Freemasonry Menghancurkan Islam di Turki
SEKURANG-kurangnya tercatat usaha dan gagasan penghancuran gerakan Freemansonry ke dalam lima tahapan (periode), semisal yang mereka lakukan pada Kekhilafahan Islam Utsmani di Turki yaitu:
1. Membentuk Gerakan Freemasonry yang geraknya diam-diam di bawah tanah. Kemudian beberapa orang anggotanya berusaha mendekati orang-orang kepercayaan Khalifah dan Khalifahnya sendiri. Untuk selanjutnya, mereka mulai menyuntikkan “jarum berbisa” ke dalam pemerintahan Khilafah Islam itu. Kepandaian dan kelicikan mereka membuahkan hasil dengan diangkatnya beberapa di antara mereka menjadi penasehat Khalifah.
2. Menjalin hubungan yang erat antara Gerakan Freemasonry yang berfaham kebangsaan dengan Gerakan Freemasonry Internasional, yang tujuannya adalah untuk memudahkan dalam menerapkan faham-faham Freemasonry. Gerakan Freemasonry yang ada di sini diberi nama dengan nama “Partai Rakyat Kebangsaan”.
3. Membentuk gerakan-gerakan penunjang bagi Freemasonry dengan tujuan untuk mendapatkan suara mayoritas. Dengan bantuan berbagai gerakan penunjang itu, khalifahpun terguling (memang digulingkan) oleh mereka dari kedudukannya.
4. Usaha-usaha di atas menyebabkan salah seorang anggota Gerakan Freemasonry yang bernama Mustafa Kemal Pasya diangkat menjadi pemimpin negara setelah melalui berbagai tipudaya dan kelicikan.
5. Setelah tampuk kekuasaan dipegang, Gerakan Freemasonry secara sistematis mensekulerkan umat Islam. Kasus yang terjadi pada masyarakat Turki adalah sebagai berikut:
a. Adzan wajib disuarakan dengan bahasa nasional Turki, sekalipun adzan untuk shalat Jum’at.
b. Hari libur yang biasanya diadakan pada hari Jum’at diganti dengan hari Ahad.
c. Hak waris bagi perempuan disamakan besarnya dengan hak waris bagi lelaki.
d. Dilarang keras memakai Jilbab.
e. Pengadilan syariat Islam dihapuskan.
f. Huruf Arab diganti dengan huruf latin, dan sekolah-sekolah agama ditutup dan atau disekulerkan.
g. Zakat dipungut oleh negara untuk kemudian dipakai bagi berbagai kegiatan Gerakan Freemasonry. []
Sumber: FREEMASONRY DI ASIA TENGGARA / Abdullah Patani / Penerbit: Haji Ali bin Haji Sulong Press Thailand
No comments:
Post a Comment