Aksi Nyata Freemasonry di Asia Tenggara
Dengan berbagai cara, kini hampir setiap ibukota pada setiap negeri di kawasan Asia Tenggara telah berdiri markas Gerakan Freemasonry yang terselubung atau terang-terangan. Namun bentuk-bentuk gerakan ini kebanyakan berupa lembaga penaseihat dalam urusan strategi atau kajian ilmiah.
Pada bentuk-bentuk aksi yang demikian, mereka menempatkan orang-orang tertentu, terpilih dan telah meniadi kader (sejak lama telah menjadi anggota aktif Gerakan Freemasonry Internasional). Orang-orang ini telah siap dengan segala cara mengeluarkan ide-ide Freemasonry untuk diterapkan sebagai kebijakan pemerintahan.
Adakalanya, ini yang umum terjadi, adalah upaya-upaya untuk menekan laju perkembangan Islam. Jika ada sebagian kaum Muslimin yang berusaha menerapkan Islam secara murni berdasarkan tuntunan al-Qur’an dan as-Sunnah, mereka lantas dituduh fundamentalis atau ekstrim kanan yang ingin merongrong pemerintah.
Dalam menarik seseorang menjadi anggotanya, gerakan ini selalu memberikan gambaran yang baik-baik. Mereka katakan bahwa perkumpulan ini merupakan organisasi sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kemajuan. Para anggotanya hidup dalam persaudaraan yang dipenuhi dengan kecintaan dan persamaan.
Tanah air bagi seorang Freemasonry adalah seluruh dunia. Dimanapun mereka berada, mereka pasti menjumpai saudara-saudaranya yang saling berlomba menghormati dan menolongnya selama mereka tahu bahwa yang bersangkutan adalah anggota organisasi.
Mereka mempromosikan gerakan tersebut kepada setiap orang sesuai dengan kondisi yang bersangkutan, tingkat berpikirnya, dan minatnya, agar mereka dapat menarik seseorang sesuai dengan selera dan kesenangan yang bersangkutan. Jika menemukan seseorang yang menonjol dan ingin tahu tentang rahasia gerakan Fremasonry, mereka akan mengatakan bahwa di dalam gerakan tersebut ada berbagai rahasia yang tak boleh diketahui oleh pihak luar.
Jika mereka menemukan orang yang menginginkan kemewahan, mereka akan mengatakan bahwa di dalam gerakan Freemasonry terdapat pesta-pesta glamor dengan dilayani oleh gadis-gadis cantik, makan di restoran-restoran mewah, atau tidur di hotel-hotel berbintang, yang semuanya disediakan demi memperkuat rasa cinta dan persahabatan yang menjadi kepercayaan bersama. Jika mereka memasukkan industriawan dan konglomerat ke dalam jajarannya, mereka akan katakan bahwa di dalam gerakan ini mereka akan mendapatkan keuntungan, keleluasaan kerja, dan dapat memperbanyak cabang-cabang usaha mereka dimanapun yang mereka inginkan.
Sumber: FREEMASONRY DI ASIA TENGGARA / Oleh: Abdullah Patani / Tambahan Oleh: Ibnu Mansoer bin Abdullah / Tambahan Akhir Oleh: Agoeng Prabowo / Publikasi Pertama Oleh: Haji Ali bin Haji Sulong / Penerbit: Haji Ali bin Haji Sulong Press Thailand / Penyunting: Ibnu Mansoer bin Abdullah, 1414 Hijriyah / First PDF online edition, 2008
No comments:
Post a Comment