5 Perintah Allah kepada Bani Israel yang Disampaikan Nabi Yahya
Nabi Yahya mengumpulkan Bani Israil di Baitul Maqdis untuk menyampaikan lima perintah Allah hingga masjid itu penuh sesak. Foto ilustrasi/Ist |
Rusman H Siregar
Nabi Yahya 'alaihissalam adalah putra Nabi Zakariyya yang diutus kepada Bani Israel. Nama Yahya disebut dalam Al-Qur'an sebanyak lima kali. Seruan dan dakwah Nabi Yahya tidak disebut secara rinci dalam Al-Qur'an. Namun, dalam riwayat hadis disebutkan bahwa Nabi Yahya menyampaikan lima hal kepada Bani Israel untuk diamalkan.
Sebelum Nabi Muhammad SAW diutus, para Nabi sebelumnya juga telah menyampaikan dakwah untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Dikisahkan, Nabi Yahya mengumpulkan Bani Israel di Baitul Maqdis untuk menyampaikan lima perintah Allah itu hingga masjid penuh sesak.
Dari Al-Harits Al Asy'ari sesungguhnya Nabi SAW bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla memerintahkan Yahya bin Zakariyya 'alaihissalam dengan lima kalimat agar diamalkan, dan memerintahkan Bani Israel agar mereka mengamalkannya. Namun, Yahya hampir saja memperlambatnya. Lalu Isa berkata kepadanya, ‘Sesungguhnya kamu diperintahkan dengan lima kalimat, agar kamu mengamalkannya, juga kamu perintahkan kepada Bani Israel mengamalkannya. Sekarang kamu yang menyampaikan, atau saya yang menyampaikannya.' Lalu dia berkata: "Wahai saudaraku, sesungguhnya saya takut jika kamu mendahuluiku niscaya saya akan disiksa atau ditenggelamkan".
Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya: "Lalu Yahya mengumpulkan Bani Israil di Baitul Maqdis, sampai masjid itu menjadi penuh, dia duduk pada tempat imam dan memuji Allah dan menyampaikan dakwahnya. Berikut 5 perintah Allah untuk Bani Israel:
1. Menyembah Allah dan Tidak Menyekutukan-Nya dengan Sesuatu yang Lain
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَمَرَنِي بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَنْ أَعْمَلَ بِهِنَّ وَآمُرَكُمْ أَنْ تَعْمَلُوا بِهِنَّ أَوَّلُهُنَّ أَنْ تَعْبُدُوا اللَّهَ لَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ مَثَلُ رَجُلٍ اشْتَرَى عَبْدًا مِنْ خَالِصِ مَالِهِ بِوَرِقٍ أَوْ ذَهَبٍ فَجَعَلَ يَعْمَلُ وَيُؤَدِّي غَلَّتَهُ إِلَى غَيْرِ سَيِّدِهِ فَأَيُّكُمْ سَرَّهُ أَنْ يَكُونَ عَبْدُهُ كَذَلِكَ وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ خَلَقَكُمْ وَرَزَقَكُمْ فَاعْبُدُوهُ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
Allah 'Azza wa Jalla telah memerintahkan kepadaku agar mengamalkan lima hal dan agar kalian juga mengamalkannya. Yang pertama adalah: kalian menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. Permisalan hal itu adalah sebagaimana seseorang yang membeli seorang budak dari hartanya dengan sejumlah uang atau dari emas, sialnya budak itu bekerja dan mengerjakan pekerjaanya kepada selain tuannya, maka siapa yang merasa senang dengan hal itu? Sesungguhnya Allah telah menciptakan kalian, memberi rezeki kepada kalian, sembahlah Dia dan janganlah kalian menyekutukan dengan sesuatupun.
2. Mendirikan Salat sebagai Ibadah
وَآمُرُكُمْ بِالصَّلَاةِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْصِبُ وَجْهَهُ لِوَجْهِ عَبْدِهِ مَا لَمْ يَلْتَفِتْ فَإِذَا صَلَّيْتُمْ فَلَا تَلْتَفِتُوا
Saya perintahkan kepada kalian untuk salat. Sesungguhnya Allah menghadapkan wajah-Nya kepada wajah hamba-Nya, selama dia tidak menoleh. Jika kalian salat, janganlah kalian menoleh.
