Masjid Agung Umayyah di Damaskus, Suriah, merupakan salah satu peninggalan Dinasti Umayyah terus bertahan hingga kini.
Pemberian riwayat ini merujuk pada ibundanya, Hindun binti Atabah.
Satu lagi, contoh betapa pemberian gelar atau julukan sangat lekat dalam tradisi masyarakat Arab. Sebagiannya berangkat dari ciri fisik, kebiasaan, dan sejumlah peristiwa yang pernah lekat dengan sosok pemilik julukan. Ibnu akilat al-Kibd atau sang putra pemakan jantung?
Sebuah gelar yang cukup mengerikan itu ternyata disematkan kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Mengapa dia mendapat gelar demikian? Mengutip Arabicpost, gelar tersebut merujuk pada ibunya, yaitu Hindun binti Atabah.
Pemberian ini merupakan satu dari deretan gelar yang cukup aneh dan asing. Ini lantaran menurut sejumlah riwayat, gelar tersebut berangkat dari sebuah riwayat yang menyatakan ibunya Mu’awiyah, Hindun, adalah sosok yang memotong jantung paman Rasulullah SAW, Hamzah bin al-Muthallib, dalam Perang Uhud.
Sejumlah riwayat menyebut, Hindun berusaha memakannya, namun tidak bisa hingga kemudian membuangnya lagi. Sejumlah sejarawan meragukan riwayat tersebut dan mengklaim riwayat yang menyatakan ibundanya Mu’awiyah memakan jantung Hamzah tersebut adalah lemah.
Akan tetapi, yang pasti memang diakui, Hindun adalah sosok yang menginstruksikan kepada hamba sahaya bernama Wahsyi bin Harb, untuk membunuh Hamzah pada Perang Uhud.
Penyebab instruksi Hindun tersebut karena membalas dendam atas kematian keponakan dan dua saudaranya di tangan Hamzah pada Perang Badar. Hindun dan suaminya, Sufyan, bertaubat dan masuk Islam saat Penaklukkan Makkah.
No comments:
Post a Comment