Masya Allah! Video 100 Tahun Lalu Perlihatkan Fakta Perempuan Inggris Telah “Berhijab”
Rekaman video berusia lebih dari 1 abad ini memperlihatkan sejumlah wanita di Inggris bagian utara yang mengenakan penutup kepala. Mereka adalah para wanita pekerja di pabrik Alfred Butterworth, Manchester, yang direkam pada tahun 1901.
Arsip-arsip video dibuat berwarna (aslinya video hitam putih) dan ditayangkan dalam bentuk dokumenter berjudul Edwardian Britain in Colour di channel My5 asal Inggris.
Sejarawan Inggris, Professor Vanessa Toulmin mengatakan:
“Yang menarik adalah semua rambut wanita [pekerja] itu ditutupi. Para wanita tidak memperlihatkan rambut panjangnya. Jadi yang kau saksikan para perempuan itu, ada kain yang menutupi mereka dan Anda tidak melihat rambutnya sama sekali. Anda hanya bisa melihat wajah mereka,” kata pendiri dan Direktur Riset National Fairground Archive (NFA) itu.
“Saat ini ada perdebatan tentang hijab dan wanita yang menutupi rambutnya, sementara kita melupakan bahwa kita telah kehilangan hal itu sebagai bagian dari kebudayaan kita. 100 tahun yang lalu, Anda tidak bisa berjalan-jalan di jalanan kota Lancashire dengan rambut yang terjulur keluar,” ujarnya.
Arsip-arsip video dibuat berwarna (aslinya video hitam putih) dan ditayangkan dalam bentuk dokumenter berjudul Edwardian Britain in Colour di channel My5 asal Inggris.
Sejarawan Inggris, Professor Vanessa Toulmin mengatakan:
“Yang menarik adalah semua rambut wanita [pekerja] itu ditutupi. Para wanita tidak memperlihatkan rambut panjangnya. Jadi yang kau saksikan para perempuan itu, ada kain yang menutupi mereka dan Anda tidak melihat rambutnya sama sekali. Anda hanya bisa melihat wajah mereka,” kata pendiri dan Direktur Riset National Fairground Archive (NFA) itu.
“Saat ini ada perdebatan tentang hijab dan wanita yang menutupi rambutnya, sementara kita melupakan bahwa kita telah kehilangan hal itu sebagai bagian dari kebudayaan kita. 100 tahun yang lalu, Anda tidak bisa berjalan-jalan di jalanan kota Lancashire dengan rambut yang terjulur keluar,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment