Firaun Dikeroyok Sadis Sebelum Dibunuh
Penelitian terbaru mengungkapkan salah satu firaun Mesir, Ramses III ternyata dibunuh dengan cara diserang sekaligus. Para pembunuh menyerangnya dari semua sisi dengan senjata yang berbeda-beda.
Teknik pencitraan canggih menguak kebenaran bahwa selain lehernya digorok, jempol kaki firaun juga terputus. Dan semua kebenaran tersebut, sengaja dirahasiakan oleh pembalsem Mesir.
Tim ahli radiologi Universitas Kairo yang menerbitkan buku 'Memindai Firaun: CT Pencitraan Mumi Kerajaan Baru' menyebutkan, selain menderita luka-luka di sekujur tubuh, penyerang firaun tersebut juga lebih dari satu. Tenggorokan Ramses III misalnya, diipotong dengan pisau tajam hingga trakeanya terputus. Sementara jempolnya, kemungkinan dipotong dengan kapak.
Tak hanya itu, ditemukan bahwa penyerang lain menyerbu dari belakang menggunakan pisau dan belati. Pada akhir 1800-an, semua luka-luka itu ditutupi oleh pembalsem untuk menyimpan fakta sebenarnya.
Seperti dikutip dari Live Science, Selasa (22/03/2016), Kerajaan Baru Firaun Ramses II memerintah Mesir pada masa 1186-1155 Sebelum Masehi. Yang menyedihkan, dokumen kuno mengungkapkan kalau salah satu istrinya, Tiye, juga telah dibunuh dalam rangka perebutan takhta.
Hal itu menunjukkan, dalam keluarga kerajaan, perebutan kekuasaan acapkali berujung pada kematian. Miris, namun terbukti hingga kini, harta masih menjadi salah satu penyebab perpecahan dalam keluarga.
Teknik pencitraan canggih menguak kebenaran bahwa selain lehernya digorok, jempol kaki firaun juga terputus. Dan semua kebenaran tersebut, sengaja dirahasiakan oleh pembalsem Mesir.
Tim ahli radiologi Universitas Kairo yang menerbitkan buku 'Memindai Firaun: CT Pencitraan Mumi Kerajaan Baru' menyebutkan, selain menderita luka-luka di sekujur tubuh, penyerang firaun tersebut juga lebih dari satu. Tenggorokan Ramses III misalnya, diipotong dengan pisau tajam hingga trakeanya terputus. Sementara jempolnya, kemungkinan dipotong dengan kapak.
Tak hanya itu, ditemukan bahwa penyerang lain menyerbu dari belakang menggunakan pisau dan belati. Pada akhir 1800-an, semua luka-luka itu ditutupi oleh pembalsem untuk menyimpan fakta sebenarnya.
Seperti dikutip dari Live Science, Selasa (22/03/2016), Kerajaan Baru Firaun Ramses II memerintah Mesir pada masa 1186-1155 Sebelum Masehi. Yang menyedihkan, dokumen kuno mengungkapkan kalau salah satu istrinya, Tiye, juga telah dibunuh dalam rangka perebutan takhta.
Hal itu menunjukkan, dalam keluarga kerajaan, perebutan kekuasaan acapkali berujung pada kematian. Miris, namun terbukti hingga kini, harta masih menjadi salah satu penyebab perpecahan dalam keluarga.
No comments:
Post a Comment