3. Berpuasa
وَآمُرُكُمْ بِالصِّيَامِ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ مَعَهُ صُرَّةٌ مِنْ مِسْكٍ فِي عِصَابَةٍ كُلُّهُمْ يَجِدُ رِيحَ الْمِسْكِ وَإِنَّ خُلُوفَ فَمِ الصَّائِمِ عِنْدَ اللَّهِ أَطْيَبُ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Saya perintahkan kepada kalian untuk berpuasa. Permisalan hal itu adalah sebagaimana seseorang yang membawa sebotol minyak wangi pada sekelompok orang semunya merasakan bau wangi tersebut. Bau harum mulut orang yang sedang berpuasa di sisi Allah itu lebih harum daripada bau kasturi.
4. Bersedekah
وَآمُرُكُمْ بِالصَّدَقَةِ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَسَرَهُ الْعَدُوُّ فَشَدُّوا يَدَيْهِ إِلَى عُنُقِهِ وَقَدَّمُوهُ لِيَضْرِبُوا عُنُقَهُ فَقَالَ هَلْ لَكُمْ أَنْ أَفْتَدِيَ نَفْسِي مِنْكُمْ فَجَعَلَ يَفْتَدِي نَفْسَهُ مِنْهُمْ بِالْقَلِيلِ وَالْكَثِيرِ حَتَّى فَكَّ نَفْسَهُ
Saya perintahkan kepada kalian untuk bersedekah. Sesungguhnya permisalan hal itu adalah seseorang yang ditawan musuh, lalu dia mengikatnya kedua tangannya pada lehernya, dan diletakkan di hadapannya untuk dibunuh. Lalu dia mengajukan penawaran, 'Apakah kalian mau jika saya menebus diri saya dari kalian?' Lalu dia menebus dirinya dengan sesuatu yang sedikit dan yang banyak sehingga dirinya bisa bebas.
5. Berdzikir kepada Allah
وَآمُرُكُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ كَثِيرًا وَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ طَلَبَهُ الْعَدُوُّ سِرَاعًا فِي أَثَرِهِ فَأَتَى حِصْنًا حَصِينًا فَتَحَصَّنَ فِيهِ وَإِنَّ الْعَبْدَ أَحْصَنُ مَا يَكُونُ مِنْ الشَّيْطَانِ إِذَا كَانَ فِي ذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Saya perintahkan kepada kalian untuk berdzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla yang banyak. Permisalan hal itu adalah sebagaimana seseorang yang musuhnya mengejarnya dengan cepat lalu dia mendapatkan benteng yang kokoh, dijadikannya benteng itu untuk tempat berlindung. Sesungguhnya seorang hamba lebih dapat terjaga dari setan jika dia dalam keadaan berdzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Saya perintahkan kalian dengan lima hal yang Allah telah perintahkan kepadaku: Jama'ah, mendengar, taat, hijrah dan jihad di jalan Allah." (HR Ahmad, shahih).
Fudhail bin 'Iyadh berkata, "Amal terbaik adalah yang paling tersembunyi, paling mampu mencegah dari setan, dan paling jauh dari riya." (Riwayat Baihaqi dalam Syu'abul Iman 6495).
Demikian 5 pesan Nabi Yahya untuk diamalkan Bani Israel. Sayangnya, Bani Israel dikenal dengan kaum yang suka memberontak, tidak taat dan suka membunuh para Nabi yang diutus untuk mereka. Tak terkecuali Nabi Yahya dan Nabi Zakariyya ikut menjadi korban kekejian Bani Israel. Dengan wafatnya Nabi Yahya dan Nabi Zakariyya, Allah menimpakan bencana dahsyat kepada Bani Israel berupa serangan serangan dari tentara musuh yang amat ganas.
Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)
No comments:
Post a Comment