Cendekiawan Muslim: Abdullah Bin Mas’ud (1)

Cendekiawan Muslim: Abdullah Bin Mas’ud (1)
Abdullah bin Mas’ud adalah seorang sahabat Muhajirin dari Bani Zahrah. Ibnu Mas’ud jugfa termasuk dalam golongan sahabat as-sabiqunal awwalin,  sahabat yang memeluk Islam pada masa awal didakwahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Postur tubuhnya pendek dan kurus, tak seperti orang-orang Arab pada umumnya. Namun, dalam hal ilmu-ilmu keislaman, khususnya dalam bidang Al Qur’an, pengetahuan beliau lebih mendalam dari  para sahabat pada umumnya. Kisah keislamannya cukup unik, karena ia melihat dan mengalami secara langsung mu’jizat Rasulullah SAW.

Ketika masih remaja, Abdullah bin Mas’ud bekerja sebagai pengembala kambing milik Uqbah bin Abi Mu’aith. Dia merupakan salah seorang tokoh Quraisy yang sangat memusuhi Nabi Muhammad SAW.

Suatu ketika saat sedang bekerja di suatu padang, beliau didatangi oleh Rasulullah SAW. dan Abu Bakar r.a. yang sedang kehausan dan meminta susu. Tetapi karena hanya melaksanakan amanah sebagai penggembala, Abdullah bin Mas’ud pun tidak bisa memenuhi permintaan itu. Karena memang sedang kehausan, Rasulullah SAW Meminta dan meminjam anak kambing betina yang belum digauli pejantan, yang tentunya tidak mungkin mengeluarkan air susu.

Ibnu Mas’ud pun memenuhi permintaan beliau tersebut. Setelah anak kambing itu diletakkan di depan Nabi Muhammad SAW, beliau mengikat dan mengusap susunya dan berdoa dengan kata-kata yang tidak difahami Ibnu Mas’ud.

Sungguh ajaib, kantung susunya jadi penuh dengan air susu, Abu Bakar r.a. datang dengan membawa batu cekung, dan memerah air susunya, Abu Bakar r.a. meminum susu tersebut sampai kenyang, kemudian memerah lagi dan memberikan kepada Ibnu Mas’ud. Dan terakhir Abu Bakar r.a. memerah lagi untuk Rasulullah SAW. Setelah selesai minum, beliau berkata, “Mengempislah!!” Seketika kantung susu anak kambing itu mengempis kembali seperti semula, dan ia berlari kembali ke kumpulannya.

Ibnu Mas’ud sangat takjub melihat pemandangan tersebut, ia mendekati Rasulullah SAW dan minta diajarkan kata-kata yang diucapkan Nabi Muhammad SAW. tersebut. Maka beliau menyampaikan tentang risalah Islamiah yang beliau bawa, dan seketika itu Abdullah bin Mas’ud memeluk Islam.

Nabi Muhammad SAW. memandang cukup intens kepadanya, kemudian bersabda, “Engkau akan menjadi seorang yang terpelajar!”

Tentu saja Ibnu Mas’ud tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Nabi Muhammad SAW., apalagi saat itu ia hanyalah seorang miskin yang mencari upah dengan menggembala kambing milik orang lain. Tetapi di sela-sela waktu senggangnya, ia selalu mendatangi majelis pengajaran Nabi Muhammad SAW yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sejak sebelum beliau menggunakan rumah Arqam bin Abi Arqam. Sedikit demi sedikit pengetahuannya makin bertambah, bahkan dengan cepat ia mampu menghafal dan menguasai wahyu-wahyu, yakni Al-Qur’an.

Suatu ketika Rasullullah SAW ingin ada seseorang yang membacakan Al-Qur’an kepada orang-orang Quraisy karena mereka belum pernah mendengarnya, dan ternyata Abdullah bin Mas’ud yang mengajukan dirinya. Tetapi Nabi Muhammad SAW mengkhawatirkan keselamatannya, beliau ingin orang lain saja, yang mempunyai kerabat kaum Quraisy, yang bisa memberikan perlindungan jika ia disiksa. Tetapi Ibnu Mas’ud tetap mengajukan diri, bahkan setengah memaksa, sambil berkata, “Biarkanlah saya, ya Rasulullah, Allah pasti akan membela saya.”

Sungguh suatu semangat besar yang didorong jiwa muda yang berapi-api, sehingga kurang mempertimbangkan keselamatan dirinya. Dan tanpa menunggu lagi, ia berjalan ke majelis pertemuan kaum Quraisy di dekat Ka’bah, dan Nabi Muhammad SAW membiarkannya.

Sampai di sana, ia berdiri di panggung atau mimbar di mana orang-orang Quraisy biasanya melantunkan syair-syair mereka, dan mulai membaca ayat-ayat Qur’an dengan mengeraskan suaranya. Yang dibacanya adalah Surah ar Rahman. Orang-orang kafir itu memperhatikan dirinya sambil bertanya, “Apa yang dibaca oleh Ibnu Ummi Abdin itu?” 

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/02/27/cendekiawan-muslim-abdullah-bin-masud/

No comments: