Legenda Segentar Alam, Raja Muslim Sriwijaya dari Bukit Siguntang Palembang ?
Selepas serangan Kerajaan Chola di tahun 1025 M, telah membuat Kedatuan Sriwijaya terpecah menjadi beberapa negara. Sebagian keluarga kerajaan yang tersisa, membangun Kerajaan Sriwijaya di Pedalaman, dengan ibukota Dharmasraya.
Dalam Legenda Palembang, Kerajaan Sriwijaya di Pedalaman dibangun oleh Raja Alim, yang merupakan putera dari Penguasa Sriwijaya Bukit Siguntang Palembang, yang bernama Maharaja Sulan
Di masa Maharaja Sulan (Raja Segentar Alam), Sriwijaya Bukit Siguntang disegani oleh negeri-negeri di Nusantara, bahkan Sang Raja dianggap mewarisi kharisma dari leluhur Kedatuan Sriwijaya, Dapunta Hyang Jayanasa.
Raja Segentar Alam juga dikenal dengan nama “Iskandar Zulqarnain Syah Alam”, nama tersebut ia peroleh setelah dirinya menjadi mualaf (masuk Islam), atas bimbingan seorang ulama terkemuka ketika itu, Buyut Sungai Ogan “Wali Putih”.
Salah seorang keturunan Raja Segentar Alam pergi ke tanah Jawa, kemudian menurunkan raja-raja di sana. Ada yang berpendapat sosok yang dimaksud adalah Puteri Subraba (istri dari Raja Sunda Prabu Guru Dharmasiksa), sementara pendapat yang lain sosok tersebut adalah Ken Angrok (Arok), pendiri Kerajaan Singhasari.
Sepeninggalan Raja Segentar Alam, kekuasaan Sriwijaya Bukit Siguntang dipegang oleh anak keturunan dari puteranya yang bernama Raja Mufti. Di kemudian hari, pusat pemerintahan dipindahkan, ke daerah Lebar Daun, sehingga penguasa Sriwijaya di masa tersebut, lebih dikenal dengan nama Demang Lebar Daun.
Di masa Maharaja Sulan (Raja Segentar Alam), Sriwijaya Bukit Siguntang disegani oleh negeri-negeri di Nusantara, bahkan Sang Raja dianggap mewarisi kharisma dari leluhur Kedatuan Sriwijaya, Dapunta Hyang Jayanasa.
Raja Segentar Alam juga dikenal dengan nama “Iskandar Zulqarnain Syah Alam”, nama tersebut ia peroleh setelah dirinya menjadi mualaf (masuk Islam), atas bimbingan seorang ulama terkemuka ketika itu, Buyut Sungai Ogan “Wali Putih”.
Salah seorang keturunan Raja Segentar Alam pergi ke tanah Jawa, kemudian menurunkan raja-raja di sana. Ada yang berpendapat sosok yang dimaksud adalah Puteri Subraba (istri dari Raja Sunda Prabu Guru Dharmasiksa), sementara pendapat yang lain sosok tersebut adalah Ken Angrok (Arok), pendiri Kerajaan Singhasari.
Sepeninggalan Raja Segentar Alam, kekuasaan Sriwijaya Bukit Siguntang dipegang oleh anak keturunan dari puteranya yang bernama Raja Mufti. Di kemudian hari, pusat pemerintahan dipindahkan, ke daerah Lebar Daun, sehingga penguasa Sriwijaya di masa tersebut, lebih dikenal dengan nama Demang Lebar Daun.
No comments:
Post a Comment