Literasi Muslim Cordoba Abad 10 Sangat Tinggi
Setelah pembentukan pemerintahan Islam di Cordoba, Spanyol, wilayah tersebut menjadi berkilau laksana perhiasan bagi kekhalifahan Islam.
Di masa Al-Hakam II menjadi Khalifah Cordoba di Al-Andalus (962-976 M) buku-buku lebih dicari daripada selir dan perhiasan. Perpustakaan Agung yang dibangun Al-Hakam II menjadi simbol keagungan kota.
Kota Cordoba memiliki panjang 38,6 km dan lebar 16 km dengan populasi penduduk satu juta orang. Di sana ada 380 masjid, 800 madrasah, 70 perpustakaan umum dan banyak perpustakaan milik pribadi.
Cordoba dikenal sebagai pusat pembelajaran dan tempat hidup para intelektual. Juga dikenal sebagai kota tempat orang-orang pecinta buku. Dilansir dari Muslim Heritage, Rabu (12/2).
Orang-orang Cordoba juga mengoleksi buku untuk disimpan di rumah mereka. Mereka yang memiliki perpustakaan pribadi dianggap sebagai tokoh penting oleh masyarakat.
Mereka menyimpan buku-buku di lemari berbahan kayu cendana lengkap dengan daftar bukunya. Kulit digunakan untuk jilid buku dan beberapa buku memiliki huruf perak atau emas.
Bahkan di Kota Cordoba ada pasar yang khusus menjual buku. Di kota tersebut banyak penulis, penyalin buku, penjilid buku, dan pustakawan.
Menurut kronik Arab pada masa Al-Hakam II menjadi Khalifah, ada sekitar 170 wanita menyalin buku-buku di beberapa daerah di Cordoba. Pada masa itu wanita sudah mendapat tempat yang baik dan tercerahkan.
Bahkan, cendekiawan Belanda, Rheinhart Dozy (1883) berpendapat bahwa setiap orang Islam di Spanyol di masa pemerintahan Islam dapat membaca dan menulis. Sementara di Eropa hanya para imam dan beberapa bangsawan yang tahu cara membaca dan menulis, sisanya buta huruf.
Salah satu bangunan yang paling terkenal di Kota Cordoba adalah Masjid Cordoba. Bangunan ini menjadi universitas terbesar di Eropa pada masa itu karena dapat menampung lebih dari 4.000 siswa.
No comments:
Post a Comment