5 Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah
SEPULUH hari pertama pada bulan Dzulhijjah begitu dinantikan oleh kaum muslim, karena ada banyak keutamaan dan anjuran memperbanyak amal ibadah dalam mengisi hari-hari tersebut. Salah satunya disunahkan berpuasa hingga hari kesembilan.
Pada 9 Dzulhijjah atau Hari Arafah juga ada anjuran ibadah sunah muakad atau sunah yang sangat dianjurkan yakni, Puasa Arafah. Allah menjanjikan ampunan dosa bagi siapa yang bersungguh-sungguh berpuasa pada hari jelang Idul Adha tersebut.
Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadist diriwayatkan Imam Muslim bahwa, “Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yang akan datang.”
Dilansir dari About Muslim, Kamis (16/7/2020), berikut 5 keutamaan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah sehingga sangat disayangkan jika disia-siakan tanpa melakukan amalan ibadah.
- Hari yang terbaik bagi Rasulullah
Hari-hari pada bulan Dzulhijjah, diyakini merupakan hari yang terbaik yang pernah ada menurut Rasulullah SAW, sebagaimana dalam sabdanya
“Tidak ada hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah melebihi hari-hari ini –yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah.” (HR. Bukhari)
Dalam waktu ini, umat Islam dianjurkan untuk beribadah dan beramal baik yang banyak karena dalam waktu ini Allah lebih banyak mengampuni kesalahan hamba-Nya.
Ibnu Abbas meriwayatkan hadist Rasulullah:
“Tidak ada hari di mana suatu amal saleh lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada sepuluh hari ini (awal Dzulhijjah).”
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah?”
Kemudian Rasulullah menjawabnya, “termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali.” (HR. Bukhari, Ahmad, Abu Daud, dan At Tirmidzi)
- Waktu tersebut dicantumkan Allah dalam Alquran
Keutamaan lainnya bahwa bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang istimewa telah dibuktikan dalam ayat Alquran. Dalam riwayatnya, sahabat Rasulullah Ibnu Abbas dan Ibnu Az-Zubair menafsirkan dalam Alquran Surah Al-Fajr ayat 1-3 yang artinya:
“Dan demi waktu fajar. Dan malam-malam yang sepuluh. Dan yang genap dan yang ganjil (QS. Al-Fajr: 1-3)
- Bulan Dzulhijjah merupakan bulan pengorbanan bagi hamba-Nya
Dalam Islam, beberapa bulan memiliki makna nya tersendiri, misalnya Bulan Ramadhan yang penuh ampunan dan pahala dilipat gandakan. Bulan Dzulhijjah merupakan bulan pengorbanan sebagai bentuk ketakwaan terhadap Allah SWT.
Dalam hadistnya Abu Dawud yang disahkan oleh Al-Albani Rasulullah menggambarkan Dzulhijjah merupakan bulan pengorbanan, sebagai hari terbaik di hadapan Allah untuk beribadah secara maksimal.
- Hari berkah penuh ampunan di waktu Arafah
Hari Arafah merupakan hari yang spesial bagi umat muslim. Arafah menjadi salah satu tempat yang penting saat melaksanakan ritual haji. Oleh karena itu, Rasulullah menyarankan kepada umat muslim yang tidak berhaji untuk berpuasa Arafah. Pada hari ini Allah mengkaruniai para hamba-Nya dengan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya selama satu tahun dengan berpuasa Arafah.
Di hadis lain Rasul bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka, lebih banyak daripada di hari Arafah.” (HR. Muslim)
Inilah kesempatan bagi kaum muslim untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan dzikir, doa maupun melaksanakan puasa sunnah Arafah. Sebagai umat islam kita hendaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, karena kesempatan tidak selalu hadir kepada kita. (okz)
No comments:
Post a Comment