Asal Usul Penamaan Nabi Isa AS dan Intisari Ajarannya
Isa (‘alahissalam/AS) merupakan salah satu dari 25 nabi yang diakui dalam teologi Islam. Menarik untuk dicermati darimanakah asal usul penamaan Isa tersebut?
Jawaban atas pertanyaan ini disampaikan Prof M Quraish Shihab sebagaimana dikutip dari Harian Republika yang tayang pada 1994. Alumni Universitas Al-Azhar Mesir ini menjelaskan dari segi bahasa, Isa terambil dari bahasa Ibrani Yasu, dan diucapkan oleh lidah orang Arab dengan pengucapan Isa. Lidah orang Barat mengucapkannya Yesus.
Nabi Isa juga dinamai Al-Masih. Kata ini boleh jadi terambil dari akar kata saaha yang berarti ''melakukan perjalanan'', dan Isa AS dinamai Al-Masih karena beliau senang melakukan perjalanan dalam rangka menyampaikan ajaran-ajarannya. Boleh jadi Al-Masih terambil dari akar kata masaha yang berarti usap, beliau diusap dan diberkati atau karena beliau mengusap dan memberkati.
Dia menjelaskan surat al-Mu'minun 50 tidak berbicara tentang penamaan Isa dengan Almasih, tetapi tentang perlindungan Allah kepada Isa AS dan ibu beliau ke satu tempat, yakni tanah tinggi yang datar serta banyak padang rumputnya dan ada juga sumber airnya yang mengalir.
وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ آيَةً وَآوَيْنَاهُمَا إِلَىٰ رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَمَعِينٍ
“Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.”
Banyak ulama berpendapat bahwa yang dimaksud adalah satu daerah di Palestina, karena di sanalah beliau dilahirkan, dibesarkan, dan menyampaikan ajarannya. Palestina (sebahagian besar Israel sekarang) bukan bertanah gersang. Palestina merupakan daerah subur yang memiliki dataran-dataran tinggi.
Ada juga yang berpendapat bahwa daerah itu di India. Alquran tidak menginformasikan di mana tempat itu. Seorang Muslim, tidak diwajibkan mengetahui di mana tempat itu. Yang wajib diyakini hanya bahwa beliau adalah hamba Allah dan Pesuruh-Nya, yang lahir tanpa ayah dari seorang ibu yang suci, Maryam yang tidak pernah disentuh kehormatannya oleh seorang manusia pun, dan bahwa beliau telah diselamatkan Allah dari gangguan tangan-tangan jahil ke tempat yang berdataran tinggi lagi subur. Beliau tidak disalib, tidak dibunuh; yang dibunuh adalah seorang yang mirip beliau, sehingga diduga Isa, tetapi sebenarnya bukan beliau.
Isa AS datang membawa ajaran antara lain kewajiban sholat, zakat, dan berbakti kepada orangtua selama hidup, dalam arti selama masih hidup di permukaan bumi ini. Memang dalam pandangan ajaran Islam, para nabi dan rasul membawa ajaran yang sama dalam prinsip-prinsip akidah (keesaan Allah, kenabiaan, dan kepasatian hari kemudian), prinsip-prinsip syariah (sholat, zakat, puasa, dan Haji), serta prinsip-prinsip akhlak. Perbedaan hanya pada rincian dan cara).
sumber : Harian Republika
No comments:
Post a Comment