahit dan disusulnya tegaknya Kerajaan Islam Demak Bintoro pada 1478 M, masyarakat jawa sudah melebur dengan Islam. Sehingga bila disebut orang jawa tidak ada kata lain selain dia pasti adalah beragama Islam.
Meskipun menurut catatan para sejarawan, Dakwah ulama saat itu terbagi menjadi dua tahap. Pertama, tahap dimana orang yang penting masuk Islam dan dia sadar kalau dia beragama Islam. Kedua, tahap dimana sebagai pemantapan iman dan syariah untuk bisa menadalami secara sempurna.
Akan tetapi tahap kedua belum juga berhasil untuk di laksanakan, Para Imprealis Barat yang di gawangi kerajaan katolik Portugis dan spanyol pada abad awal 16 M kedahuluan datang ke Nusantara. Jadi jauh sebelum kau kafir ini datang, masyarakat Jawa khususnya tak mengenal Agama Katolik dan Kristen yang sama-sama kafir.
Bahkan apabila ada orang jawa yang ikut masuk kedalam agama penjajah Kristen, Masyarakat saat itu mengatakan “wong jawa ilang jawane” artinya Orang jawa tadi hilang khas kejawaanya karena murtad dari Islam dan pindah ke Kristen.
Ketika Penjajah Katolik Portugis berhasil masuk ke Nusantara, mereka langsung mengirimkan para Misionaris ke wilayah Nusantara bagian timur seperti Maluku, Sulawesi Utara, Sangir, Talaud, Nusa Tengara, terutama Solor dan Flores.
Di ujung timur pulau jawa, tepatnya di Blambangan dan Panarukan, para misionaris Portugis sempat melakukan Kristenisasi pada 1585-1598 mereka membabtis sejumlah Orang, termasuk di antaranya keluarga kerajaan Blambangan.
Peristiwa ini merupakan pertama kalinya agama Kristen masuk ke pulau Jawa, akan tetapi sejak pertengahan 1590-an raja Blambangan semakin tidak menyukai kehadiran Portugis dan agama kristennya. Salah satunya di sebabkan kaum kafir portugis dekat dengan Ibunda raja sekaligus menjadi sainganya dalam meduduki tahta.
Penyebaran Kristen Katolik Roma berakhir ketika dari jurusan Pasuruan dan Surabaya ujung timur pulau jawa dan di islamkan pada akhir abad 17. Senjak itu tidak ada komunitas Kristen di pulau Jawa hingga datang orang orang Belanda dalam beberapa gelombang ketika memasuki abad 17 M.
Selama hampir satu abad, Imperalis katolik portugis dan Spayol hanya berhasil mengkafirkan wilayah Maluku akan tetapi mereka sulit untuk mengkristenkan Jawa.
Di olah dari buku Mengkristenkan Jawa. [PurWD/Protonema/voa-islam]
Meskipun Sejarah mencatat, perkembangan Islam secara pesat adalah di saat walisongo mulai menggerakan dakwahnya di pulau jawa. Sejak saat itu pula, masyarakat jawa menyatu dengan dakwah Islam, dan secara perlahan mereka mulai melupakan agama Hindu Budha.
Bahkan sejak runtuhnya kerajaan Majapahit dan disusulnya tegaknya Kerajaan Islam Demak Bintoro pada 1478 M, masyarakat jawa sudah melebur dengan Islam. Sehingga bila disebut orang jawa tidak ada kata lain selain dia pasti adalah beragama Islam.
Meskipun menurut catatan para sejarawan, Dakwah ulama saat itu terbagi menjadi dua tahap. Pertama, tahap dimana orang yang penting masuk Islam dan dia sadar kalau dia beragama Islam. Kedua, tahap dimana sebagai pemantapan iman dan syariah untuk bisa menadalami secara sempurna.
Akan tetapi tahap kedua belum juga berhasil untuk di laksanakan, Para Imprealis Barat yang di gawangi kerajaan katolik Portugis dan spanyol pada abad awal 16 M kedahuluan datang ke Nusantara. Jadi jauh sebelum kau kafir ini datang, masyarakat Jawa khususnya tak mengenal Agama Katolik dan Kristen yang sama-sama kafir.
Bahkan apabila ada orang jawa yang ikut masuk kedalam agama penjajah Kristen, Masyarakat saat itu mengatakan “wong jawa ilang jawane” artinya Orang jawa tadi hilang khas kejawaanya karena murtad dari Islam dan pindah ke Kristen.
Ketika Penjajah Katolik Portugis berhasil masuk ke Nusantara, mereka langsung mengirimkan para Misionaris ke wilayah Nusantara bagian timur seperti Maluku, Sulawesi Utara, Sangir, Talaud, Nusa Tengara, terutama Solor dan Flores.
Di ujung timur pulau jawa, tepatnya di Blambangan dan Panarukan, para misionaris Portugis sempat melakukan Kristenisasi pada 1585-1598 mereka membabtis sejumlah Orang, termasuk di antaranya keluarga kerajaan Blambangan.
Peristiwa ini merupakan pertama kalinya agama Kristen masuk ke pulau Jawa, akan tetapi sejak pertengahan 1590-an raja Blambangan semakin tidak menyukai kehadiran Portugis dan agama kristennya. Salah satunya di sebabkan kaum kafir portugis dekat dengan Ibunda raja sekaligus menjadi sainganya dalam meduduki tahta.
Penyebaran Kristen Katolik Roma berakhir ketika dari jurusan Pasuruan dan Surabaya ujung timur pulau jawa dan di islamkan pada akhir abad 17. Senjak itu tidak ada komunitas Kristen di pulau Jawa hingga datang orang orang Belanda dalam beberapa gelombang ketika memasuki abad 17 M.
Selama hampir satu abad, Imperalis katolik portugis dan Spayol hanya berhasil mengkafirkan wilayah Maluku akan tetapi mereka sulit untuk mengkristenkan Jawa.
Di olah dari buku Mengkristenkan Jawa. [PurWD/Protonema/voa-islam]
No comments:
Post a Comment