Orang Amerika Ternyata yang Pemulihkan Mosaik Hagia Sophia?

Meskipun ruang tersebut dibuka sebagai museum dalam tiga tahun, restorasi berlanjut selama 15 tahun berikutnya. Jadi Thomas Whittemore adalah orang di belakang mosaik-mosaik di Hagia Sophia Istanbul yang kini masih bisa dinikmati khlayak. Meskipun begitu kini nasibnya tetap tidak diketahui, namun mosaik itu tetap ada hingga sekarnag, yakni ketika Hagia Sophia kembali menjadi masjid.


Whittemore disetujui pada tahun 1931 oleh pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk, untuk mengembalikan mosaik di katedral yang akan dibuka hanya tiga tahun kemudian sebagai museum.


''Kala itu Santa Sophia atau Hagia Sophia adalah masjid pada hari saya berbicara dengan [Atatürk]. Pagi berikutnya, ketika saya pergi ke masjid, ada tanda di pintu yang tertulis di tangan Atatürk sendiri. Dikatakan: ‘Museum ditutup untuk perbaikan,’' kisah Whittemore pernah berkata seperti itu tentang perekrutannya untuk merawat mosiak Hagia Sophia seperti dikutip duvarenglish.com.

Namun, pekerjaan restorasi mosaik membutuhkan waktu yang tak sebentar. Bahkan perlu waktu sampai 18 tahun. Dan ini terus berlanjut setelah Hagia Sophia dijadikan museum pada 1934.

Keahlian Whittemore berbekal dari gelar sarjananya yang didapat  dari Tufts University di Massachusetts. Setelah itu  Whittemore kemudian belajar arsitektur di Universitas 'Sorbonne, Paris

Thomas Whittemore kala memperbaki mosaik di Hagia Sophia.
Thomas Whittemore kala memperbaki mosaik di Hagia Sophia.
Foto: duvarenglish.com
Siapa salah satu perawat mosaik Hagia Sophia
 Bila ada pendeta Kristen Ortodoks yang mengatakan kalau tidak ditangan orang Turki maka Hagia Sophia telah lama roboh, ternyata benar adanya. Sebab, ternyata ada  seorang akademisi Amerika, Thomas Whittemore, disetujui ole
Meskipun ruang tersebut dibuka sebagai museum dalam tiga tahun, restorasi berlanjut selama 15 tahun berikutnya. Jadi Thomas Whittemore adalah orang di belakang mosaik-mosaik di Hagia Sophia Istanbul yang kini masih bisa dinikmati khlayak. Meskipun begitu kini nasibnya tetap tidak diketahui, namun mosaik itu tetap ada hingga sekarnag, yakni ketika Hagia Sophia kembali menjadi masjid.

Whittemore disetujui pada tahun 1931 oleh pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk, untuk mengembalikan mosaik di katedral yang akan dibuka hanya tiga tahun kemudian sebagai museum.



''Kala itu Santa Sophia atau Hagia Sophia adalah masjid pada hari saya berbicara dengan [Atatürk]. Pagi berikutnya, ketika saya pergi ke masjid, ada tanda di pintu yang tertulis di tangan Atatürk sendiri. Dikatakan: ‘Museum ditutup untuk perbaikan,’' kisah Whittemore pernah berkata seperti itu tentang perekrutannya untuk merawat mosiak Hagia Sophia seperti dikutip duvarenglish.com.


Namun, pekerjaan restorasi mosaik membutuhkan waktu yang tak sebentar. Bahkan perlu waktu sampai 18 tahun. Dan ini terus berlanjut setelah Hagia Sophia dijadikan museum pada 1934.

Keahlian Whittemore berbekal dari gelar sarjananya yang didapat  dari Tufts University di Massachusetts. Setelah itu  Whittemore kemudian belajar arsitektur di Universitas 'Sorbonne, Paris

No comments: