3 Golongan yang Tidak Dipandang Allah pada Hari Kiamat

Orang-orang yang zalim ketika di dunia akan mendapat balasan pada hari kiamat. Foto ilustrasi/Ist

Rusman H Siregar

Ilmu yang paling rendah adalah ketika seseorang menyadari bahwa dunia itu hina dan fana, sedangkan akhirat adalah negeri yang agung dan abadi. Rasulullah SAW mengingatkan manusia bahwa dunia adalah ladangnya akhirat. Sadar atau tidak sadar, dunia akan pergi meninggalkan kita dan akhirat justru menghampiri kita.

Allah Ta'ala juga berfirman dalam Surah Al-Mulk: "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." 
Dari ayat di atas bisa kita simpulkan bahwa hakikat hidup seharusnya menjadikan dunia sebagai ladang amal, bukan sebaliknya melakukan kerusakan dan kezaliman. Adapun orang-orang yang zalim ketika di dunia akan mendapat balasan pada hari kiamat. Dan inilah wujud keadilan Allah Ta'ala.

Dalam satu hadis Nabi disebutkan ada tiga golongan manusia yang tidak dipandang Allah pada Hari Kiamat. Berikut sabda Rasulullah SAW:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِم؛ْ رَجُلٌ حَلَفَ عَلَى سِلْعَةٍ لَقَدْ أَعْطَى بِهَا أَكْثَرَ مِمَّا أَعْطَى وَهُوَ كَاذِب،ٌ وَرَجُلٌ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ كَاذِبَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ لِيَقْتَطِعَ بِهَا مَالَ امْرِئٍ مُسْلِم،ٍ وَرَجُلٌ مَنَعَ فَضْلَ مَاءٍ فَيَقُولُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْيَوْمَ أَمْنَعُكَ فَضْلِي كَمَا مَنَعْتَ فَضْلَ مَا لَمْ تَعْمَلْ يَدَاكَ (رواه البخاري)

Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda: "Ada tiga golongan yang Allah tidak mengajak mereka bicara pada hari kiamat dan Allah juga tidak akan memandang mereka (yaitu) (1) Seseorang yang bersumpah dalam dagangannya sehingga bisa diberi lebih banyak daripada biasanya, dan ia dusta dalam sumpahnya. (2) Seseorang yang melakukan sumpah dusta setelah 'ashar dengan ambisi bisa mendapatkan harta orang muslim lainnya. (3) Dan seseorang yang menahan kelebihan air (tidak berbagi), sehingga Allah pada hari kiamat berfirman 'Saya sekarang menahan kurnia-Ku sebagaimana engkau pernah menahan kelebihan air yang kedua tanganmu tidak bekerja karenanya." (HR. Al-Bukhari)

Direktur Institut for Islamic Studies dan Development Jakarta, Ustaz Rikza Maulan mengatakan, hadits di atas menggambarkan adanya tiga perkara yang menyebabkan kemurkaan Allah, sehingga Allah tidak sudi berbicara dan tidak berkenan memandang mereka di hari kiamat. Oleh karena itu, ketiga perkara itu harus dijauhi sebisa mungkin, agar kita terhindar dari kemurkaan Allah. 

Ketiga perbuatan itu adalah banyak bersumpah dengan nama Allah dalam bisnis, demi mendapatkan keuntungan duniawi. Umumnya hal ini dilakukan dalam rangka mendapatkan simpati dan kepercayaan dari mitra dagangnya dan atau berharap mendapatkan keuntungan berlipat.

Kemudian yang kedua adalah bersumpah palsu juga demi mendapatkan keuntungan duniawi dan atau merampas hak orang lain, seperti bersumpah bahwa suatu barang adalah miliknya, sementara barang itu adalah milik orang lain. Ia mengambilnya secara bathil, dengan bersumpah menggunakan nama Allah Ta'ala.

Kemudian yang terakhir adalah seseorang yang tidak mau memberi dan tidak peduli pada sekitarnya. Ia bakhil dan tidak mau berbagi pada orang dan masyarakat yang kekurangan di sekitarnya. Seperti tidak mau berbagi air sementara ia memiliki kelebihan air yang melebih dari kebutuhannya. Maka kelak di Hari Kiamat, Allah pun enggan memberikan karunia-Nya kepadanya. Na'udzubillahi min dzalik. Semoga Allah menghindarkan kita dari ketiga sifat tercela tersebut. 

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)

No comments: