Manfaat Ibadah Puasa Bagi Kesehatan Tubuh dan Jiwa


Di balik kewajiban ibadah puasa tentu ada hikmah-hikmah yang harus dimunculkan ke permukaan. Apatah lagi di saat dunia menghadapi wabah corona
BULAN  Ramadhan merupakan bulan Hijriyah yang kesembilan dan paling istimewa di antara bulan-bulan Hijriyah. Adapun sebab keutamaannya, karena pertama kali al-Qur’an diturunkan dari lauhul mahfudz ke langit dunia pada bulan Ramadhan, kemudian diturunkan lagi secara berangsur dari bait al-izzah kepada Nabi Muhammad ﷺ juga pada bulan Ramadhan (lihat: Itqan fi ‘Ulumi al-Qur’an karya Imam al-Suyuthi, juz 1, hlm.147)

Jadi, salah satu penyebab bulan Ramadhan menjadi bulan yang paling utama adalah karena diturunkan al-Qur’an pada saat itu. Sehingga al-Qur’an juga dinamakan dengan bulan al-Qur’an, artinya pada bulan tersebut sangat dianjurkan bagi orang Islam untuk membaca serta mentadabburi al-Qur’an.

Menariknya, Ramadhan bukan lah sekedar nama yang tak memiliki arti. Ia diambil dari kata al-Ramdho’ yang bermakna “bersengatan panas (Syiddat al-Harr)” dan ulama menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan yarmidh al-dzunub (pembakar dosa-dosa). Lihat: al-Taqrirat al-Sadidat fi al-Masa’il al-Mufidat ditulis oleh al-Habib Hasan bin Muhammad al-Kaf, hlm.433.

Banyak sekali sisi keilmuan yang bisa diulas seputar Ramadhan. Salah satu contoh tanpa mengurangi keutamaannya yang lain, bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan puasa (Syahr al-Shiyam).

Nabi Muhammad ﷺ pertama kali menyambut perintah ibadah puasa pada tahun ke 2 Hijriyah, bulan Sya’ban. Dan Rasulullah ﷺ melaksanakan ibadah puasa Ramadhan sebanyak sembilan kali selama hidupnya. Adapun Nabi berpuasa selama Ramadhan tersebut, sebanyak 29 hari dan hanya satu kali Ramadhan saja Nabi berpuasa sebanyak 30 hari. (lihat: : al-Taqrirat al-Sadidat fi al-Masa’il al-Mufidat ditulis oleh al-Habib Hasan bin Muhammad al-Kaf, hlm.433).

Di balik kewajiban ibadah puasa tentu ada hikmah-hikmah yang harus dimunculkan ke permukaan. Apatah lagi di saat dunia menghadapi wabah corona dan bermacam-macam jenis penyakit lainnya, tentunya manusia membutuhkan benteng pertahanan (junnah) untuk menghadapinya. Dalam hal ini puasa memiliki peran yang sangat intens sekali, karena setiap ada syari’at tentu di sana terdapat kemaslahatan (Haitsu wujida syar’ullah fatsammat al-maslahat).

Menarik sekali, karena akhir-akhir ini banyak sekali penelitian-penelitian menjelaskan bahwa  ibadah puasa memiliki manfaat yang sangat besar dalam kesehatan. Salah satunya adalah meningkatkankan daya tahan tubuh atau sitem imun. Artinya, Allah SWT tidak akan mewajibkan sesuatu perkara kecuali ada manfaat yang besar.

Pertama,  di dalam kitab Syarah al-Yaqut al-Nafis fi Mazhab Ibn Idris yang ditulis oleh Syekh al-Habib Muhammad bin Ahmad al-Syathiri halaman 447 diterangkan bahwa faedah puasa adalah ia memberikan kesehatan kepada pelaksananya, karena puasa berpengaruh besar terhadap pencernaan makanan.

Kedua, selama 12 bulan manusia selalu menikmati bermacam hal yang bersifat syahwat, mengisi dan memenuhi perutnya dengan berbagai macam makanan dan minuman. Dan tatkala seseorang berpuasa, berarti ia sedang mengistirahatkan fungsi atau peran dalam tubuhnya untuk sementara waktu seperti pencernaan dan semacamnya. Hal ini tentu berguna bagi kesehatan secara umumnya. Hal tersebut senada dengan hadits Nabi Muhammad ﷺ:

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ. بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

“Tiadalah wadah yang dipenuhi oleh manusia lebih buruk melebihi perutnya, cukup bagi manusia beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, bila tidak bisa maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi)

Ketiga, dalam hal bahwa ibadah puasa itu menyehatkan, secara umum juga dijelaskan dalam kitab Maqashid al-Shaum yang ditulis oleh Sulthan al-Ulama ‘Izzuddin Abdul Aziz bin Abdissalam halaman 17, bahwa rahasia atau manfaat puasa adalah menyelamatkan anggota tubuh dari berbagai penyakit dan menentramkan pikiran. Artinya puasa menyehatkan jasmani dan rohani. Karena betapa banyak penyakit berasal dari makanan dan minuman dan betapa banyak juga orang yang sakit diakibatkan oleh banyak pikiran. Hal tersebut sangat memungkinkan mengurangi imunitas tubuh seseorang, kemudian salah satu cara untuk meraih kembali kesehatan tersebut, maka salah satunya adalah dengan berpuasa. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

صُوْمُوْا تَصِحُّوْا

“Berpuasalah kalian, niscaya kalian akan sehat.” (HR. Abi Nu’aim)



Keempat, puasa merupakan ibadah yang memiliki ikatan erat dengan kesehatan badan dan pikiran. Karena di dalam pelaksanaan puasa terdapat kesehatan untuk badan sekaligus akal, menariknya puasa juga merupakan vitamin untuk hati sebagaimana makanan memberikan vitamin kepada tubuh. (Lihat: al-Taisir bi Syarah al-Jami’ al-Shaghir karya al-Imam al-Hafidz Zainuddin Abdurro’uf al-Manawy, juz 2. Hlm.187)

Dari keterangan di dalam kitab turats tadi, jelaslah bahwa puasa secara umum sangat erat kaitannya dengan kesehatan makhluk hidup. Demikian juga mampu meningkatkan imunitas tubuh dan ketenangan jiwa serta pikiran. Bahkan ada yang menerangkan bahwa hewan dan tumbuh-tumbuhan berpuasa untuk menyelamatkan hidupnya, seperti ayam betina saat mengerami telurnya, ular saat mengganti kulit, pohon yang menggugurkan daunnya untuk menyelamatkan hidupnya. Maka puasa adalah ibadah yang sangat banyak manfaatnya, di dalam al-Qur’an Allah SWT berfirman:

وَأَن تَصُومُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 5).

Semoga kita bisa memahami bahwa setiap ibadah, terkhusus ibadah puasa terdapat manfaat yang sangat banyak serta rahasia-rahasia yang hanya Allah SWT sendiri mengetahuinya.*

Penulis Asatidz Tafaqquh Study Club. Twitter : @M_Karim26

No comments: