Enrique Maluku Pengeliling Bumi dari Indonesia Lebih Hebat dari Columbus


 Sejarah hanya mencatat Christopher Columbus, Vasco da Gama, atau Ferdinand Magellan sebagai penjelajah samudera penemu benua baru. Tapi sebenarnya, ada orang dari nusantara atau Indonesia yang juga berlayar mengeliling bumi.

Namanya mungkin nyaris tak pernah didengar di buku-buku sejarah. Padahal, dalam catatan pengelana dari Spanyol, Antonio Pigafeta, yang tersimpan di musium di Spanyol tertulis nama Enrique Maluku.

Soal Enrique Maluku ini dikupas dalam buku karya Helmy Yahya dan Reinhard Tawas, yang diterbitkan Ufuk Publishing House seperti dikutip detikcom, Rabu (8/10/2014). Di buku ini sosok Enrique Maluku dan sepak terjangnya selama pelayaran dengan bersama Magellan mengelilingi bumi.

Dalam buku yang terdiri 11 bab dan 229 halaman termasuk catatan kaki ini, Enrique Maluku disebutkan sebagai asisten dari Magellan. Namun Magellan tak bisa menuntaskan perjalanannya dan tewas dibunuh suku di kepulauan Filipina. Sedang Enrique meneruskan perjalanannya hingga paripurna mengelilingi bumi.

Di abad ke 14 dan 15, para penjelajah Eropa memang tengah berburu rempah-rempah langsung ke negara penghasilnya. Maluku dikenal sebagai kawasan penghasil rempah-rempah. Portugal dan Spanyol, dua negara yang di masa keemasannya membagi bumi menjadi dua bagian untuk mereka ini mengirim penjelajah terbaik mencari rute rempah.

Hingga kemudian muncul Columbus, Vasco da Gama, hingga Magellan. Dan bersama Magellan tersebutlah nama Enrique Maluku.

"Tidak ada data tentang bagaimana dan kapan tepatnya Enrique Maluku sampai di Malaka. Akan tetapi jika menghitung mundur usianya, pada usia 26 tahun ia menghadap Raja Charles I penguasa Spanyol bersama Ferdinand Magellan," demikian tertulis dalam buku Enrique Maluku.Next

Melihat catatan lain soal sosok Enrique Maluku ini memang mengundang perdebatan. Ada sejumlah kalangan yang menyebut dia berasal dari Malaka atau disebut Enrique de Malacca yang juga dikenal dengan Datuk Laut Hitam. Sosok Enrique ini juga diklaim dalam sejarah Filipina hingga Malaysia.

Namun, bersumber dari catatan sejarah, penulis buku meyakini kalau Enrique berasal dari Maluku. Dengan melihat ciri dia seperti masyarakat Indonesia Timur. Enrique juga menguasai bahasa Ambon, Melayu, Portugal, dan Spanyol, serta sejumlah bahasa daerah seperti Bugis dan Jawa.

"Enrique Maluku boleh jadi berlayar meninggalkan Amboina pada usia sekitar 10 tahun, di tahun 1503. Dia kemungkinan bekerja di kapal yang mengangkut biji pala dari Banda Neira dan cengkeh dari Amboina ke Malaka dan berbagai tempat," tulis di buku itu.

Magellan sang kepala ekspedisi penjelajah, kerap menyebut dia dari Zamatra atau Sumatera, sekalipun kulitnya hitam legam. Karena itu, Enrique atau disebut juga Henry el negro.

Dalam buku itu juga diuraikan bagaimana Enrique kerap disebut sebagai orang Palembang dan juga Malaka, karena kemungkinan dia kerap singgah di Palembang yang pernah menjadi bandar utama nusantara di masa Sriwijaya. Juga, Enrique pernah bekerja di Malaka mengabdi pada Sultan Mahmud Syah.

"Setelah Malaka ditaklukan Portugal pada 1511, Enrique diambil Magellan salah satu kapten armada Alfonso D'Albuquerque pada saat dimulainya pengepungan Malaka pada 13 Juli 1511 yang merupakan hari raya St Henry. Itu pula sebabnya dia diberi nama Henrique (Portugal) atau Enrique (Spanyol), yang dalam bahasa Inggris disebut Henry. Lengkapnya Enrique el Negro, karena kulitnya yang hitam," tulis di buku itu. 

No comments: