Kisah Keluarga Keturunan Uwais al Qarni Setia Menjaga Jubah Rasulullah

https: img-o.okeinfo.net content 2020 06 11 614 2228028 kisah-keluarga-keturunan-uwais-al-qarni-setia-menjaga-jubah-rasulullah-iJuUQHPen3.png Jubah Nabi Muhammad dipamerkan di masjid Istanbul, Turki. (Foto: The Islamic Information)

SETIAP Muslim pastilah mencintai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dengan sepenuh hati. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Rasulullah akan dihormati dan diurus dengan baik.

Seperti jubah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Benda peninggalan ini dilindungi oleh kaum Muslimin.

Mengutip dari The Islamic Information, Kamis (11/6/2020), sebuah keluarga yang tinggal di Fathi, Istanbul, Turki, menjaga jubah suci Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Mereka telah mempertahankannya sejak abad 7.

Saat ini jubah tersebut berada di sebuah masjid di Turki. Ketika datang, banyak orang berkumpul di sekitar pintu masjid untuk melihat jubah tersebut.

Pada bulan Ramadhan lalu, sejumlah Muslim dari seluruh dunia berkumpul di masjid ini. Tujuan mereka mengunjungi masjid berusia 160 tahun tersebut adalah untuk melihat jubah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam yang disebut "Hirka-i-Sharif".

Fakta yang mengejutkan bahwa jubah tersebut dirawat sebuah keluarga. Keluarga ini menyatakan penerus Uwais al Qarni Radhiyallahu anhu. Uwais adalah sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam yang sangat setia. Dikatakan bahwa jubah tersebut diberikan kepadanya.

Keluarga ini sejak saat itu melindungi jubah berusia 13 abad tersebut dari generasi ke generasi lain. Saat ini seorang insinyur mesin, Baris Samir, merawat jubah tersebut sebagai keturunan ke-59 Uwais al Qarni.

Uwais mempertahankan bagian yang unik dalam sejarah Islam. Perinciannya yang menarik telah memengaruhi banyak sufi dan cendekiawan Muslim.

Uwais adalah warga Yaman. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sendiri tidak pernah bertemu secara langsung dengan Uwais al Qarni, namun Islam mempersatukannya.
Pernah suatu ketika Uwais mengunjungi Madinah untuk bertemu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, tetapi tidak bertemu. Ketika itu Nabi Muhammad sedang pergi melaksanakan tugas.

Uwais pun harus bergegas kembali pulang karena ibunya sedang sakit. Dengan demikian ia meninggalkan tempat itu tanpa bertemu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.


Akibat kejadian ini, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam membimbing Ali Radhiyallahu anhu dan Umar Radhiyallahu anhu untuk memberikan jubahnya kepada Uwais al Qarni. Sejak saat itu Uwais melindungi jubah ini.

Meski tidak pernah bertemu secara langsung, Uwais dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam mempertahankan hubungan yang sangat istimewa dan dekat.

Dikisahkan, Uwais al Qarni juga pergi ke wilayah utara Irak dan berperang bersama Ali, menantu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan khalifah, melawan Khalifah Umayyah Muawiyah.

elain itu, penerus yang terkait dengan Uwais al Qarni tinggal di Irak hingga abad 18. Tetapi karena kesulitan, mereka harus pindah ke Turki Barat.

Penguasa Kekaisaran Ottoman pada abad 18, Sultan Abdul Hamid, mendirikan sebuah bangunan untuk menjaga jubah tersebut. Belakangan, tempat itu menjadi ramai dikunjungi orang.

Para keturunan Uwais al Qarni ini melakukan pekerjaan yang luar biasa. Mereka menjalani tugas dengan sepenuh hati untuk mengamankan jubah serta mematuhi pedoman lain yang diberikan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Han

No comments: