Sumayyah, Bekas Budak Penantang Abu Jahal
Para ahli sejarah mencatat bahwa Sumayyah merupakan orang ketujuh yang menyatakan Islam ketika itu. Setelah Khadijah, dialah perempuan pertama yang mula-mula masuk Islam.
Seperti kaum Muslimin lain sebelum hijrah, Sumayyah dan keluarganya menjalankan perintah Allah SWT dengan diam-diam. Mereka shalat di rumah dan gua-gua agar tidak diketahui kaum Quraisy. Meski demikian, gencarnya pengawasan kafir Quraisy terhadap para sahabat membuat ada saja informasi yang masuk ketika salah satu di antara mereka yang masuk Islam.
Keluarga Sumayyah bukan berasal dari kalangan bangsawan. Sumayyah pun hanya bekas budak yang dimerdekakan tuannya. Statusnya ini membuatnya menjadi incaran kaum Quraisy supaya kembali lagi memeluk agama nenek moyang.
Hanya, Sumayyah adalah sosok yang teguh. Dia bahkan berani menantang Abu Jahal, seorang tokoh terkemuka di kalangan Quraisy. Sumayyah dihukum cambuk oleh Abu Jahal bersama suami dan anaknya. Hanya, upaya Abu Jahal sia-sia. Sumayyah tetap teguh mempertahankan keimanannya walau apapun yang terjadi.
Melihat keteguhan Sumayyah dan keberanian dia menantang Quraisy, Abu Jahal pun tidak habis pikir. Bagaimana seorang perempuan bekas budak berani menantangnya. Abu Jahal tak hanya dilecehkan secara pribadi. Derajat dan ketokohannya sebagai pemuka Quraisy pun dipertaruhkan.
Amarah Abu Jahal lantas semakin panas. Dia pun mengangkat tombak dan menghujamnya ke tubuh Sumayyah. Ketika Sumayyah gugur diujung tombak, sejarah pun menorehkan namanya ke dalam kedudukan yang amat tinggi. Dia menjadi syahidah pertama dalam Islam.
Tidak kurang, Rasulullah SAW selalu mengunjungi tempat-tempat penyiksaan keluarga Yasir untuk mengenang pengorbanan mereka. Kesabaran Sumayyah dan suaminya yang tiada tara itu mengundang doa Rasulullah. "Bersabarlah keluarga Yasir. Sesungguhnya balasan kalian adalah Surga."
No comments:
Post a Comment