Rumah Tempat Para Pembuat Stonehenge Tinggal?
Reka ulang rumah era Neolitik, tempat tinggal para pembuat Stonehenge.
Satu pertanyaan menarik yang akan segera terjawab: bagaimana rumah tempat tinggal pembuat Stonehenge?
Lima rumah Zaman Neolitik di sekitar Stonehenge direka ulang. Hal ini dilakukan untuk mengungkap bagaimana para pembuat monumen batu itu hidup 4.500 tahun lampau.
Rumah dengan satu kamar berukuran lima meter dibuat menggunakan kapur dan jerami berdasarkan rujukan sisa arkeologis di dinding Durrington yang dekat dengan wilayah itu.
Susan Greaney dari English Heritage, mengatakan, rumah-rumah ini merupakan hasil karya berdasarkan "bukti arkeologi, taksiran ilmiah, serta banyak sekali pekerjaan fisik."
Pada pengunjung nantinya bisa mengunjungi rumah rekaan ini.
Sisa-sisa arkeologis dari dinding Durrington, yang berasal dari zaman yang sama dengan pembuatan Stonehenge, tak hanya menunjukkan lantai bangunan tetapi juga lubang dinding yang bisa mencerminkan ukuran dan tata ruangnya.
"Kita tahu, misalnya, bahwa tiap rumah memiliki perapian dan lantai dibuat dengan menggunakan kapur," kata Greaney.
"Dan jauh dari kesan gelap dan primitif, rumah mereka sangat terang dan berudara segar dengan dinding kapur yang dirancang untuk memantulkan cahaya matahari dan menahan hangatnya api."
Dia mengatakan bahwa proyek ini merupakan sebuah "pembelajaran yang luar biasa" bagi 60 relawan yang terlibat di dalamnya.
"Sekarang pengunjung dapat melangkah masuk ke pintu rumah ini dan mendapatkan arti sebenarnya tentang kehidupan sehari-hari di zaman ketika Stonehenge dibangun."
Rumah rekaan ini dilengkapi dengan sejumlah dekorasi seperti replika kapak Neolitik, tembikar, dan artefak lainnya.
(bbc.co.uk/indonesia)
Lima rumah Zaman Neolitik di sekitar Stonehenge direka ulang. Hal ini dilakukan untuk mengungkap bagaimana para pembuat monumen batu itu hidup 4.500 tahun lampau.
Rumah dengan satu kamar berukuran lima meter dibuat menggunakan kapur dan jerami berdasarkan rujukan sisa arkeologis di dinding Durrington yang dekat dengan wilayah itu.
Susan Greaney dari English Heritage, mengatakan, rumah-rumah ini merupakan hasil karya berdasarkan "bukti arkeologi, taksiran ilmiah, serta banyak sekali pekerjaan fisik."
Pada pengunjung nantinya bisa mengunjungi rumah rekaan ini.
Sisa-sisa arkeologis dari dinding Durrington, yang berasal dari zaman yang sama dengan pembuatan Stonehenge, tak hanya menunjukkan lantai bangunan tetapi juga lubang dinding yang bisa mencerminkan ukuran dan tata ruangnya.
"Kita tahu, misalnya, bahwa tiap rumah memiliki perapian dan lantai dibuat dengan menggunakan kapur," kata Greaney.
"Dan jauh dari kesan gelap dan primitif, rumah mereka sangat terang dan berudara segar dengan dinding kapur yang dirancang untuk memantulkan cahaya matahari dan menahan hangatnya api."
Dia mengatakan bahwa proyek ini merupakan sebuah "pembelajaran yang luar biasa" bagi 60 relawan yang terlibat di dalamnya.
"Sekarang pengunjung dapat melangkah masuk ke pintu rumah ini dan mendapatkan arti sebenarnya tentang kehidupan sehari-hari di zaman ketika Stonehenge dibangun."
Rumah rekaan ini dilengkapi dengan sejumlah dekorasi seperti replika kapak Neolitik, tembikar, dan artefak lainnya.
(bbc.co.uk/indonesia)
No comments:
Post a Comment