Profil Graha Tahfidz Indonesia di Gaza

rumah tahfidz gaza  Ini Profil Graha Tahfidz Indonesia di Gaza
MEMILIKI rumah tahfidz di Gaza adalah mimpi jutaan rakyat Indonesia. Hal itu diwujudkan Lembaga Daarul Qur’an pimpinan Ustadz Yusuf Mansur.
Setelah melalui proses pengerjaan selama 10 bulan sejak September 2013, Rumah Tahfidz hasil sumbangan rakyat Indonesia ini berhasil rampung Juni 2014.
‘’Awalnya, tim insinyur dan kontraktor lokal memperkirakan pembangunannya membutuhkan waktu paling lama 2 bulan,’’ ungkap koordinator pembangunan Abdillah Onim kepada Islampos, bulan lalu.
Memang tidak mudah mendirikan bangunan dalam waktu singkat di Gaza. Krisis di daerah bergejolak itu menyebabkan kelangkaan bahan bangunan serta logistik, pembangunan jadi molor sampai sepuluh bulan.
Setelah proses pengerjaan rampung, rumah tahfidz ini dinamakan Graha Tahfidz Daarul Qur’an atau disingkat Graha Tahfidz Daqu.
Graha ini berdiri di atas lahan seluas 260 meter persegi, tampak indah dengan design kombinasi style Timur Tengah dan Eropa serta aroma Indonesia.
Gedung tiga lantai ini memiliki pintu masuk dan ruangan terpisah antara kaum pria dan wanita. Ruang utama di lantai untuk kelas menghafal Qur’an yang terdiri 2 ruangan terpisah bagi pria dan wanita dengan kapasitas lebih dari 140 anak usia 5 hingga 20 tahun.
Mereka dididik oleh Hafidz dan Hafidzah setempat yang berkompeten di bidang kajian Alqur’an serta Hadist, yang berusia 24 hingga 30 tahun.
‘’Nantinya akan ada pelajaran berupa materi Tarbiyah Islam, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia,’’ kata Abdillah Onim.
Warga Gaza gembira menyambut kehadiran Graha Tahfidz Daarul Qur’an Gaza. ‘’Kami sangat senang dengan kehadiran Graha Tahfidz Daarul Qur’an di Gaza Utara ini,’’ kata Syeikh Omar Hammudah, sesepuh (mokhtar) masyarakat Jabalia, Gaza Utara.
Selain warga dan ulama Gaza, berdirinya lembaga Tahfidz ini juga diapresiasi oleh Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya.
Ismail Haniya berharap Graha Tahfidz Daarul Qur’an dapat memperbanyak kader penghafal Qur’an di bumi Palestina.
“Saya sampaikan terima kasih kepada umat Islam di Indonesia, khususnya kepada Daarul Qur’an, atas usaha membuka Graha Tahfidz di Gaza,” demikian kata Ismail Haniyah.
Selasa, (8/7) lembaga tahfidz ini dirudal Israel. Serangan membabi buta Israel dalam beberapa hari terakhir menghancurkan sejumlah bangunan di Gaza untuk menyasar kaum muslimin Palestina.

No comments: