Malaikat yang Tak Dianggap
MAKHLUK di alam semesta ini tercipta dari berbagai macam jenis. Ada yang tanah, api dan juga cahaya. Nah, salah satu dari cahaya inilah yang kita kenal sebagai malaikat. Ia adalah makhluk yang tak bisa kita lihat secara kasat mata. Sebab, dunianya berbeda dengan kita, sebagai manusia.
Malaikat diciptakan untuk mengabdi kepada Allah SWT. Dari itu, kita mengenal malaikat sebagai makhluk yang patuh dan taat kepada Tuhannya. Salah satu di antara para malaikat itu ada yang Allah perintahkan untuk selalu mendampingi manusia, yakni Rakib dan Atid. Ya, kedua malaikat ini berada di sisi kanan dan kiri kita. Merekalah yang mencatat segala amal yang kita perbuat. Malaikat Rakib pencatat amal baik dan Atid pencatat amal buruk. Namun sayang, kedua malaikat ini sudah tak dianggap. Mengapa demikian?
Kita tahu, namun terkadang kita tak menyadari keberadaan mereka. Ketika kita akan melakukan dosa, yang kita lihat itu adakah orang lain atau tidak. Kita tidak memperhitungkan bahwa ada malaikat pencatat amal di sisi kanan dan kiri kita. Mereka seolah-olah dianggap tidak ada.
Kebanyakan kita takut jika melakukan dosa diketahui oleh manusia lainnya. Padahal, harusnya kita waspada, dan kita harus lebih takut jika diketahui oleh kedua malaikat ini. Sebab, kedua malaikat ini tak pernah tidur. Selama 24 jam penuh mereka selalu setiap berada di samping kita dan mencatat semua amal yang kita perbuat. Tapi, mengapa kita tak memedulikan hal itu?
Di sinilah kita harus mengubah pola pikir yang salah. Di mana kedua malaikat ini memang benar adanya. Walaupun kita tak melihatnya, akan tetapi sudah tentu dan pasti adanya. Sebab, sebagai orang muslim, kita harus yakin dan percaya pada rukun iman, dan salah satunya percaya pada keberadaan malaikat.
Maka, jangan sepelekan hal ini. Ketika akan berbuat dosa, pikirkanlah para malaikat di samping kita itu melihat atau kah tidak. Dari situlah, kita akan menyadari dan tidak akan lagi berani untuk melakukan dosa. Sebab, rasa takut jika yang ditulis oleh malaikat Atid itu lebih banyak, akan menjadi motivasi bagi kita untuk selalu mengerjakan amal kebaikan. Dengan begitu malaikat Rakiblah yang akan selalu mencatat amal yang kita perbuat. Wallahu ‘alam.
Malaikat diciptakan untuk mengabdi kepada Allah SWT. Dari itu, kita mengenal malaikat sebagai makhluk yang patuh dan taat kepada Tuhannya. Salah satu di antara para malaikat itu ada yang Allah perintahkan untuk selalu mendampingi manusia, yakni Rakib dan Atid. Ya, kedua malaikat ini berada di sisi kanan dan kiri kita. Merekalah yang mencatat segala amal yang kita perbuat. Malaikat Rakib pencatat amal baik dan Atid pencatat amal buruk. Namun sayang, kedua malaikat ini sudah tak dianggap. Mengapa demikian?
Kita tahu, namun terkadang kita tak menyadari keberadaan mereka. Ketika kita akan melakukan dosa, yang kita lihat itu adakah orang lain atau tidak. Kita tidak memperhitungkan bahwa ada malaikat pencatat amal di sisi kanan dan kiri kita. Mereka seolah-olah dianggap tidak ada.
Kebanyakan kita takut jika melakukan dosa diketahui oleh manusia lainnya. Padahal, harusnya kita waspada, dan kita harus lebih takut jika diketahui oleh kedua malaikat ini. Sebab, kedua malaikat ini tak pernah tidur. Selama 24 jam penuh mereka selalu setiap berada di samping kita dan mencatat semua amal yang kita perbuat. Tapi, mengapa kita tak memedulikan hal itu?
Di sinilah kita harus mengubah pola pikir yang salah. Di mana kedua malaikat ini memang benar adanya. Walaupun kita tak melihatnya, akan tetapi sudah tentu dan pasti adanya. Sebab, sebagai orang muslim, kita harus yakin dan percaya pada rukun iman, dan salah satunya percaya pada keberadaan malaikat.
Maka, jangan sepelekan hal ini. Ketika akan berbuat dosa, pikirkanlah para malaikat di samping kita itu melihat atau kah tidak. Dari situlah, kita akan menyadari dan tidak akan lagi berani untuk melakukan dosa. Sebab, rasa takut jika yang ditulis oleh malaikat Atid itu lebih banyak, akan menjadi motivasi bagi kita untuk selalu mengerjakan amal kebaikan. Dengan begitu malaikat Rakiblah yang akan selalu mencatat amal yang kita perbuat. Wallahu ‘alam.
No comments:
Post a Comment